puncak kelembagaan negara, apakah itu pihak eksekutif, legislatif atau yudikatif menggunakan media, baik media massa maupun media nirmassa melalui
jenjang hierarki menurun ke bawah. Mestinya komunikasi vertikal, tidak hanya berlangsung dari atas ke bawah downward communication, tetapi juga dari
bawah ke atas upward communication.
26
7. Langkah-Langkah Strategi Komunikasi
Dalam menjalankan strategi komunikasi, kita memerlukan langkah- langkah yang perlu dijalankan. Langkah-langkah ini berhubungan dengan
komponen-komponen komunikasi dan faktor pendukung maupun penghambatnya. Seperti kita ketahui, komponen dalam meliputi lima unsur, yakni komunikator,
komunikan, pesan, media dan efek. a.
Mengenali Sasaran Komunikasi
Sebelum melancarkan strategi komunikasi, kita perlu melihat dan mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi. Hal ini
berkaitan dengan tujuan dari komunikasi yang kita lakukan, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui dengan metode informatif atau agar
komunikan melakukan tindakan tertentu metode persuasif atau instruktif. Apakah tujuannya, metodenya, dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan
perlu dipeerhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
27
1. Faktor kerangka referensi
26
Hasan Erliana, Komunikasi Pemerintahan, h. 44.
27
Onong, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992 h. 35.
Pesan yang dikomunikasikan harus sesuai dengan kerangka referensi frame of reference. Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam
dirinya sebagai hasil paduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma, status sosial, ideologi, cita-cita dan sebagainya.
28
Berbeda dengan komunikasi antarpesona, dalam komunikasi skala besar kita perlu
membedakan komunikan yang satu dengan yang lainnya, terlebih jika dalam komunikasi kelompok dan komunikasi massa.
Langkah awal dalam komunikasi kelompok, kita dapat mengklasifikasi komunikan berdasarkan latar belakang, pekerjaan, pendidikan, dan
sebagianya. Sedangkan dalam komunikasi massa, pesan yang disampaikan kepada khalayak melalui media massa hanya yang bersifat informatif dan
umum, yang dapat dimengerti semua orang dan menyangkut kepentingan semua orang.
2. Faktor Situasi dan Kondisi
Situasi yang dimaksudkan adalah situasi komunikasi pada saat komunikan menerima pesan yang akan kita sampaikan. Agar komunikasi
berjalan dengan efektif, teerkadang kita perlu mengatur tempat dan ruangan sehingga hambatan yang datang dapat diminimalisir. Sedangkan
yang dimaksud dengan kondisi di sini ialah state of personality communican, yaitu keadaan mental dan fisik komunikan saat ia menerima
pesan komunikasi.
29
Komunikasi tidak akan efektif jika komunikan dalam
28
Onong, Ilmu Komunikasi, h. 36.
29
Onong, Ilmu Komunikasi, h. 36.
keadaan sedih, marah, sakit atau lapar. Kita dapat menciptakan suasana yang menyenangkan terlebih dahulu sebelum berkomunikasi. Di sinilah
faktor komunikator berperan sangat penting. b.
Pemilihan media komunikasi
Pemilihan media komunikasi sangat tergantung dari komunikasi yang akan kita tuju. Tentunya berkomunikasi pada masyarakat perkotaan akan lebih
efektif. Jika kita menggunakan media cetak dan audio-visual. Kemudian untuk masyarakat pedesaan kita dapat menggunakan media papan pengumuman,
mendekati tokoh masyarakat setempa, ataupun pembungkus pesan komunikasi dengan mengadakan pagelaran kesenian sesuai adat istiadat lingkungan sosial
mereka. c.
Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi
Pesan komunikasi message mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan tekhnik yang harus diambil, apakah itu tekhnik informasi, tekhnik
persuasi atau tekhnik industri.
30
Menentukan tujuan komunikasi dilakukan dengan melihat sasaran dari komunikasi kita.
d. Peranan Komunikator Dalam Komunikasi
Ada faktor yang penting pada diri komunikator bila ia melancarkan komunikasi, yaitu daya tarik sumber source attractiveness dan kredibilitas
sumber source credibility.
31
Berdasarkan kedua faktor tersebut, seorang komunikator dalam menghadapi komunikan harus bersikap empatik
30
Onong, Ilmu Komunikasi, h. 36.
31
Onong, Ilmu Komunikasi, h. 38.