60
bahasa dengan usia, d tingkat ketertarikan dan keterlibatan siswa, e kualitas teknik, f kemudahan dalam penggunaan, g tidak terdapat bias, h
adanya panduan dan petunjuk penggunaan, i mampu merangsang kreativitas, j memacu kaloborasi, k tersedianya praktik dan umpan balik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa aspek-aspek evaluasi multimedia dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat kisi-
kisi instrumen evaluasi produk multimedia yang dikembangkan. Kisi-kisi instrumen tersebut akan dijadikan tolak ukur para ahli dan pengguna untuk
menentukan kelayakan produk. Dari beberapa aspek yang telah dijelaskan tersebut, terdapat empat aspek yang digunakan peneliti
untuk mengevaluasi multimedia. Empat aspek meliputi aspek pembelajaran,
aspek isi, aspek tampilan, dan aspek pemrograman.
7. Kajian tentang Model Pengembangan Multimedia a. Model Penelitian dan Pengembangan Borg Gall
Borg Gall 1989:789-795 menyebutkan 10 langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan metode penelitian dan pengembangan,
yaitu: 1 Penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, melakukan
penelitian pendahuluan dan mengumpulkan informasi dengan mengkaji kajian pustaka, pengamatan kelas, identifikasi
permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran dan merangkum permasalahan.
61
2 Perencanaan, meliputi perumusan tujuan yang ingin dicapai, memperkirakan dana, tenaga, waktu, kemampuan peneliti,
prosedur, dan penyusunan rencana pembelajaran dengan menggunakan produk yang dituangkan dalam RPP.
3 Pengembangan bentuk produk awal, meliputi penyusunan materi pembelajaran, menyusun alir, storyboard dan merancang produk
awal, serta menyiapkan instrumen evaluasi. 4 Uji coba produk awal, meliputi pengumpulan data dengan
menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, maupun angket dan dilanjutkan dengan menganalisi data yang diperoleh.
5 Revisi terhadap produk utama, meliputi kegiatan merevisi produk awal berdasarkan penilaian, saran, dan komentar dari hasil uji
coba. 6 Melakukan uji coba utama untuk mengevaluasi efektivitas,
efisiensi, dan kemenarikan produk. 7 Revisi produk utama berdasarkan saran dan penilaian dalam uji
coba utama. 8 Uji coba produk operasional, tahap ini peneliti melakukan uji coba
produk operasional untuk mengumpulkan data, 9 Revisi produk akhir berdasarkan saran dan penilaian dalam uji
coba operasional, 10 Diseminasi
dan implementasi
produk, melaporkan
dan menyebarluaskan produk.
62
b. Model Pengembangan Multimedia Alessi dan Trollip
Alessi dan Trollip 1991:245-248 menyebutkan bahwa dalam mengembangkan multimedia pembelajaran melalui tiga fase yaitu
planning, design, dan develop. 1 Planning Fase Perencanaan
Pada tahap ini peneliti harus memastikan segala sesuatu yang berkaitan dengan produk yang akan dibuat. Adapun sepuluh
langkah yang harus dilakukan adalah: a menentukan ruang lingkup, b mengidentifikasi karakteristik siswa, c menetapkan
hambatan, d menentukan biaya pengembangan proyek, e membuat dokumen perencanaan, f membuat bentuk manual, g
menentukan dan mengumpulkan bahan, h membuat ide awal, i menganalisi look dan feel dari produk, dan j menetapkan
persetujuan klien.
2 Design Fase Perencanaan Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pengumpulan
bahan dan memutuskan bagaimana menampilkannya dari segi interaktivitas dan pembelajaran. Adapun tujuh langkah yang harus
dilakukan yaitu: a mengembangkan ide, b melakukan analisis konsep dan tugas, c melakukan deskripsi program awal, d
menyiapkan prototype, e membuat flowcharts dan storyboards, f menyiapkan naskah, dan g persetujuan dari klien.
63
3 Develop Fase Pengembangan Pada tahap ini peneliti merangkai produk yang telah didesain
menjadi suatu produk yang lengkap dan siap diujicobakan. Adapun langkah pada tahap ini adalah: a Menyiapkan teks, b menulis
kode program, c membuat gambar, d membuat suara dan video, e mengumpulkan komponen-komponen, f
menyiapkan bahan yang mendukung, g melakukan alpha test, h merevisi produk, i
melakukan beta test, j melakukan revisi produk akhir, k
memperoleh persetujuan klien, l memvalidasi program yang telah dihasilkan.
c. Model Pengembangan Desain Pembelajaran Dick dan Carey
Dick dan Carey mengembangkan model yang didasarkan pada penggunaan pendekatan sistem atau
sytem approach terhadap
komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Adapun
langkah-langkah dari sistem pembelajaran yang dikembangkan Dick dan Carey Trianto, 2010:186-189 adalah:
1 Mengidentifikasi tujuan pembelajaran Tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan
agar siswa
dapat melakukannya
ketika mereka
telah menyelesaikan
program pembelajaran.
