Nilai Etika Tari Materi Pembelajaran

128 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK b. Nilai Etika Tari Jawa Sumber: legenda-daerah.blogspot.com Gambar 6.10 Tari Bedhayai dari Jawa Konsep estetis tari Jawa yang tenang mengalun, memiliki korelasi positif dengan konsep etika Jawa yang senantiasa mengutamakan ketenangan, keseimbangan keselarasan dan harmonis dengan alam. c. Nilai Etika Tari Sumatera Sumber: daulagiri.wordpress.com Gambar 6.11 Tari Rantak dari Sumatera Sumber: daulagiri.wordpress.com Gambar 12.12 Tari Piring dari Sumatera Selaras dengan konsep budaya Melayu yang terekam dalam folklore Minang ‘alam takambang jadi guru, adat basan di sara, sara basandi kitabullah’, artinya alam yang berkembang menjadi guru, adat yang bersedi pada hukum, hukum yang bersendi pada kitab ALLAH. Tidak mengherankan, apabila budaya Melayu itu identik dengan Islami.yang tampak pada busana para penari yang selalu menutup tubuh. Seni Budaya 129

4. Cara Menulis Kritik

Pada bagian ini, akan dibiasakan menuliskan pendapat siswa atas hasil pengamatan pada beragam tari etnis di Indonesia. Tulisan lebih bersifat deskripsi analitis dalam tiga tahapan tulisan. Tahapan pertama siswa diminta mendeskripsikan penampilan kelompok yang dianggap menarik dalam 50 kata. Tahap kedua menuliskan hubungan nilai estetis, nilai etis dan relevansinya dengan penampilan tarinya dalam 50 kata. Tahap ketiga menuliskan pendapatnya mengenai penampilan tari yang dilakukan kelompok temannya, kelebihannya maupun kekurangannya. Tahap ketiga inilah intinya kritik yang berdasar pada pengamatan, argumen yang jernih dan disampaikan secara seimbang penuh kesantunan. Bagian ini sangat penting, peran guru sebagai moderator yang menengahi semua kemungkinan perbedaan faham, sekaligus harus bisa mencairkan suasana. Yang seyogyanya diperhatikan guru adalah keterkaitan antara tiga tahapan tulisan tadi harus nyambung, cara penyampaian yang santun berdasarkan pada pengamatan dan argumen. Pada kegiatan ini akan tergali kompetensi lisan dan tulisan siswa. No. Unsur Kritik 1. Wiraga a. Keterampilan menari b. Hafal gerakan c. Ketuntasan d. Kebersihan e. Keindahan gerak 2. Wirama a. Kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama iringan b. Kesesuian dan keserasian gerak dengan tempo 3. Wirasa a. Harmonisasi antara wiraga dan wirahma b. Kesesuaian dengan busana c. Kesesuaian dengan ekspresi 130 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK

D. Evaluasi Pembelajaran

Guru dapat mengembangkan alat evaluasi sesuai dengan kebutuhan. Prinsip evaluasi mencakup tiga ranah yaitu kognitif, sikap dan keterampilan. Evaluasi kognitif guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran dengan model essay, atau tugas hasil karya. Evaluasi sikap diperoleh pada saat proses pembelajaran, banyak hal tak terduga yang bisa muncul dari pembelajaran seni. Apapun hasilnya, tugas individu dalam kritik karya tari melalui pengamatan terhadap sebuah karya tari dengan hasil siswa berupa produk tulisan kritik tari, akan membentuk nurtural efectdampak ikutan berupa pengembangan sikap kerjasama, toleransi, apresiatif, dll. Dengan demikian pada saat proses pembelajaran identiikasi permasalahan, representasi permasalahanpenyajian permasalahan, perencanaan pemecahan, menerapkanmengimplementasikan perencanaan, menilai perencanaan dan menilai hasil perencanaan. Guru bisa mengobservasi sikap yang berkembang pada siswa. Menjaring dan mendata kompetensi yang terbentuk dari pembelajaran kritik tari, berguna sebagai evaluasi bagi guru dan siswa untuk pengembangan pembelajaran selanjutnya. Evaluasi keterampilan diperoleh bukan hanya menilai produk akhir kemampuan menulis kritik saja, akan tetapi jauh lebih baik apabila penilaian dilakukan sejak awal. Dengan melihat keterampilan menulis dari awal lalu membandingkannya dengan keterampilan menulis di akhir pembelajaran, akan diperoleh data mengenai peningkatan kompetensi kinestetik siswa yang lebih adil.