Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SDMI Kelas IV
150
sibuk memasak. Dan yang lebih menyenangkan lagi, kegiatan memasak tidak hanya dikerjakan oleh anak-anak perempuan saja, namun juga anak-anak laki-
laki. Mereka terlihat sibuk dan saling bantu. “Karena makanan sudah siap, silahkan makanan terlebih dahulu. Setelah
selesai, silahkan kumpulkan kayu bakar yang kering dan taruhlah di tengah lapangan,” pinta Pak Rudi.
Anak-anak segera makan malam. Suasana makan malam bersama yang diliputi kebersamaan, kesederhanaan, dan kekompakan membuat kegiatan
kemah makin mengesankan. Selesai makan, anak-anak mencuci sendiri peralatan makannya. Kemudian mereka segera mengumpulkan kayu bakar.
“Pak, untuk apa kayu-kayu bakar ini?” tanya Made penasaran. “Kayu-kayu bakar ini akan kita buat api unggun,” jawab Pak Rudi.
“Membuat api unggun di alam terbuka apa tidak berbahaya , Pak?” tanya Rara.
“Bagus sekali pertanyaanmu, Rara. Api unggun tidak berbahaya, asalkan kalian membuatny dengan hati-hati. Usahakan letak api unggun sedikit jauh
dari tenda dan dari bahan-bahan yang mudah terbakar,” jelas Pak Rudi. “Bagaimana cara membuat api unggun, Pak?” tanya Togar.
“Cara membuat api unggun sebagai berikut: 1 Menyiapkan kayu bakar atau sisa gergajian dan minyak tanah.
2 Tumpuklah kayu bakar secara melingkar. 3 Jika menggunakan sisa gergajian, buatlah lubang di tengah sisa gergajian.
Bisa juga dimasukkan ke dalam tong bekas. 4 Kemudian siramlah susunan kayu bakar atau
sisa gergajian dengan minyak tanah, jelas Pak Rudi.
“Pak, apa manfaat dari api unggun itu?” tanya Made.
“Kegunaan api unggun sebagai berikut: 1 Untuk menghangatkan badan.
2 Untuk mencegah datangnya binatang buas, karena pada umumnya binatang takut dengan
api. 3 Sebagai
penerangan. “Lalu, kegiatan apa saja yang bisa dilakukan selama api unggun, Pak?”
tanya Rara. “Kegiatan yang bisa dilakukan selama api unggun antara lain;
1 Perlombaanpentas seni antarkelompok, misalnya baca puisi, drama, bermain alat musik, menyanyi, dan lain-lain.
2 Berdiskusi, misalnya tentang kelestarian alam. 3 Tebak-tebakkan.
4 Melakukan perenungan.
Pokoknya buatlah acara semenarik mungkin. Agar suasana di sekitar api unggun makin menyenangkan dan semarak,” jawab Pak Rudi.
Sumber: dokumentasi penulis.
Gambar 11.2 Api unggun.
151
Bab 11 – Berkemah
Acara api unggun pun telah usai. Semua anak kembali ke tendanya masing- masing. Semua anak tidur.
Keesokkan harinya, semua anak siap melanjutkan kegiatan dalam berkemah.
1. Senam Pagi
“Bagaimana anak-anak, pulaskah tidur kalian tadi malam? Setelah mandi dan sarapan, sekarang
kita melakukan senam pagi. Agar kebugaran tubuh kita selalu terjaga. Dengan demikian, kita pun dapat
mengikuti semua kegiatan dalam perkemahan ini dengan baik.
Sekarang Togar majulah ke depan. Silahkan pimpin teman-temanmu melakukan peregangan
dan senam pagi,” kata Pak Rudi. “Baik, Pak,” jawab Togar.
Gerak jongkok berdiri
Togar segera menyiapkan barisan. Dengan teriakan yang lantang, Togar memimpin dan
memberi aba-aba senam pagi di depan teman- temannya. Semua anak mengikuti aba-aba dari
Togar dengan baik dan bersemangat.
Anak-anak melakukan berbagai gerak peregangan dan senam pagi. Salah satunya gerakan
berikut: Cara melakukan:
a. Berdirilah tegak dengan kedua tangan lurus ke depan.
b. Membungkuklah hingga ujung tangan menyentuh ujung kaki.
c. Kemudian jongkoklah dengan kedua tangan tetap lurus ke depan.
d. Angkat badanmu dan membungkuklah seperti gerakan kedua. e. Berdirilah tegak seperti sikap awal.
2. Permainan Tarik Tambang
Setelah menyelesaikan senam pagi, Pak Rudi memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk beristirahat sejenak. Untuk menambah kegembiraan
dan kebersamaan di antara siswa, kegiatan dilanjutkan dengan permainan. Kali ini permainan tarik tambang.
Koordinasi gerakan yang baik dalam renang
juga dapat menciptakan kecepatan yang maksimal.
Sportif Sportif
Sportif
B. Kegiatan Kebugaran dalam Berkemah
Sumber: dokumentasi penulis.
Gambar 11.3 Gerak jongkok berdiri.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SDMI Kelas IV
152
kelompok beranggotakan 3 anak. Setelah dilakukan undian, perlombaan tarik tambang pun dimulai.
Semua peserta sudah siap. Regu yang belum mendapat giliran bertanding, menonton dari pinggir. Sesekali mereka tertawa dan berteriak memberikan
semangat bagi para regu yang bertanding. Semuanya larut dalam kegembiraan dan kebersamaan.
Setelah melewati beberapa pertandingan, kelompok Togar, Made, dan Rara keluar sebagai pemenangnya. Mereka senang sekali. Mereka mendapat
bingkisan kenang-kenangan sebagai hadiah. Adapun bagi regu yang kalah, mereka tidak berkecil hati dan tetap bersemangat. Karena tujuan perlombaan
ini adalah menciptakan kegembiraan dan kebersamaan.
Cara melakukan tarik tambang: a. Siapkan sebuah tali yang kuat.
b. Pilihlah satu regu yang beranggotakan 3-5 orang. c. Berdirilah saling berhadapan dengan kedua tangan saling memegang
tali. c. Setelah ada aba-aba, mulailah saling menarik tali dengan sekuat tenaga
d. Regu yang dapat menarik lawannya sampai melewati batas yang telah ditentukan adalah pemenangnya.
3. Penjelajahan Perkampungan Sekitar Lokasi Perkemahan
Sekarang tiba waktunya makan siang. Setelah makan siang Pak Rudi berencana mengajak anak-anak melakukan kegiatan penjelajahan
perkampungan sekitar lokasi perkemahan. Anak-anak pun sangat antusias. “Pak, agar kegiatan penjelajahan ini dapat berjalan dengan lancar, apa
yang harus kita siapkan?” tanya Togar. “Kalian harus mempersiapkan peta dan menguasai sandi,” jawab Pak
Rudi.
Sumber: dokumentasi penulis.
Gambar 11.4 Tarik tambang.