Jenis Penelitian Prosedur Pengembangan

86

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau dikenal dengan penelitian RD Research and Development. Sugiyono 2014:407 menyatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian ini adalah penelitian yang sifatnya menguji dengan melakukan analisis kebutuhan yang akan diperlukan dalam suatu bidang. Dalam penelitian ini produk yang akan dikembangkan berupa LKS yang menggunakan Model PBM mengacu pada Kurikulum 2013 untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan produk LKS berbasis model PBM. Pengembangan LKS ini dikembangkan menurut modifikasi antara model pengembangan Sugiyono dan langkah penelitian Borg dan Gall. Langkah-langkah pengembangan berdasarkan Sugiyono 2014: 409 terdiri dari 10 langkah, yaitu 1 potensi dan masalah, 2 Pengumpulan informasi, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 perbaikan desain, 6 ujicoba produk, 7 revisi produk, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 ujicoba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 pembuatan produk masal. Gambar 5. Langkah-langkah Pengembangan menurut Sugiyono Gambar bagan di atas akan dijelaskan secara terperinci di bawah ini : 1. Potensi dan Masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalampenelitian harus menunjukan data faktual yang sesuai dari pengalaman empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari tetapi bisa berdasarkan penelitian orang lain. 2. Pengumpulan Data Setelah mendapatkan potensi atau masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang didapatkan. Potensi Masalah Pengumpulan data Desain produk Validasi desain Revisi Desain Uji coba produk Uji coba pemakaian Revisi produk Revisi produk Produk Masal 3. Desain Produk Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasi. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu LKS menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah mengacu Kurikulum SD 2013 4. Validasi Desain Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut. 5. Revisi Desain Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui. 6. Uji Coba Produk Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas. 7. Revisi Produk Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya. 8. Uji coba Pemakaian Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan pada pemakaian kondisi nyata. 10. Produksi Masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal. Sedangkan prosedur pengembangan menurut Borg dan Gall dalam Sukmadiata 2006:169 ada sepuluh langkah pelaksanaan yaitu, 1 penelitian dan pengumpulan data, 2 perencanaan, 3 pengembangan draf produk, 4 uji coba lapangan awal, 5 merevisi hasil uji coba, 6 uji coba lapangan, 7 penyempurnaan produk hasil uji lapangan, 8 uji pelaksanaan lapangan, 9 penyempurnaan prodk aktif dan 10 diseminasi dan implementasi. Gambar 6. Langkah-langkah Pengembangan menurut Borg dan Gall Penelitian dan pengumpulan data Perencanaan Pengembangan draf produk Uji coba lapangan awal Uji pelaksanaan lapangan Penyempurnaan produk hasil uji lapangan Merevisi hasil uji coba Uji coba lapangan Penyempurnaan produk akhir Diseminasi dan implementasi Gambar bagan di atas akan dijelaskan secara terperinci di bawah ini : 1. Penelitian dan pengumpulan data research and information collecting Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai. 2. Perencanaan Planning Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. 3. Pengembangan draf produk develop preleminary form of product Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi. 4. Uji coba lapangan awal preliminary field testing Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba guru. Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket. 5. Merevisi hasil uji coba main product revision Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6. Uji coba lapangan main field testing Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba. Data kualitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding. 7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan operasional product revision Menyempurnakan produk hasil uji lapangan. 8. Uji pelaksanaan lapangan operasional field testing Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. 9. Penyempurnaan produk akhir final product revision Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan. 10. Diseminasi dan implementasi Dissemination and implementation Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas. Berdasarkan kedua model pengembangan di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti menggabungkan kedua model pengembangan dengan mengambil lima langkah yang dipakai peneliti antara lain 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain. Alasan peneliti hanya memakai 5 langkah pengembagan di atas karena penelitian ini hanya akan menghasilkan suatu produk yang berupa LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikembangkan lebih pada guru, sehingga peneliti memandang LKS ini tidak perlu dilakukan uji coba. Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan produk berupa LKS menggunakan model PBM. Penelitian yang dilakukan ini dengan melakukan analisis data karena peneliti mengembangkan produk ini berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan hasil modifikasi dari langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall dan Sugiyono. Penelitian ini merupakan penelitana Research and Development RD. Penelitian pengembangan Research and Development mempunyai langkah-langkah pelaksanaan. