Meyusun Perencanaan Pembelajaran dengan Bijak

pembelajaran, tugas-tugas dan rencana-rencana kegiatan lainnya. Sedangkan sasaran komunikasi adalah peserta didik. Sumber pesan adalah guru, sedangkan media komunikasi adalah bahasa atau simbol lain yang digunakan untuk penyampaian pesan. Peserta didik juga harus dilatih untuk bisa memahami pesan-pesan verbal baik melalui kegiatan mendengarmenyimak maupun membaca. Peserta didik juga harus dilatih untuk mnyampaikan pesan atau tanggapan terhadap pesan guru dengan baik melalui bahasa lisan atau tulisan. Guru sebagai fasilitator kemudian harus bisa memfasilitasinya. Hunt kemudian mengemukakan bebebrapa rekomendasi untuk mendukung terjadinya komunikasi yang efektif untuk turut mendukung berlangsungnya pembelajaran yang efektif di kelas, yaitu: 25 Peserta didik harus dilatih keterampilan membaca dalam konteks memahami pesan-pesan tertulis yang terdapat dalam bacaan. 1 Peserta didik harus dilatih untuk mau dan mampu berbicara dengan baik. Mereka harus terus didorong untuk berbicara, dan senantiasa memiliki sesuatu yang sangat penting untuk disampaikan pada guru, sehingga dia terlatih untuk menyampaikan pendapat dan pandangannya dengan baik. 2 Guru harus menyediakan kesempatan bagi peserta didik untuk terbiasa menyampaikan pandangan atau buah pemikirannya, baik dengan menggunakan bahasa tulis maupun lisan, sehingga mereka terlatih menyusun bahasa lisannya. 3 Guru juga harus mengkondisikan ruang kelas yang nyaman agar bisa mendukung proses pembelajaran yang efektif, seperti menghadirkan media pembelajaran ke depan kelas, sehingga peserta didik terus terdorong untuk melakukan komunikasi verbal, baik berdiskusi dengan temannya maupun berdiskusi dengan guru. 4 Guru juga harus dengan sabar mendengarkan peserta didik menyampaikan pendapatnya serta memberi mereka feed back untuk evaluasi ke depan. 25 Ibid., h. 152. 24 Dengan demikian, situasi kelas aktif dan kondusif yang dikondisikan oleh guru, bisa menjadi salah satu upaya untuk membuat pembelajaran menjadi efektif, karena peserta didik diajak untuk tidak hanya menerima tapi juga merespon dan menunjukkan efek perkembangan yang mereka dapatkan.

c. Mempergunakan Metode yang Beragam

Mengajar yang efektif salah satunya harus membuat peserta didik belajar aktif, baik secara mental maupun fisik. Artinya, peserta didik diajak untuk berpikir kritis serta diajak untuk mengungkapkan kemampuan intelektualnya, salah satunya dengan mempresentasikan hasil temuannya. Dengan begitu, pembelajaran bukan hanya dirasakan efeknya oleh otak melainkan juga oleh sistem motorik tubuh. Untuk sampai pada belajar aktif, tentu dibutuhkan metode belajar yang bervariasi. Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian peserta didik, mudah diterima, dan kelas menjadi hidup. 26 Jika metode yang digunakan selalu sama hal tersebut hanya akan membuat peserta didik menjadi bosan kerena merasa tidak adanya tantangan untuk menyelesaikan pelajaran dengan bersemnagat. Variasi metode belajar dibutuhkan untuk membuat kelas menjadi dinamis. Metode yang beragam juga digunakan untuk membuat peserta didik selalu merasa termotivasi dan tertantang lewat sugesti-sugesti yang diberikan oleh guru. Selain itu, metode yang bervariasi juga diperlukan supaya guru bisa selalu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan implikasinya di kehidupan nyata dalam masyarakat. Guru pada hakikatnya adalah pembelajar senior yang harus mentransformasikan pengalaman belajarnya pada pembelajar junior lewat metode-metode belajar yang variatif. Dalam proses tersebut guru harus terus memberikan bimbingan dan arahan karena pembelajaran meski dengan bantuan teknologi secanggih apa pun tetap membutuhkan bimbingan intensif dari guru, sehingga pembelajaran bisa menjadi lebih efektif. 26 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 92. 25

d. Mampu Meguasai Kelas

Dalam konteks peningkatan efektivitas kelas, guru tidak cukup hanya dengan berpenampilan menarik, penuh optimisme, antusias, dan menguasai bahan ajar dengan baik. Namun, guru harus memiliki berbagai kemampuan penguasaan kelas dengan tidak menggunakan pendekatan pemaksaan atau berbagai bentuk kekerasan psikologis lainnya. Guru harus menggunakan pendekatan pedagogis yang mampu menciptakan suasana tenang, penuh keceriaan, dan penuh motivasi untuk belajar. Selain itu, seorang guru juga harus memiliki keberanian untuk menghadapi peserta didiknya yang memiliki karakter berbeda-beda, serta menghadapi berbagai masalah yang muncul saat KBM berlangsung. Guru harus berani memunculkan kepercayaan diri sendiri sehingga guru dapat berwibawa di depan kelas maupun di luar sekolah. 27 Hal tersebut dilakukan supaya cita-cita yang ditanamkan ke peserta didik benar-benar diterapkan dan resapi oleh peserta didik yang bersangkutan. Salah satu langkah pengelolaan kelas yang baik adalah membuat persiapan yang cermat. Guru harus mengenali benar kemampuan dan karakteristik peserta didiknya. Mengidentifikasi anak yang kemampuan daya tangkapnya lebih lambat dan yang daya tangkapnya cepat, bahkan sangat cepat. Seringkali kekacauan kelas berawal dari kekurangsiapan guru mengatasi keragaman kemampuan peserta didik dalam memahami pelajaran dan guru kurang mempersiapkan antisipasinya. Seperti pemilihan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan materi ajar. Agar pembelajaran menjadi efektif maka guru harus mengkombinasikan cara penyampaian materi ajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didiknya. Selain itu, terkait juga dengan media pembelajaran yang hendak digunakan untuk membantu performa pengajaran, media yang akan digunakan tersebut juga harus dipertimbangkan efektivitasnya di kelas, serta disesuaikan dengan metode yang akan digunakan, sehingga pengelolaan kelas 27 Ibid., h. 93. 26

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 175

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS VII SMP ISLAM AL-WASATIYAH

1 10 150

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMPN 2 SUMBUL TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 2 18

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL ILUSTRASI TOKOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI SMAN 26 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 3 49

PENERAPAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA PELAJARAN AL-QUR’AN KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 JATIROTO WONOGIRI Penerapan Media Audio-Visual Pada Pelajaran Al-Qur’an Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 14

PENDAHULUAN Penerapan Media Audio-Visual Pada Pelajaran Al-Qur’an Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 6 14

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL AIDS DALAM MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN PAI : Kuasi Eksperimen Pada Kelas VIII SMP Pasundan 6 Bandung.

3 3 54

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA.

0 9 24

Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang Pembelajaran

0 0 8