1. Terpenuhinya Komponen Pembelajaran Secara Maksimal
a. Tujuan Dalam kriteria memilih media pembelajaran, salah satu yang
menjadi kriterianya
adalah kesesuaian
media dengan
tujuan pembelajaran. Guru harus mampu menerjemahkan tujuan pembelajaran
yang ada dalam silabus untuk kemudian disusun menjadi RPP. Setelah guru mengetahui kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajarannya,
kemudian guru baru bisa menentukan jenis media yang sesuai dengan tujuan pembelajarannya.
Dalam pembelajaran drama ini, tujuan pembelajaran yang hendak dicapai adalah peserta didik mampu menentukan serta menanggapi
unsur-unsur pementasan drama. Drama merupakan bentuk sastra yang mempertunjukkan tingkah laku manusia, mulai dari cara manusia
tertawa, marah, bersedih, bahkan bahagia. Berdasarkan tujuan pembelajaran dan bentuk sastra yang akan dipelajari, video drama dipilih
sebagai media pembelajaran yang dapat memberikan gambaran atau contoh mengenai kondisi dan situasi peanggung pertunjukan drama.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan informan dari peserta didik, dua dari tiga informan mengatakan bahwa drama
merupakan materi pelajaran yang sulit. Sulit. Informan III
Agak sulit awalnya, tapi lama-lama ngerti. ... dengan melihat video, materi menjadi lebih jelas. Informan I
Namun, mereka menyebutkan bahwa video memang membantu mereka dalam memahami materi drama. Artinya, tujuan digunakannya media
untuk membantu peserta didik dalam memahami materi tercapai. Selain itu, ketercapaian tujuan pembelajaran juga tercermin ketika
peserta didik mampu menjelaskan kembali materi yang diajarkan. Seperti mampu
menyebutkan unsur-unsur
pertunjukan drama,
mampu menyertakan contoh, serta mampu menyanggah maupun menambahkan
ketika mendiskusikan unsur-unsur pertunjukan drama. 67
Dengan demikian,
guru dianggap
berhasil dalam
menginterpretasikan tujuan pembelajarannya yang digambarkan dalam sebuah kegiatan belajar mengajar. Ini membuktikan bahwa peran media
audio visual dalam materi pelajaran ini efektif sebegai sumber belajar. b. Metode
Berkaitan dengan penggunaan media dalam pembelajaran, kelengkapan fasilitas belajar yang ada di SMP Al-Hasra pada umumnya
dapat mengubah persepsi peserta didik terhadap penggunaan media audio visual dalam pembelajaran. Di sekolah ini, media audio visual sering
digunakan untuk mengisi waktu luang setelah materi pelajaran selesai, atau lebih tepatnya sering digunakan sebagai sarana untuk rileksasi dari
setumpuk rutinitas belajar yang dilakukan. Manfaatnya, peserta didik jadi terbiasa mengkondisikan diri jika
dalam pembelajaran dilibatkan media audio visual. Peserta didik jadi lebih mudah menciptakan suasana kelas yang kondusif. Sementara,
dampak negatifnya adalah peserta didik sering malas mencatat hal-hal penting dari video yang ditayangkan. Peserta didik justru ketagihan
menonton video tersebut dalam pembelajaran-pembelajaran selanjutnya, sehingga menganggap pembelajaran tidak lebih menarik tanpa media
tersebut. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka dipilihlah metode
belajar diskusi kelompok dengan problem solving menggunakan media stik. Karakter peserta didik di sini juga sangat suka berkompetisi. Jadi,
metode diskusi untuk memecahkan suatu masalah sangat efektif digunakan supaya peserta didik bisa fokus pada video untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Hal ini terbukti ketika stik yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab secara
kelompok dibagikan, peserta didik menyimak video dengan penuh perhatian.
Salah seorang informan juga menyampaikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual yang dikombinasikan dengan
68
metode diskusi membuat mereka lebih mudah memahami materi pelajaran.
Metode diskusi lebih cocok. Sebab, bisa membuat peserta didik saling bertukar pikiran tentang materi yang mungkin hanya
disimak sekali jalan. Itu akan menjadi baik karena peserta didik akan belajar sigap dan disiplin dalam menangkap materi,
sehingga tidak ada waktu yang terbuang-buang dalam belajar. Wawancara dengan guru Bahasa Indonesia
Video yang tampilnya hanya sekali jalan membuat peserta didik harus memperhatikan dengan baik pesan yang disampaikan oleh video
tersebut. Sementara diskusi membuat mereka saling bertukar pendapat dan pemikiran mengenai pesan yang termuat di dalam tayangan tersebut.
Ini membuat mereka merasa tidak ada waktu untuk bermalas-malasan karena ada banyak kegiatan berantai yang terjadi di kelas.
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual bisa efektif jika guru bisa
menyajikan media tersebut kepada peserta didik sesuai dengan porsinya kesesuaian waktu dan pesan. Guru juga harus bisa mengoptimalkan
penggunaan media audio visual dengan metode belajar yang sesuai. Semua itu perlu dilakukan agar peserta didik bisa tetap fokus pada tujuan
utama penggunaan media, yaitu sebagai media belajar. c. Isimateri
Menyusun materi dan memilih metode belajar yang menjadikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran memang bukan hal mudah.
Tapi dengan memperbanyak komunikasi dengan peserta didik, peneliti jadi mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam
memahami materi pelajaran. Sebagian besar peserta didik merasa bahwa belajar dengan
menggunakan media audio visual membantu mereka mengatasi kejenuhan dalam memahami materi yang ada dalam buku teks. Wacana
yang berparagraf-paragraf, halaman yang berlembar-lembar, serta penjelasan yang dianggap membosankan membuat peserta didik
69