projector, sistem suara sound system multimedia, semua itu dapat dikategorikan sebagai bagian dari saluran komunikasi.
d. Penerimareceiverkomunikan
Penerima receiver, sering juga disebut sasarantujuan destination, komunikate communicatee, penyandi-balik decoder atau khalayak
audience, pendengar listener, penafsir interpreter, yakni orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan
nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaannya, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau
nonverbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami. e.
Efektimbal balik Efek adalah apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan
tersebut, misalnya penambahan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu, terhibur, perubahan sikap dari tidak setuju menjadi setuju, perubahan
keyakinan, perubahan perilaku dan sebagainya.
22
6. Pengertian Strategi Komunikasi
Menurut Fred R David, strategi komunikasi merupakan perpaduan perencanaan komunikasi communication planning dengan manajemen
komunikasi communication management untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus menunjukkan bagaimana operasionalnya
22
Prof. Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, h.71.
secara praktis harus dilakukan. Dalam arti kata, pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan situasi.
23
Berbicara tentang strategi komunikasi ditinjau dari pengertian harfiahnya merupakan manajemen dalam mencapai tujuan yang apabila diperluas berkaitan
dengan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan pengendalian dan evaluasi namun dalam kenyataannya strategi itu
sendiri tidaklah berfungsi sebagai peta jalan bagi pemakainya, melainkan harus mampu berfungsi sampai pada penentuan taktik operasionalnya. Sehingga strategi
komunikasi dapat dijadikan panduan communication planning dan communication management, untuk mencapai suatu tujuan. Dengan kata lain bahwa pendekatan
approach dalam penyampaian tujuan boleh berbeda tergantung dari situasi dan kondisi namun harus selalu berada dalam lingkup koridor yang ada
24
. Hasan Erliana mengutip dari R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M.
Dallas Burnet dalam bukunya, Techniques for Effective Communication, menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas: To secure
understanding adalah memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Andaikata ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka
penerimanya itu harus dibina to establish acceptance. Pada akhirnya kegiatan dimotivasikan to motivate action.
25
Strategi komunikasi sudah tentu bersifat makro yang dalam prosesnya berlangsung secara vertikal piramida . Para komunikator yang berada di
23
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002, h. 301.
24
Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: Alumni, 1981, h. 97.
25
Hasan Erliana, Komunikasi Pemerintahan, Bandung: PT Refika Aditama, 2005, h. 44.
puncak kelembagaan negara, apakah itu pihak eksekutif, legislatif atau yudikatif menggunakan media, baik media massa maupun media nirmassa melalui
jenjang hierarki menurun ke bawah. Mestinya komunikasi vertikal, tidak hanya berlangsung dari atas ke bawah downward communication, tetapi juga dari
bawah ke atas upward communication.
26
7. Langkah-Langkah Strategi Komunikasi
Dalam menjalankan strategi komunikasi, kita memerlukan langkah- langkah yang perlu dijalankan. Langkah-langkah ini berhubungan dengan
komponen-komponen komunikasi dan faktor pendukung maupun penghambatnya. Seperti kita ketahui, komponen dalam meliputi lima unsur, yakni komunikator,
komunikan, pesan, media dan efek. a.
Mengenali Sasaran Komunikasi
Sebelum melancarkan strategi komunikasi, kita perlu melihat dan mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi. Hal ini
berkaitan dengan tujuan dari komunikasi yang kita lakukan, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui dengan metode informatif atau agar
komunikan melakukan tindakan tertentu metode persuasif atau instruktif. Apakah tujuannya, metodenya, dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan
perlu dipeerhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
27
1. Faktor kerangka referensi
26
Hasan Erliana, Komunikasi Pemerintahan, h. 44.
27
Onong, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992 h. 35.