budaya”, serta peserta didik secara materil belum siap menerima perkembangan media pembelajran sehingga menyebabkan kesenjangan sosial
di antara peserta didik. Hal ini tentu akan memunculkan permasalahan baru, baik antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru,
maupun peserta didik dengan lingkungan sekitarnya yang ditimbulkan oleh kehadiran media pembelajaran yang kurang dipertimbangkan.
Sekolah sebagai penyelenggara pengadaan media pembelajaran juga turut memberikan kemungkinan hambatan yang akan timbul. Hambatan
tersebut di antaranya, pengadaan fasilitas tidak maksimal. Artinya, fasilitas yang diberikan bukan barang dari kualitas yang terbaik, standar, atau bahkan
kurang baik. Alih-alih menekan biaya pengeluaran, fasilitas yang diberikan kadang justru memunculkan masalah baru bagi guru dan peserta didik sebagai
penggunanya. Serta perawatan fasilitas yang terkesan diabaikan sehingga media pembelajaran yang ada mudah rusak dan tidak tahan lama.
Subjek ketiga dari kemunculan hambatan yang terjadi seiring hadirnya media pembelajaran adalah guru. Jika sebagai pemegang skenario
penggunaan media di kelas guru tidak mampu mengkombinasikan media yang digunakan, serta mengandalkan media audio visual sebagai pemeran
utama pembelajaran sementara guru berleha-leha dengan gadget-nya, maka penggunaan media tersebut dapat diindikasikan tidak efektif. Hal tersebut
dapat menimbulkan dampak pada peserta didik berupa keterlambatan penerimaan materi. Hal ini kemudian akan berdampak pada kacaunya
penerapan RPP, keterlambatan pemahaman peserta didik terhadap materi ajar, sampai kepada penurunan prestasi belajar peserta didik.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang tertuang dalam judul skripsi:
”EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DRAMA DI KELAS VIII SMP AL
HASRA TAHUN PELAJARAN 2013- 2014”
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, masalah yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak efektifnya penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak drama.
2. Kurangnya manfaat yang dapat diambil peserta didik dari penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak drama.
3. Kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan media audio visual seiring berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Hambatan penerapan penggunaan media audio visual dalam aplikasinya di kelas.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini, penulis merasa perlu membatasi masalah yang akan dibahas agar lebih jelas pejabarannya. Permasalahan dalam penelitian ini
dibatasi pada efektivitas penggunaan media audio visual berupa video drama dalam pembelajaran menyimak drama di kelas VIII SMP Al Hasra.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah, maka masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas penggunaan media audio visual berupa video drama dalam pembelajaran menyimak drama di kelas VIII SMP Al
Hasra? 2. Komponen apa saja yang mendukung efektivitas penggunaan media
audio visual berupa video drama dalam pembelajaran menyimak drama di kelas VIII SMP Al Hasra?
5
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan efektivitas penggunaan media audio visual video
drama dalam pembelajaran menyimak drama di kelas VIII SMP Al Hasra.
2. Menjelaskan komponen yang mendukung efektivitas penggunaan media audio visual video drama dalam pembelajaran menyimak drama
di kelas VIII SMP Al Hasra.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan memiliki beberapa fungsi, baik bagi penulis, pembaca, Para akademisi, guru, maupun bagi pihak
sekolahmadrasah. 1 Manfaat Teoretis
1. Penelitian ini
diharapkan dapat
bermanfaat bagi
sekolahmadrasah dalam mengembangkan dan meningkatkan fasilitas media pembelajaran menyimak sehingga pembelajaran
bisa lebih berkualitas. 2. Bagi penulis dan pembaca pada umumnya, penelitian ini
diharapkan mampu mengungkapkan peran media audio visual bukan hanya sebagai suatu media ajar sampingan, melainkan
memiliki peran yang krusial dalam pembelajaran menyimak.
2 Manfaat Praktis 1. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
mengembangkan metode pembelajaran yang melibatkan media audio visual sehingga pembelajaran menyimak bisa menjadi
lebih efektif. 2. Dengan penelitian ini peserta didik diharpakan memperoleh
manfaat yang tepat dari penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak drama, sehingga peserta didik dapat
memahami materi ajar dengan lebih mudah. 6
3. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang pemilihan media pembelajaran yang tepat
untuk kemudian diterapkan dalam praktik pembelajaran menyimak drama di kelas.
7
BAB II Kajian Teori
A. Landasan Teori
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik.
Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kagiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara
sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Salah satu yang biasa dipersiapkan oleh seorang guru sebelum mengajar adalah
media pembelajaran yang akan digunakan. Perencanaan media dalam pembelajaran tersebut dirasa perlu dilakukan supaya proses belajar mengajar bisa
berlangsung secara efektif.
1. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia a. Pengertian Belajar Mengajar
Seperti halnya anak yang pergi ke sekolah, kemudian di sana mereka membaca, menyimak, dan membicarakan berbagai hal yang bisa
menambah pengetahuan dengan tujuan menjadi seseorang yang pandai. Dalam hal ini, secara sederhana belajar diartikan sebagai suatu usaha
memperoleh dan menambah informasi pengetahuan supaya menjadikan individu pandai atau berilmu.
Belajar merupakan proses kerja pikiran dan perasaan untuk mengubah atau memproses sesuatu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
bisa menjadi bisa, dari tidak paham menjadi paham.
1
Sementara, mengajar
1
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 2
8