Urgensi Loyalitas Donatur Bagi Lembaga Amil Zakat

Islam mewakilkan penugasan penarikan zakat oleh amil zakat kepada muzakki dan membagikannya kepada mustahik mempunyai beberapa hikmah yaitu: a. Adanya jaminan bagi fakir miskin dan haknya tidak diabaikan begitu saja. Membayar zakat tidaklah secara sukarela, namun merupakan kewajiban, dan lembaga amil zakat berperan dalam melaksanakan tugas tersebut sehingga mempunyai posisi tawar yang tinggi yang tidak dapat dilakukan oleh fakir miskin secara langsung. b. Si fakir meminta kepada pemerintah, bukan kepada pribadi orang kaya, untuk memelihara kehormatan dan air muka dari perasaan belas kasihan oleh sebab meminta. Serta memlihara perasaan dan tidak melukai hatinya dari gunjingan dan kata-kata yang menyakitkan. c. Tidak memberikan urusan zakat pada pribadi-pribadi berarti menjadikan urusan pembagian zakat sama besarnya. Hal ini dapat lebih memeratakan dan memenuhi keadilan dalam pembagian. d. Zakat bukan diberikan kepada pribadi fakir, miskin dan ibnu sabil saja, akan tetapi ada di antara sasarannya yang berhubungan dengan kemaslahatan kaum muslimin bersama yang tidak bisa dilakukan oleh perorangan, akan tetapi oleh penguasa dan lembaga musyawaraj jama‟ah kau muslimin seperti memberi zakat pada golongan muallaf mempersiapkan perlengakapan dan orang-orang untuk jihad fi sabilillah serta mempersiapkan para da‟i untuk menyampaikan risalah islam. e. Islam adalah agama dan pemerintahan, Qur‟an dan kekuasaan. Untuk tegaknya kekuasaan dan pemerintahan ini dibutuhkan harta, yang dengan itu pula dilaksanakannya syariat. Zakat merupakan salah satu sumber penghasilan negara yang penting dalam Islam. 38

C. Tinjauan Loyalitas 1.

Pengertian Loyalitas Loyalitas menurut kamus umum bahasa indonesia berarti taat, patuh, dan setia. 39 Sedangkan loyalitas menurut Oliver adalah komitmen yang dipegang kuat untuk membeli lagi atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu di masa depan meskipun ada pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan peralihan perilaku. 40 Loyalitas secara umum dapat dikatakan kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu yang merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. 41

2. Faktor – faktor yang memengaruhi loyalitas

38 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Jakarta: Lentera Antarnusa, 1996, h. 742. 39 Poerwadaarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 2004, h. 609. 40 Philip Kotler Kavin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Indeks, 2009, edisi 12, h. 176. 41 Theresia Widyaratna Denny dan Filisia Chandra, “Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen terhadap Tingkat Penjualan di Warung Bu Kris”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 3, no. 2, September 2001. Hal. 89 diakses dari http:puslit.petra.ac.idjournalsmanagement pada tanggal 23 Oktober 2013.