108
Sugiyono, 2014:244. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang diperoleh dari skor
kuisioner dikonversikan ke dalam data kualitatif dengan skala 5 angka dan skala 3 angka. Skala 5 angka digunakan untuk menganalisis hasil dari
validasi ahli materi, ahli media, dan guru. Skala 3 angka digunakan untuk menganalisis hasil kuisioner siswa.
Peneliti menggunakan skala 3 angka untuk siswa dikarenakan siswa SD kelas IV dengan usia 10-11 tahun belum mampu memberikan
penilaian secara detail seperti pada skala 5 angka. Dengan skala 3 diharapkan dapat memudahkan siswa dalam mengisi angket penelitian
yang diberikan oleh peneliti. Adapun teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Teknik Analisis Data dengan Skala 5
a. Data kualitatif berupa komentar, kritik dan saran yang dikemukakan ahli, guru dan siswa dihimpun dan disarikan untuk
memperbaiki produk multimedia. b. Data kuantitatif dari hasil penilaian ahli, guru, dan siswa yang
diperoleh melalui angket dianalisis secara statistik deskriptif dengan langkah : 1 pengumpulan data kasar, 2 pemberian skor,
3 pengkonversian skor menjadi nilai skala lima
109
Tabel 9. Skala 5 Angka
Kriteria Skor
SK Sangat Kurang 1
K Kurang 2
C Cukup 3
B Baik 4
SB Baik 5
c. Menghitung rata-rata skor untuk menarik kesimpulan. Rerata Penilaian =
Total Penilaian Aspek yang diamati x siswa
d. Mengkonversikan skor menjadi nilai skala lima Pengubahan skor menjadi skala lima mengacu pada rumus
konversi yang dikemukakan Sukardjo 2005:53. Tabel 10. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Berskala 5
Keterangan: X
= skor aktual skor yang dicapai
= rerata skor ideal
= 12 skor tertinggi ideal + skor terendah ideal
SBi =
simpangan baku skor ideal = 16 skor tertinggi ideal – skor terindah ideal
110
Berdasarkan tabel 10 di atas, maka produk pengembangan multimedia ini dapat dinyatakan :
1 Sangat baik A jika rata-rata skor yang diperoleh lebih dari 4,2
2 Baik B jika rata-rata skor yang diperoleh antara 3,4 sampai 4,2.
3 Cukup C jika rata-rata skor yang diperoleh 2,6 sampai 3,4. 4 Kurang K jika rata-rata skor yang diperoleh 1,8 sampai 2,6.
5 Sangat kurang SK jika rata-rata skor yang diperoleh kurang dari 1,8.
2. Teknik Analisis Data Menggunakan Skala 3 Angka
Konversi yang dilakukan terhadap data kualitatif mengacu pada rumus konversi yang dikemukakan oleh Sukardjo 2005:55 seperti
dibawah ini: Tabel 11. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan skala 3
Berdasarkan tabel 11 di atas, maka produk pengembangan multimedia ini dapat dinyatakan :
1 Baik B jika rata-rata skor yang diperoleh lebih dari 2,59 2 Cukup C jika rata-rata skor yang diperoleh antara 1,40
sampai 2,59
111
3 Kurang K jika rata-rata skor yang diperoleh kurang dari 1,40.
Multimedia dalam penelitian dan pengembangan ini dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran, jika hasil penilaian oleh
ahli materi, ahli media, guru, dan siswa mendapat minimal hasil akhir “Baik”.
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan laporan pelaksanaan dan hasil pengembangan produk multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan untuk siswa kelas IV di SD
Negeri Patalan Baru Bantul. Laporan pelaksanaan dan hasil pengembangan ini meliputi penyajian data, analisis data, dan revisi produk. Pada bagian akhir bab
akan disajikan kesimpulan mengenai hasil pengembangan.
A. Deskripsi Hasil Tahap Studi Pendahuluan
Tahap studi pendahuluan pada penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan Borg Gall 1989. Berikut adalah tahap
studi pendahuluan dalam penelitian dan pengembangan ini sebagai berikut:
1. Analisis Masalah
Pada tahap ini peneliti menetapkan masalah mengenai kebutuhan siswa kemudian mencari pemecahan masalah. Penentuan masalah
didasarkan pada hasil observasi lapangan, wawancara, dan kuisioner yang dilaksanakan kepada siswa, guru kelas, dan guru Penjaorkes di SD
Negeri Patalan Baru Bantul Yogyakarta, serta melakukan studi literatur. Adapun analisis masalah yang diperoleh adalah:
a. Rendahnya kepedulian siswa dalam menjaga lingkungan b. Adanya kebiasaan siswa membuang sampah sembarangan meskipun
sudah disediakan tempat sampah di sekolah. c. Siswa tidak dapat membedakan sampah berdasarkan jenisnya.