SIMPANAN DARI BANK LAIN lanjutan DEPOSITS FROM OTHER BANKS continued
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
93
22. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA lanjutan 22. POST-EMPLOYMENT
BENEFITS LIABILITY
continued
Tabel berikut menunjukkan analisis sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar,
dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan pasca kerja dan beban jasa kini
Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: The following table demonstrates the sensitivity
analysis to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held
constant, of the post-employment benefits liability and current service cost of the Bank as of
December 31, 2015 and 2014:
2015 Liabilitas imbalan
pasca kerja Post-employment
benefits liability Beban jasa kini
Current service
cost
Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin
16.021 1.458
Increase in interest rate by 100 basis point
Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
18.073 1.694
Decrease in interest rate by 100 basis point
2014 Liabilitas imbalan
pasca kerja Post-employment
benefits liability Beban jasa kini
Current service
cost
Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin
15.882 609
Increase in interest rate by 100 basis point
Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
17.932 2.443
Decrease in interest rate by 100 basis point
23. PINJAMAN SUBORDINASI 23. SUBORDINATED LOAN
Saldo pinjaman subordinasi dari Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing adalah sebesar Rp 407.821 dan Rp 509.776.
The subordinated loan from Bank Indonesia as of December 31, 2015 and 2014 amounted to
Rp 407,821 and Rp 509,776, respectively.
Pinjaman subordinasi dari Bank Indonesia adalah pinjaman diterima oleh Bank dahulu PT Bank Arta
Prima dalam rangka membantu penyehatan Bank. Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 21 dan
No. 26 tanggal 21 Oktober 1997 serta No. 32 tanggal 27 Maret 2000, yang seluruhnya dibuat di
hadapan Notaris Koesbiono Sarmanhadi, SH, MH, bahwa untuk mendukung usaha penyelamatan dan
penyehatan tersebut, Bank Indonesia menyetujui pemberian
pinjaman subordinasi
sebesar Rp 1.019.552 yang terdiri dari Rp 489.552 yang
merupakan konversi dari pinjaman Bank Indonesia sebelumnya sebesar Rp 615.000, dikurangi
sejumlah Rp 125.448 yang merupakan denda bunga dan saldo debet yang dibebankan dari
tanggal 1 April 1996 sampai 24 September 1997 dan sejumlah Rp 530.000 yang merupakan
tambahan pinjaman baru, yang diberikan kepada manajemen baru PT Bank Arta Prima.
The subordinated loan from Bank Indonesia represent loans which were obtained by the Bank
formerly PT Bank Arta Prima for recovery. Based on the deeds of loan agreements No. 21
and No. 26 dated October 21, 1997 and deed No. 32 dated March 27, 2000 of Notary
Koesbiono
Sarmanhadi, SH,
MH, Bank
Indonesia has
already approved
the subordinated loan to support rescue and
recovery of the Bank. These subordinated loan amounted to Rp 1,019,552 and consist of
Rp 489,552 which initially from the conversion of loan from Bank Indonesia of Rp 615,000 and
deduct of Rp 125,448 which is interest charges and debit balance were credited from April 1,
1996 to September 24, 1997 and amounted to Rp 530,000, as a new loan to the new
management of PT Bank Arta Prima.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
94
23. PINJAMAN SUBORDINASI lanjutan 23. SUBORDINATED LOAN continued
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bank Indonesia dan Bank dahulu PT Bank Artha
Pratama sepakat untuk melakukan addendum seperti yang dinyatakan dalam Akta Addendum
atas Penegasan Tetap berlakunya Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 27 Maret 2000 yang dinyatakan
dalam Akta No. 60 tanggal 26 Juni 2009 yang dibuat oleh Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta,
adalah sebagai berikut: In connection with the above loan, Bank
Indonesia and Bank formerly PT Bank Artha Pratama agreed to amend the agreement as
stated in deed of Addendum to State of Loan Agreement No. 32 dated March 27, 2000 as
notarized under deed No. 60 dated June 26, 2009 of Imas Fatimah, SH, Notary in Jakarta, with
details as follows:
1. Jangka waktu kredit dimulai dari tanggal
21 Oktober 1997 sampai dengan tanggal 21 Oktober 2019.
1. The terms
of loans
starting from
October 21, 1997 until October 21, 2019. 2.
Suku bunga kredit sebesar 3,25 per tahun, dihitung dari baki debet pinjaman subordinasi
terhitung sejak tanggal 21 Oktober 2008. 2. Interest rate on loans is 3.25 per annum,
calculated from the outstanding subordinated loan from October 21, 2008.
3. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap tahun dimulai dari tanggal 21 Oktober 2010
sampai dengan tanggal 21 Oktober 2019, masing-masing sebesar Rp 101.955.
3. The repayment of the principal equally for each year of Rp 101,955 starting from
October 21, 2010 up to October 21, 2019.
4. Jaminan kredit adalah:
4. The loan collaterals are: - Segala harta kekayaan milik Bank dahulu
PT Bank Artha Pratama, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak,
baik yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
- All movables and immovables assets of the Bank formerly PT Bank Artha
Pratama, as of to date including the Bank‟s future generating assets.
- Jaminan perusahaan
corporate guarantee dari pemegang saham Bank
untuk kredit
dengan maksimum
Rp 489.552 dan untuk sisanya dengan jaminan pribadi personal guarantee dari
Tomy Winata dan Sugianto Kusuma. - The
corporate guarantee
from shareholders of the Bank for the loan with
a maximum of Rp 489,552 and personal guarantees from Tomy Winata and
Sugianto Kusuma.
- Jaminan tambahan berupa 3 tiga bidang tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak
Guna Bangunan atas nama Bank. - Additional guarantee are 3 three areas of
land and buildings with Building Use Rights Certificates on behalf of the Bank.
5. Atas pinjaman subordinasi tersebut, Bank
Indonesia memberikan beberapa batasan- batasan yang harus ditaati, dimana tanpa
persetujuan tertulis dari Bank Indonesia, Bank tidak diperkenankan untuk, antara lain:
5. For these subordinated loan, Bank Indonesia has several covenants, which is without
approval from Bank Indonesia, the Bank is not allowed to, among others:
- Mengadakan penggabungan
atau peleburan
merger atau
konsolidasi dengan bankperusahaan lain.
- Conduct merger or consolidation with another bankscompanies.
- Memindahtangankan dan
atau menyewakan Bank dalam bentuk dan
maksud apapun kepada pihak lain. - Transfer ownership andor lease the Bank
in any forms to other parties. - Membayar utang Bank kepada pemegang
sahamnya. - Pay
the Bank‟s liabilities to its shareholders.
- Melakukan investasi atau penyertaan. - Make an investment or participation.
- Menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali jika pinjaman tersebut diterima dalam
rangka transaksi perbankan yang berkaitan dengan usahanya.
- Receive loans from other parties, unless those loans are received in relation to
banking transactions which is associated with the business.