Risiko Likuiditas Annual Report Bank Artha Graha 2015 final lowres

393 PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Business Support Management Discussion and Analysis Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Dalam melakukan pengukuran risiko, dilakukan stress test dengan beberapa skenario, diantaranya skenario terburuk worst case scenario sesuai Pedoman Manajemen Risiko Bank dan peraturan Bank Indonesia. Hal ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kemampuan Bank dalam menghadapi berbagai tingkat pergerakan hingga kondisi pasar yang tidak normal. Sebagai salah satu bentuk pengawasan aktif atas pengendalian risiko, hasil dari proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko pasar disajikan dalam bentuk pelaporan secara bulanan maupun triwulanan kepada Direksi, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Pemantau Risiko.

3. Risiko Likuiditas

a. Organisasi manajemen risiko likuiditas Dalam struktur organisasi Bank, Direktur Kepatuhan membawahi Divisi Manajemen Risiko, yang bersifat independen dari unit kerja operasional, Divisi Kontrol, SKAI, dan Divisi Kepatuhan. Divisi Manajemen Risiko terdiri dari 2 dua bagian yaitu Bagian Manajemen Risiko Kredit dan Bagian Manajemen Risiko Non Risiko Kredit dan ditambah Sekretariat Divisi. Salah satu tanggung jawab Bagian Manajemen Risiko Non Risiko Kredit adalah melakukan pengelolaan risiko likuiditas dalam hal penerapan proses manajemen risiko berupa identifikasi, kajian, analisa, review, penilaian, pemantauan dan pengendalian risiko likuiditas yang dihadapi Bank. b. Indikator peringatan dini permasalahan likuditas Dalam mengantisipasi timbulnya risiko likuiditas, Bank melakukan pengukuran profil risiko setiap bulan yang menggambarkan trend kondisi likuiditas Bank secara berkesinambungan, sehingga dapat menjadi salah satu indikator peringatan dini jika Bank mulai mengalami permasalahan likuiditas. Proses pemantauan risiko likuiditas dilakukan berdasarkan pada hasil pengukuran dan pelaksanaan pemenuhan kebutuhan likuiditas harian baik primary reserve dan secondary reserve sesuai ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan internal Bank. Dalam mengantisipasi meningkatnya risiko likuiditas, upaya pengelolaan secondary reserve dilakukan dengan lebih hati-hati sejalan dengan kondisi Loan to Funding Ratio LFR sehingga kondisi likuiditas secara keseluruhan dapat tetap terjaga. c. Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko likuiditas Dalam melakukan pengukuran risiko likuiditas, Bank telah memiliki alat ukur seperti proyeksi arus kas, profil maturitas, rasio likuiditas dan stress testing termasuk In conducting risk measurement, stress test is conducted by several scenarios, including the worst case scenario in accordance with Bank’s Risk Management Guidelines and Bank Indonesia regulations. It is intended to determine the level of the Bank’s ability to face various level of movement to abnormal market conditions. As one form of active monitoring on risk control, the results of the identification, measurement and monitoring process of market risk is presented in the form of monthly and quarterly reporting to the Board of Directors, Risk Management Committee and Risk Monitoring Committee.

3. Liquidity Risk