Media Belajar white board, spidol, televisi, tape, dan lain-lain

ini yaitu media untuk belajar white board, spidol, televisi, tape, dan lain-lain yang memadai, kebersihan dan kerapihan lingkungan, kenyamanan lingkungan, ketersediaan kantin, ketersediaan tempat parkir, ketersediaan toilet, ketersediaan papan informasi, penampilan pengajar dan staf, serta penataan gedung dan peralatan.

a. Media Belajar white board, spidol, televisi, tape, dan lain-lain

yang Memadai Media yang dipergunakan untuk belajar sangat menunjang dalam kelancaran Kegiatan Belajar dan Mengajar KBM. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena apabila kebutuhan dasar ini tidak memenuhi keinginan konsumen maka akan mempengaruhi loyalitas konsumen. Penilaian konsumen menurut tingkat kepentingan terhadap media untuk belajar yang memadai disajikan pada Tabel 39. Tabel 39. Penilaian konsumen menurut tingkat kepentingan media untuk belajar yang memadai Penilaian Konsumen Bobot Jumlah orang Persentase Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Penting Sangat Penting 1 2 3 4 5 1 13 72 0,00 0,00 1,16 15,12 83,72 Total 86 100 Dari tabel diatas terlihat sebanyak 72 orang 83,72 menyatakan bahwa media untuk belajar sangat penting. Hal tersebut sangat mutlak bagi mereka karena tanpa media tersebut mereka tidak dapat melaksanakan Kegitan Belajar dan Mengajar KBM. Sebegitu pentingnya atribut ini menurut konsumen sehingga tidak ada satu orang konsumen pun yang menyatakan bahwa media untuk belajar ini sangat tidak penting dan tidak penting 0. Jelas terlihat bahwa sebagian besar yaitu lebih dari 75 persen konsumen menyatakan atribut ini sangat penting. Penilaian konsumen menurut tingkat pelaksanaan terhadap media untuk belajar yang memadai dapat dilihat pada Tabel 40. Tabel 40. Penilaian konsumen menurut tingkat pelaksanaan terhadap media untuk belajar yang memadai Penilaian Konsumen Bobot Jumlah orang Persentase Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Biasa Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 8 27 51 0,00 0,00 9,30 31,40 59,30 Total 86 100 Tabel 40 menunjukkan bahwa pada pelaksanaannya, secara umum konsumen menyatakan sangat setuju dengan media untuk belajar yang disediakan oleh LP bimbel Primagama. Hal ini berarti bahwa media untuk belajar yang disediakan telah memadai menurut konsumen. Tidak ada satu orangpun yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Konsumen merasa pelaksanaan dari atribut ini telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dengan media untuk belajar yang tersedia mereka telah dapat melaksanakan proses kegiatan belajar dan mengajar dengan baik.

b. Kebersihan dan Kerapian Lingkungan

Dokumen yang terkait

Analisis Preferensi Konsumen Bakso Bakar (Studi Kasus : Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan)

13 139 74

Analisis sikap konsumen terhadap Atribut yang ditawarkan lembaga bimbingan belajar (LBB) Primagama cabang pembantu P.B Sudirman Jember (survei pada siswa SMUN 2 Jember)

0 2 76

Strategi pemasaran lembaga bimbingan belajar Primagama Vila Nusa Indah Bogor

12 114 195

Analisis Efektifitas Bauran Promosi Pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids Bogor

7 29 97

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI TANGGUNG JAWAB PERDATA DALAM PERJANJIAN JASA BIMBINGAN BELAJAR ATAS KEGAGALAN STUDI ANAK DIDIK (STUDI KASUS LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA YOGYAKARTA).

0 2 11

PENDAHULUAN TANGGUNG JAWAB PERDATA DALAM PERJANJIAN JASA BIMBINGAN BELAJAR ATAS KEGAGALAN STUDI ANAK DIDIK (STUDI KASUS LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA YOGYAKARTA).

0 3 16

PENUTUP TANGGUNG JAWAB PERDATA DALAM PERJANJIAN JASA BIMBINGAN BELAJAR ATAS KEGAGALAN STUDI ANAK DIDIK (STUDI KASUS LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA YOGYAKARTA).

0 2 5

PENGARUH TAGLINE PRIMAGAMA “TERDEPAN DALAM PRESTASI “ TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PRIMAGAMA

1 5 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN SMA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR PADA LEMBAGA PRIMAGAMA KOTA PALEMBANG (STUDI KASUS: SISWA PRIMAGAMA KELAS 3 SMA) - POLSRI REPOSITORY

0 1 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN SMA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR PADA LEMBAGA PRIMAGAMA KOTA PALEMBANG (STUDI KASUS: SISWA PRIMAGAMA KELAS 3 SMA)

0 2 30