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan terdiri dari 10 langkah pelaksanaan. Namun, karena keterbatasaan waktu dan biaya peneliti hanya menggunakan 5 langkah dalam prosedur pengembangan ini. Adapun produk yang dihasilkan dari prosedur pengembangan tersebut adalah LKS yang menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Di samping itu, produk lain yang dihasilkan adalah silabus, RPPTH, dan instrumen penilaian yang menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Subtema Perubahan Wujud Benda untuk siswa kelas V SD mengacu Kurikulum 2013. Gambar 7. Langkah-langkah Pengembangan LKS LANGKAH 4 Validasi Produk Evaluasi Formatif LANGKAH 5 Revisi produk hasil validasi Produk yang sudah divalidasi Prototipe LANGKAH 2 Hasil wawancara Pengumpulan data Kajian Dokumen LANGKAH 1 Wawancara Analisis Kebutuhan Potensi dan masalah LANGKAH 3 Desain Produk LKS KI-KD Tema Menyusun LKS Subtema Indikator Tujuan Silabus Menyusun RPP Strategi pembelajaran Urutan isi Sumber belajar Evaluasi Langkah 1. Potensi dan masalah Penelitian ini dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Untuk bisa mengetahui adanya potensi atau masalah. Adanya penelitian ini, itu dikarenakan adanya masalah. Maka, peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui wawancara langsung dengan wali kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1 pada hari Selasa tanggal Juni 2015. Wawancara ini dilakukan dengan berdasarkan tujuan untuk mengetahui adanya fakta dan masalah yang terjadi di sekolah tersebut terkait dengan LKS yang mencakup kurikulum 2013. Langkah 2. Mengumpulkan Data Dalam melaksanakan penelitian ini, setelah menemukan masalah secara factual dan update. Maka, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Cara untuk menemukan masalah dan mengumpulkan informasi bisa dilakukan dengan wawancara, studi dokumen dan kuesioner. Langkah 3. Desain Produk Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifiknya. Desain produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development ini dapat berupa perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP, Bahan ajar, LKS, dan penilaian. Desain awal dilakukan dengan menganalisis KI dan KD, kemudian langkah berikutnya pembuatan silabus berdasarkan analisis KI dan KD tersebut. Dari silabus diturunkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Jenis RPP yang disusun tersebut adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH. RPPTH ini mencakup lembar kerja siswa LKS serta penilaian yang digunakan dalam RPPTH yaitu penilaian unjuk kerja, portofolio dan lembar pengamatan observasi. Pada langkah sekanjutnya, peneliti menyusun peta kebutuhan LKS. Peta ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui materi apa saja yang harus ditulis dalam LKS. Kemudian peneliti menentukan judul LKS dan mulai membuat LKS. Langkah-langkah yng dilakukan dalam penyusunan LKS adalah sebagai berikut: a. Merumuskan indikatorpengalaman belajar antar mata pelajaran dari tema sentral yang telah disepakati. b. Menentukan alat penilaian. Penilaian dilakukan pada saat proses kerja dan hasil kerja siswa. Karena pedekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, maka alat penilaian yang cocok sesuai adalah dengan menggunakan penilaian autentik sehingga guru dapat menilainya melalui proses dan hasil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Menyusun materi. Ini merupakan langkah terakhir dalam menyusun LKS. Kita harus mengetahui bahwa strukur LKS terdiri atas enam komponen, yaitu: judul, petunjuk belajar petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas dan langkah-langkah kerja dan penilaian. Langkah 4. Validasi Desain Penelitian ini dengan menggunakan validasi pakar expect judgment sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk berupa pengembangan LKS. Produk yang akan dikembangkan terlebih dahulu divalidasi oleh pakar kurikulum 2013 yaitu Dosen, Guru SD kelas V SD. Validasi produk ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang di kembangkan peneliti. Kritik dan saran dari para pakar dan guru akan mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan peneliti sebagai perbaikan terhadap LKS yang mengacu pada kurikulum 2013. Langkah 5. Revisi Desain Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran dari para pakar dan guru. Peneliti melakukan perbaikan terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar yaitu dosen, kepala sekolah dan guru kelas V SD. Perbaikan dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI para pakar dan guru kelas V SD.Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain produk final LKS mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas V Sekolah Dasar. Hasil revisi dari produk ini akan diterapkan pada setiap lembaga pendidikan bila sudah dinyatakan efektif dan merupakan metode mengajar baru.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SUBTEMA WUJUD BENDA DAN CIRINYA PADA SISWA Pengembangan Media Pembelajaran Subtema Wujud Benda dan Cirinya Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 2 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SUBTEMA WUJUD BENDA DAN CIRINYA PADA SISWA Pengembangan Media Pembelajaran Subtema Wujud Benda dan Cirinya Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 5 18

PENDAHULUAN Pengembangan Media Pembelajaran Subtema Wujud Benda dan Cirinya Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 2 5

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada subtema manusia dan lingkungan mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas lima (V) sekolah dasar.

0 3 348

Pengembangan lembar kerja siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema cara menjaga kerukunan untuk kelas V Sekolah Dasar.

0 5 310

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada subtema pola hidup sehat mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas lima (V) Sekolah Dasar.

0 5 438

Pengembangan Lks menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema Indonesiaku bangsa yang berbudaya untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 3 412

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema manusia dan peristiwa alam untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 325

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada subtema Indonesiaku, Bangsa Yang Cinta Damai mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas lima (V) SD.

0 0 365

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada subtema gemar menggambar untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

0 1 131