BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Drama merupakan materi yang cukup sulit dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terutama untuk peserta didik di jenjang SMP. Dalam drama terlibat
banyak aspek, bukan hanya aspek teks yang harus dipahami sebagai dasar dari sebuah dialog dan alur cerita, tetapi juga keterlibatan motorik yang diwujudkan
dalam akting. Mengingat hal tersebut guru maupun peserta didik pada umumnya menganggap materi drama merupakan materi pelajaran yang rumit, baik untuk
diajarkan maupun untuk dipahami. Di balik itu semua jika guru bisa mencari cara yang tepat untuk
menyampaikannya kepada peserta didik, drama bisa menjadi materi yang memberikan pembelajaran yang sangat menarik dan bermanfaat. Bukan hanya
mengajarkan memahami teks tetapi guru juga bisa mengajarkan peserta didiknya bermasyarakat dalam drama.
Setelah dilakukan serangkaian pengamatan dan tes, media audio visual terbukti efektif digunakan untuk materi menyimak drama di kelas VIII.3 SMP Al-
Hasra. Efektivitas penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak drama tersebut diperoleh berdasarkan hal berikut:
1. Hasil observasi menunjukkan peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran menyimak drama yang melibatkan video. Hal ini
ditunjukkan dengam respon peserta didik yang antusias dalam menyimak video dan aktif berpendapat dalam diskusi, serta cekatan dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan guru maupun teman sejawatnya. 2. Hasil uji materi tes tertulis menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh
peserta didik sebesar 82,3 dengan standar KKM 75. Dalam menjawab soal esay yang diberikan, rata-rata peserta didik tidak hanya bisa menyebutkan,
tetapi juga mampu menjelaskan meski dengan bahasa mereka masing- masing. Ini menunjukkan bahwa peserta didik tidak hanya mengingat
materi yang diberikan tetapi juga memahaminya.
85
3. Hasil wawancara yang dilakukan kepada tiga informan dari peserta didik diperoleh kesimpulan bahwa media audio visual yang dilibatkan dalam
pembelajaran drama membantu mereka memahami materi dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda. Meski kondisi belajar
secara internal antara satu peserta didik dengan peserta didik lainnya berbeda-beda, terutama dalam hal kesiapan menerima materi pelajaran,
tetapi media audio visual dianggap mampu menarik atensi peserta didik untuk mengikuti pembalajaran.
Berdasarkan hasil uji efektivitas pada penelitian tersebut, penulis menyimpulkan dua hal yang menjadi barometer efektifnya penggunaan suatu
media dalam pembelajaran. Pertama, peserta didik berpartisipasi aktif dalam dinamika kelas ketika pembelajaran dengan media sedang berlangsung. Kedua,
hasil evaluasi berupa tes tertulis peserta didik nilainya mencapai atau melebihi KKM.
Keefektifan tersebut tentunya diperoleh dengan melakukan serangkaian persiapan, baik yang dilakukan oleh guru, peserta didik, bahkan sekolah. Berikut
adalah hal-hal yang mendukung efektivitas pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam materi menyimak drama:
1. Tercapainya komponen pembelajaran secara maksimal 2. Kondisi belajar
3. Skill dan kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran 4. Pemilihan media pembelajaran yang sesuai
5. Dukungan dari pihak sekolah Media pembelajaran kadang-kadang dianggap sebagai komponen
pembelajaran yang sifatnya tidak wajib. Artinya, keiukutsertaannya dalam sebuah pengajaran dianggap merepotkan. Padahal, pada pembelajaran modern ini
keterlibatan media pembelajaran terutama audio visual akan sangat memberi pengaruh dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Meski memang dalam perencanaan maupun teknis pelaksanaannya ditemui kesulitan dan hambatan yang mungkin akan merepotkan guru dan sekolah
selaku penyelenggara pendidikan dan pengajaran. Namun, diharapkan seluruh 86
personil sekolah bisa saling mendukung dan memfasilitasi segala bentuk kreativitas yang diupayakan. Sebab, semua itu pada akhirnya untuk memajukan
kualitas dan mutu pendidikan itu sendiri.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mendapat berbagai pengalaman dan pengetahuan baru, khususnya tentang penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran drama. Berikut adalah saran dari penulis seputar penggunaan media audio visual supaya penggunaannya ke depan bisa lebih dikembangkan.
1. Guru diharapkan giat membekali dirinya dengan kreativitas dan skill dalam
memanfaatkan perkembangan
teknologi supaya
dapat mengaplikasikannya untuk mengembangkan pendidikan.
2. Guru diharapkan tidak mudah menyerah dalam mencoba mengaplikasikan berbagai media di dalam kelas. Sebab, pengalaman pembelajaran yang
beragam juga menambah pengetahuan dan wawasan peserta didik. 3. Sekolah diharapkan bersungguh-sungguh dalam memberikan pelayanan
pendidikan terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap.
4. Diharapkan kebijakan sekolah bisa mewadahi kreativitas guru dan peserta didiknya dalam mengembangkan pelajaran.
87
DAFTAR PUSTAKA
Ann, Cerol Tomlinson. How to Differentiate Instruction in Mixed-Ability Classrooms. USA: Assosiation for Supervision and Curriculum
Development. 2001. Arifin,Bustanul, dkk. Berbicara. Jakarta:Universitas Terbuka. 2007.
Arsyad, Azhar. Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2011. Bahri, Syaiful Djamarah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Brandwein, Paul F. et. al. A Book of Methods. New York: Harcourt, Brace, and World, Inc. 1958.
Henry, Asep Hermawan, dkk. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press. 2007.
Iskandarwasid dan Sunendar, Dadang. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.
Komariyah, Aan dan Triatna, Cepi. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2005.
Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan.. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2007. Marno. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Islam
pada Sekolah DITPAIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik Indonesia. 2012.
Miarso, Yusuf hadi. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. 1994.
Mulyasa E. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2005.
Munadhi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press. 2012. Nasution. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 1994.
Nuraida dan Halida Alkaf, Metode Penelitian Pendidikan. Tangerang, Islamic Research Publishing. 2009.
Rahayu, Fajar Fitri. “Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia”. Skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
2013. Tidak dipublikasikan. Rahmanto B. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: KANISIUS. 1992.
86