Video  ini  termasuk  video  buatan  sendiri  sehingga  isinya  bisa disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Selain itu, video ini juga
sudah dilakukan proses editing sehingga adegan-adegan yang tidak perlu atau  tidak  diinginkan  sudah  dibuang  terlebih  dahulu.  Dengan  begitu,
tayangan    video  bebas  dari  penyimpangan  yang  tidak  dapat  diterima peserta didik.
2  Sinopsis
Secara  isi,  video  drama  berjudul  Pengemis  Masa  Kini  PMK berkisah  tentang  seorang  tokoh  bernama  Euis  yang  memiliki  latar
belakang  pendidikan  S1  sarjana  sastra  tetapi  justru  hidup  sebagai pengangguran  yang  hobinya  hanya  bersajak  di  kamar  tidurnya.  Hal
tersebut  tentu  membuat  Ambu  ibu  si  Euis  merasa  kesal  dan  geregetan kepada anak semata wayangnya.
Karena pusing selalu diteriaki Ambu untuk mencari pekerjaan, Euis pun  mencoba  mencari  peruntungan.  Tapi  untung  tidak  dapat  diraih,
malang  tidak  dapat  ditolak.  Euis  malah  bertemu  dengan  para  pengemis terselubung.  Pada  awalnya  Euis  tidak  mengetahui  kalau  pekerjaan  yang
ditawarkan adalah mengemis, jadi ia ikut- ikutan saja “yang penting dapat
uang banyak” katanya. Ternyata setelah dipertemukan dengan Bu Derek direktur  para  pengemis  akhirnya  ia  mengetahui  kalau  pekerjaan  yang
kawan-kawan barunya maksud adalah pekerjaan mengemis. Tidak  punya  pekerjaan,  tidak  punya  uang,  dimarahi  Ambu,
pandangan tetangga
yang meremehkannya
sebagai Sarjana
pengangguran,  membuat  Euis  tidak  memiliki  alasan  lain  menolak pekerjaan  tersebut.  Tanpa  sepengetahuan  Ambu  dan  Abah,  Euis  pun
menjadi pengemis di pasar-pasar atau di jalan-jalan. Hingga akhirnya suatu ketika Ambu menemukan baju robek-robek
dan  peralatan  lain  yang  biasa  Euis  gunakan  untuk  mengemis.  Dari  situ Ambu  menjadi  sedih  dan  kemudian  mengungkapkan  kekecewaannya
kepada Euis. 59
3  Peran Media Video
Dalam  pembelajaran  kali  ini,  video  drama  Pengemis  Masa  Kini dimaksudkan untuk:
a  Memberikan  pembelajaran  pertunjukan  drama  mengenai  gambaran kondisi pertunjukanpanggung drama.
b  Selain  itu,  lewat  video  ini  peserta  didik  juga  diajak  untuk mengidentifikasi unsur pertunjukan drama yang dapat tergambarkan
dalam video drama tersebut. c  Menyimak pertunjukan drama dan menanggapinya dalam diskusi
C.  Efektivitas  Penggunaan  Media  Audio  Visual  dalam  Pembelajaran Menyimak Drama
Setelah  pengamatan  dilakukan  dan  RPP  juga  telah  dilaksanakan,  penulis kemudian  melakukan  uji  efektivitas  pembelajaran  dengan  menggunakan  media
audio visual. Uji  Efektivtas  dilakukan  dengan  mengamati  perilaku  peserta  didik  dalam
dinamika  kelas  dan  mengadakan  serangkaian  tes  tertulis  berupa  latihan  soal. Pengamatan  terhadap  perilaku  peserta  didik  dilakukan  untuk  mengetahui  sejauh
mana peserta didik berperan aktif dalam dinamika kelas dengan teman sejawatnya dalam merespon dan mendiskusikan materi.
1.  Uji Efektivitas Melalui Observasi Pelaksanaan Kegiatan Mengajar
Setelah  melalui  tahap  pembuatan  RPP  dan  pemilihan  media pembelajaran  yang  akan  digunakan  kemudian  observasi,  lalu  masuk  pada
tahap  pelaksanaan  kegiatan  mengajar.  Hal  ini  dilakukan  untuk  mengetahui secara  nyata  efektivitas  penggunaan  media  pembelajaran  secara  kualitas
tercapai atau tidak. Sebelum memulai pembelajaran, sambil menunggu peserta didik lebih
kondusif,  guru  terlebih  dahulu  mempersipakan  media  pembelajaran  yang akan  digunakan,  seperti  menyiapkan  laptop,  speaker  aktif,  dan  LCD
proyektor  yang  memang  sudah  tersedia  di  kelas.  Setelah  itu,  masuk  guru kemudian membuka pelajaran.
60
Pada  kegiatan  awal,  guru  terlebih  dahulu  memulai  pembelajaran dengan  mengajak  peserta  didik  membaca  basmallah    bersama-sama.
Dilanjutkan  dengan  mengecek  kehadiran  peserta  didik.  Setelah  itu,  guru menanyakan  materi  di  pertemuan  sebelumnya.  Peserta  didik  pun  merespon
dengan  sangat  antusias.  Kegiatan  awal  tersebut  menghabiskan  durasi  15 menit.
Masuk pada kegiatan inti. Guru memberitahukan tujuan dan indikator di  pembelajaran  kali  ini.  Ketika  guru  menjelaskan  bahwa  materi  hari  ini
adalah apresiasi drama, peserta didik langsung merespon dengan antusias. Pada pembelajaran kali ini guru menggunakan metode belajar problem
solving  dengan  bermain  stik.  Metode  problem  solving  dipilih  karena  dalam pembelajaran  kali  ini  peserta  didik  diajak  untuk  memahami  materi  dimulai
dari  sebuah  permasalahan  yang  harus  mereka  pecahkan.  Permasalahan  yang akan  mereka  bahas  ada  di  dalam  stik  yang  akan  dibagikan.  Sementara
jawabannya  bisa  mereka  peroleh  dari  hasil  diskusi  dan  menyimak  video drama.  Jadi,  metode  ini  dapat  menghantarkan  peserta  didik  pada  perlunya
menyimak video drama yang akan ditayangkan. Pembelajaran dimulai dengan membuat kelompok belajar yang terdiri
dari  5-6  orang  perkelompok.  Peserta  didik  menentukan  anggota  dan  ketua kelompok  berdasarkan  warna  origami  yang  telah  mereka  pilih  secara  acak.
Setelah  mendapatkan  kelompok,  peserta  didik  kemudian  mendapatkan  stik berdasarkan warna origami kelompok mereka.
Di dalam stik tersebut sudah disiapkan sebuah pernyataan yang harus dijelaskan  atau  diberi  definisi  beserta  contohnya.  Pernyataan  tersebut
tentunya seputar materi drama yang akan diajarkan. Jadi, peserta didik diajak untuk  mencari sendiri terlebih dahulu,  baik  dari buku, diskusi  dengan teman
kelompok, maupun bertanya langsung kepada guru. Kegiatan  tersebut  berlangsung  secara  aktif  namun  tetap  kondusif.
Guru  menyiapkan  hukuman  bagi  peserta  yang  memicu  kegaduhan  dengan memberi  tambahan  stik,  yang  artinya  akan  ada  materi  tambahan  yang  harus
mereka selesaikan. Jadi, semua peserta mencoba menjaga suasana kelas agar tetap kondusif supaya tidak ada yang dihukum.
61