58
a. Materi pengajaran dapat diingat dengan lebih baik jika disajikan
melalui teks dan gambar. b.
Perhatian anak didik menjadi lebih baik karena adanya animasi dalam multimedia.
c. Dapat mengataasi keberagaman modalitas belajar siswa.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat diketahui bahwa multimedia mempunyai kelebihan dalam menunjang pelaksanaan proses
pembelajaran. Penggunaan multimedia secara tepat akan membantu meningkatkan motivasi belajar siswa. Multimedia memungkinkan siswa
untuk belajar sesuai kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan setiap individu. Multimedia mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
menarik, santai, dan menyenangkan sehingga diharapkan siswa akan lebih cepat dalam menguasai materi yang disajikan dan hasil belajar meningkat.
6. Evaluasi Multimedia Pembelajaran
Menurut Alessi dan Trollip 2001:548-550, untuk mengevaluasi multimedia pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan melalui para ahli dan subjek pengguna. Ada tiga hal yang perlu dilakukan dalam
evaluasi formatif, yaitu ongoing evaluation evaluasi yang dilakukan selama proses pengembangan, alpha testing, dan beta testing.
Alessi dan Trollip 2001:67 menyebutkan terdapat sembilan pokok untuk menilai multimedia pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
59
a. Isi atau materi, hal yang perlu dievaluasi dari segi isi materi meliputi kedalaman materi, akurasi materi dengan tujuan belajar, glosari atau
penjelasan definisi istilah tertentu, dan penggunaan bahasa dalam penyajian materi.
b. Informasi tambahan, informasi tambahan merupakan bagian yang tidak berkaitan langsung dengan materi pembelajaran. informasi
tambahan dapat berupa petunjuk penggunaan program, bantuan penggunaan program, data pengembang, dan referensi sumber materi.
c. Dampak afektif, meliputi apakah produk yang dihasilkan dapat mempengaruhi afektif siswa seperti memotivasi siswa dalam belajar
bahkan mengubah perilaku siswa. d. Keterhubungan, berkaitan dengan tampilan teks, grafis, animasi,
audio, dan video. e. Navigasi, meliputi kemudahan navigasi saat digunakan dan
konsistensi navigasi dalam produk. f.
Pembelajaran, meliputi metodologi, interaktivitas, strategi belajar, kontrol pengguna, umpan balik, dan latihan soal.
g. Fitur tersembunyi, yakni fitur yang tidak terlihat ketika program dijalankan, seperti rekam jejak pengguna.
h. Ketahanan, berkaitan dengan banyaknya error tidaknya produk ketika digunakan.
i. Materi pendukung, berkaitan dengan penambahan materi pendukung
pada produk.
Thorn dalam Munir 2009:219-220 menyebutkan enam kriteria penilaian multimedia interaktif, yaitu sebagai berikut:
a. Kemudahan navigasi, meliputi kemudahan pengguna dalam
mengoperasikan media. b.
Kandungan kognisi, meliputi kejelasan pengetahuan. c.
Presentasi informasi, digunakan untuk menilai isi dan program. d.
Integrase media, maksudnya media harus mengintegrasikan aspek pengetahuan dan keterampilan.
e. Artistik dan estetika media, maksudnya program harus mempunyai
tampilan yang menarik dan estetika yang baik. f.
Fungsi secara keseluruhan, maksudnya program yang dikembangkan memberikan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik.
Smaldino, dkk, 2007:155 menyatakan tentang wilayah penilaian multimedia yang terdiri atas: a keselarasan dengan standar, hasil, dan
tujuan pembelajaran, b akurasi dan informasi terbaru, c kesesuaian
60
bahasa dengan usia, d tingkat ketertarikan dan keterlibatan siswa, e kualitas teknik, f kemudahan dalam penggunaan, g tidak terdapat bias, h
adanya panduan dan petunjuk penggunaan, i mampu merangsang kreativitas, j memacu kaloborasi, k tersedianya praktik dan umpan balik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa aspek-aspek evaluasi multimedia dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat kisi-
kisi instrumen evaluasi produk multimedia yang dikembangkan. Kisi-kisi instrumen tersebut akan dijadikan tolak ukur para ahli dan pengguna untuk
menentukan kelayakan produk. Dari beberapa aspek yang telah dijelaskan tersebut, terdapat empat aspek yang digunakan peneliti
untuk mengevaluasi multimedia. Empat aspek meliputi aspek pembelajaran,
aspek isi, aspek tampilan, dan aspek pemrograman.
7. Kajian tentang Model Pengembangan Multimedia a. Model Penelitian dan Pengembangan Borg Gall