Format Multimedia Pembelajaran Kajian tentang Multimedia 1. Pengertian Multimedia pembelajaran

52

f. Interactive

Link Interactive Link diperlukan jika pengguna menunjuk pada suatu obyek atau button supaya dapat mengakses program tertentu. Interactive Link diperlukan untuk menggabungkan beberapa elemen multimedia sehingga menjadi informasi yang terpadu. Contoh dari alat Interactive Link adalah button, menu dan Hypertext Lutter dalam Ariesto Hadi Sutopo, 2012:111. Melalui berbagai obyek yang terdapat pada suatu produk multimedia, diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran. Peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara langsung dapat disajikan dalam bentuk video. Siswa yang pasif dan malu bertanya dapat belajar sendiri karena dilengkapi Interaktive Link yang memungkinkan siswa dapat mengontrol program di dalam multimedia. Objek multimedia harus dikombinasikan secara tepat agar tercipta produk yang dapat menarik minat belajar siswa.

3. Format Multimedia Pembelajaran

Menurut Daryanto 2012:54-56, format multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut:

a. Tutorial

Format sajian ini merupakan multimedia yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Selain itu, pengguna juga diajukan serangkaian 53 pertanyaan dan tugas setelah pengguna dianggap telah memahami materi yang disajikan. Jika jawaban pengguna benar, maka dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban salah, maka pengguna perlu mengulangi dalam mempelajari materi yang disajikan. Dalam format ini teknik mengajar, teknik evaluasi, alternatif pertanyaan dan jawaban dipersiapkan dengan baik sehingga siswa merasa seperti berinteraksi langsung dengan pengajar Ariesto Hadi Sutopo, 2012:11.

b. Drill dan prastise

Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna untuk mempunyai kemahiran di dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan terhadap konsep. Program ini menyajikan serangkaian soal yang ditampilkan secara acak, lengkap dengan jawaban yang diberi penjelasan sehingga diharapkan pengguna akan memahami suatu konsep tertentu. Pada bagian akhir, juga disajikan skor akhir yang dicapai sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal yang diajukan.

c. Simulasi

Format ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko Rusman, 2012:231. Format ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan resiko, seperti pesawat yang jatuh, 54 perusahaan akan bangkrut, dan gunung meletus. Model simulasi terbagi ke dalam empat kategori yaitu fisik, situasi, prosedur, dan proses dimana masing-masing kategori digunakan sesuai dengan kemampuan tertentu Abdulhak dan Darmawan, 2013:239.

d. Percobaan dan eksperimen

Format ini menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna dapat melakukan percobaan sesuai petunjuk dan mengembangkan eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.

e. Permainan

Format ini bertujuan untuk membuat siswa belajar melalui permainan yang dimainkan dalam komputer. Seperti halnya simulasi, permainan pembelajaran yang baik sukar dirancang sehingga perancang harus yakin bahwa dalam upaya memberikan suasana permainan, integrase tujuan pembelajaran tidak hilang Ch. Isminiati, 2001:31. Berdasarkan uraian di atas, multimedia mempunyai lima format yaitu tutorial, drill dan practice, simulasi, percobaan atau eksperimen, dan permainan. Peneliti dapat memilih salah satu format atau mengkombinasikan beberapa format dalam membuat multimedia. Multimedia harus dibuat semenarik mungkin sehingga merangsang siswa 55 untuk tertarik dalam mempelajari seluruh materi yang disajikan. Materi yang disajikan pun harus dikemas sesuai kebutuhan, karakteristik, dan tentunya sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan menggunakan tiga format, yaitu format tutorial, format drill dan practice, dan format permainan. Format tutorial digunakan pada penyampaian materi pengertian sampah, jenis-jenis sampah, akibat membuang sampah sembarangan, dan cara mengolah sampah. Format drill and practice digunakan pada penyajian soal latihan. Format permainan digunakan pada penyajian game berupa game menbersihkan sampah dan game mengumpulkan sampah. Dengan menggunakan tiga format multimedia tersebut, diharapkan siswa dapat lebih tertarik untuk menggunakan multimedia ini dan memahami isi materi yang disajikan.

4. Karakteristik Multimedia Pembelajaran