Pengertian Belajar Pengertian Hasil Belajar

b Faktor psikologis Setiap anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda –beda. Perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Faktor psikologis yang dapat diuraikan meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, kognitif dan daya nalar. 2 Faktor Eksternal a Faktor lingkungan Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. b Faktor instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, fasilitas, dan kemampuan guru. Gambar 2.1 Bagan Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

3. Pendidikan Kewarganegaraan PKn

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikaan atau pembelajaran Kewarganegaraan Civic Education mengembangkan paradigma pembelajarn demokratis, yakni pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan siswa agar menjadi manusia yang demokratis. 23 23 Ubaedillah dan Abdul Rozak. 2012. Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta : ICCE UIN Syarief Hidyatullah. Hal. 20 alam sosial kurikulum Sarana dan fasilitas Guru Faktor-faktor yang mempengaruhi belajatr Fak. internal Fak.Eksternal Fak. lingkungan Fak. psikologis Fak. instrumental Fak.fisiologis Kondisi fisiologis umum Kondisi pancaindera intelegensi perhatian Minat dan bakat Motif dan motivasi Kognitif dan daya nalar Pendidikan Kewarganegaraan bukan sesuatu yang baru dalam sejarah pendidikan nasional di Indonesia. Beragam model dan sebutan bagi pendidikan kewarganegaraan dengan bermacam komponennya telah banyak dilakukan pemerintah Republik Indonesia. Di antara nama-nama tersebut antara lain: Pelajaran Civics 19571962, Pendidikan Kemasyarakatan yang merupakan integrasi sejarah, ilmu bumi, dan kewarganegaraan 1964, Pendidikan Kewarga Negara 19681969, Pendidikan Kewarganegaraan, Civics, dan Hukum 1973, Pendidikan Moral Pancasila atau PMP 19751984. Sejak reformasi Pendidikan Kewarganegaraan mengacu pada Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 diwujudkan dengan Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 24 Civic Education sebagai ilmu kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan : a. manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi baik politik, sosial, dan ekonomi, b. Individu-individu dengan negara. Civics selalu didefinisikan sebagai sebuah study tentang pemerintahan dan kewarganegaraan yang terkait dengan kewajiban, hak, dan hak-hak istimewa warga Negara. Dalam konteks Indonesia saat ini, Civic Education lebih tepat diterjemahkan sebagai “Pendidikan Kewarganegaraan” karena lebih menempatkan warga negara sebagai subjek daripada objek pembelajaran. Secara teoritis, upaya mendefinisikan warga negara dan siapa yang menjadi warga negara untuk suatu negara tidak mudah. Hal ini suatu kenyataan karena definisi warga negara untuk suatu negara berbeda dengan definisi warga negara lainnya. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar tertulis memiliki kedudukan yang penting bagi bangsa Indonesia sebagaimana dalam pasal 26 menyatakan tentang kewarganegaraan sebagai berikut : 24 Ubaedillah dan Abdul Rozak,Pendidikan Kewarganegaraan,Pancasila,demokrasi,HAM,dan Masyarakat madani Jakarta: kencana prenada media group, 2012, cet. VIII, h. 5-6. a. Yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang- undang sebagai warga negara. b. Syarat yang mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang- undang. Aristoteles menyatakan bahwa ; The definition of a citizen is a question which is often dispuped:there is no general agreement on who is a citizen definisi warga Negara adalah masalah yang sering membingungkan: tidak ada kesempatan tentang siapa warga negara itu. 25 Menurut Undang-undang Kewarganegaraan Indonesia UUKI 2006, yang dimaksud dengan warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan . Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya adalah menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, bermartabat, dan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk mendidik bangsa menjadi warga negara lebih cerdas dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan Kewarganegaraan ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut : a. Civic Education adalah kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah. b. Civic Education meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang dapat menumbuhkan hidup dan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat demokratis. c. Civic Education hal-hal yang menyangkut pengalaman, kepentingan masyarakat, pribadi, dan syarat-syarat objektif untuk hidup bernegara. Ini artinya, Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu program pendidikan yang berusaha menggabungkan unsur-usur substanstif dari komponen civic Education melalui model pembelajaran yang 25 Sapriya, Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan , Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan islam Kementrian Agama RI 2012 , cet. II, h. 7.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa (quasi eksperimen di SMP al-Fath Cirendeu)

0 22 234

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning terhadap hasil belajar siswa kelas 5 pada sistem pernapasan manusia

1 38 151

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Peningkatan hasil belajar IPS (pada studi perkembangan teknologi transportasi) melalui penerapan pendekatan belajar pembelajaran kontekstual siswa kelas IV MI Miftahusshibyan Curug Tangerang

1 19 97

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (ctl) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa

0 14 195

Penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V A MI “Al-Husna” Kecamatan Karawaci Kota Tangerang

2 15 127