Rumusan tujuan
pembelajaran dapat
dikembangkan dari
rumusan tujuan
pembelajaran yang sudah ada pada silabus, dari hasil analisis
64
kinerja performance analysis, dari proses analisis kebutuhan need analysis, dan dari pengalaman tentang kesulitan belajar
yang dihadapi oleh siswa.
2 Melakukan analisis instruksional Analisis intruksional dilakukan untuk menentukan keterampilan
dan pengetahuan relevan yang diperlukan siswa dalam mencapai kompetensi pembelajaran. Terdapat beberapa langkah pada tahap
analisis intruksional untuk mengidentifikasi kompetensi, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang perlu dimiliki siswa
setelah melaksanakan proses pembelajaran.
3 Menganalisis karakteristik siswa dan konteks pembelajaran Analisis konteks meliputi kondisi terkait keterampilan yang
dipelajari dan tugas yang dihadapi oleh siswa untuk menerapkan pengetahuan. Analisis terhadap karakteristik siswa meliputi
kemampuan aktual yang dimiliki siswa, gaya atau prefensi cara belajar, dan sikap terhadap aktifitas belajar.
4 Merumuskan tujuan pembelajaran khusus
65
Pada tahap ini peneliti menetapkan tujuan pembelajaran khusus yang perlu dikuasai oleh siswa untuk mencapai pembelajaran yang
bersifat umum.
5 Mengembangkan tes acuan patokan Pada tahap ini peneliti menentukan butir penilaian untuk siswa
berdasarkan tujuan pembelajaran.
6 Mengembangkan strategi pembelajaran Pada tahap ini penelitig menentukan jenis strategi pembelajaran
yang digunakan untuk proses pembelajaran dengan media yang dikembangkan.
Strategi pembelajaran
disesuaikan dengan
karakteristik siswa,
materi yang
disajikan, dan
tujuan pembelajaran.
7 Mengembangkan dan memilih bahan ajar Pada tahap ini dilakukan pemilihan jenis bahan ajar yang akan
dikembangkan. Bahan ajar yang dikembangkan dapat berupa buku, modul, audio, program audio visual, bahan ajar berbasis
komputer, multimedia, dan bahan ajar berbasis web.
8 Merancang dan mengembangkan evaluasi formatif Pada tahap ini dilakukan perancangan evaluasi formatif terhadap
media yang dikembangkan. Evaluasi formatif ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan program pembelajaran. Hasil
66
dari evaluasi formatif digunakan sebagai masukan dalam perbaikan draf program. Ada tiga jenis evaluasi formatif pada
pengembangan produk
pembelajaran, yaitu:
a evaluasi
perorangan, b evaluasi kelompok kecil, dan c evaluasi lapangan.
9 Melakukan revisi terhadap program pembelajaran Pada tahap ini pengembang melakukan perbaikan pada program
pembelajaran yang
dikembangkan. Perbaikan
dilakukan didasarkan pada hasil penilaian para ahli materi, dan ahli media,
guru , dan siswa sebagai subyek uji coba.
10 Merancang dan mengembangkan evaluasi sumatif Pada tahap ini dilakukan evaluasi sumatif, yaitu evalusi yang
dilakukan setelah program selesai dievaluasi secara formatif dan telah direvisi sesuai dengan standar yang digunakan.
Ketiga model di atas merupakan model pengembangan yang dapat dimodifikasi untuk menciptakan model yang lebih sederhana dan sesuai
dengan kebutuhan penelitian. Ketiga model tersebut secara umum terdiri dari 3 tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap perencanaan, dan
pengembangan. Misalnya tahap design pada model pengembangan Alessi dan Trollip jika dilihat pada model Borg Gall termasuk dalam tahap
perencanaan. Begitu juga pada tahap pengembangan pada model pengembangan desain pembelajaran Dick Carey, jika dilihat pada model
67
Borg Gall termasuk dalam tahap uji coba produk awal sampai produk akhir.Dengan demikian, setiap tahapan pada masing-masing model dapat
saling melengkapi dan menggantikan untuk menghasilkan tahapan penelitian yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Pada penelitian ini menggunakan tiga tahap besar yaitu, studi pendahuluan, perencanaan, dan pengembangan. Tahap studi pendahuluan
menggunakan model penelitian dan pengembangan Borg Gall 1989. Pada tahap perencanaan sesuai dengan model Allessi dan Trollip,
sedangkan tahap pengembangan sesuai dengan model pengembangan
desain pembelajaran Dick dan Carey 2005.
8. Macromedia Flash Professional 8