85
H. Kerangka Berpikir
Pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran yang mengembangkan potensi siswa agar
menjadi individu berkarakter baik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu nilai pendidikan karakter yang perlu dikembangkan adalah nilai peduli
lingkungan. Nilai peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, mencegah
kerusakan, serta memperbaiki kerusakan yang terjadi pada lingkungan. Indikator peduli lingkungan antara lain adalah siswa selalu menjaga
lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya. siswa mampu memisahkan sampah berdasarkan jenisnya sehingga sampah dapat dikelola
dengan tepat. Nilai peduli lingkungan dapat dikembangkan melalui proses
pembelajaran di sekolah. Dalam proses pembelajaran, guru dapat memanfaatkan berbagai media sebagai alat bantu dalam menyampaikan
materi. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan oleh pengirim untuk menyampaikan pesan kepada penerima dengan tujuan
intruksional yang merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat dan kemampuan penerima pesan sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Tidak semua benda dapat dikatakan media karena media mempunyai ciri-ciri tertentu. Sebuah benda dikatakan media minimal
memiliki tiga ciri yaitu ciri fiksatif, manipulatif, dan distributif. Dalam proses pembelajaran, media berfungsi sebagai alat bantu dalam
memudahkan siswa dalam belajar untuk memahami materi yang disampaikan
86
pendidik. Media pembelajaran menyajikan obyek dari konsep abstrak ke konsep konkret sehingga dapat memberi kesamaan persepsi. Media
pembelajaran memberikan suasana yang menyenangkan, menarik, tidak monoton, dan santai sehingga memotivasi siswa dalam belajar. Media juga
memiliki manfaat dalam memperjelas materi atau pesan yang disajikan. Penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan tenaga, ruang
dan waktu. Dengan media pembelajaran, kegiatan belajar dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan sehingga memungkinkan siswa
untuk belajar secara individu. Dengan demikian, diharapkan kualitas hasil belajar akan lebih meningkat.
Pemilihan media pembelajaran perlu memperhatikan kesesuaian media terhadap tujuan yang akan dicapai, kesesuaian terhadap karakteristik siswa,
dan kemampuan guru.. Selain itu, ketahanan bahan media, kepraktisan media, ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas media juga perlu diperhatikan agar
media yang dipilih dapat digunakan secara mudah dalam jangka panjang dengan biaya yang relatif kecil. Dengan adanya kriteria tersebut, guru akan
lebih mudah dalam menentukan media yang tepat dalam kegiatan pembelajaran. untuk memudahkan guru dalam memilih media, guru perlu
mengetahui penggolongan media. Media dapat digolongkan dalam beberapa jenis yang berupa media audio, media visual, media audio visual, media cetak,
dan media berbasis komputer. Salah satu jenis media yang dapat digunakan untuk mengembangkan
nilai peduli lingkungan adalah multimedia. Multimedia merupakan
87
penggunaan komputer dengan menggabungan berbagai unsur media, seperti teks, grafik, audio, animasi, video, dan interaktivitas untuk menyalurkan
informasi dalam suatu proses pembelajaran. Multimedia mempunyai lima objek yaitu teks, grafik, animasi, video, dan interaktivitas. Multimedia juga
mempunyai lima format penyajian yaitu tutorial, drill dan prastise, simulasi, percobaan, dan permainan. Multimedia mempunyai kelebihan dalam
menunjang pelaksanaan proses pembelajaran. Penggunaan multimedia secara tepat akan membantu meningkatkan motivasi belajar siswa. Multimedia
memungkinkan siswa untuk belajar sesuai kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan
setiap individu. Multimedia mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, santai, dan menyenangkan sehingga diharapkan
siswa akan lebih cepat dalam menguasai materi yang disajikan dan hasil belajar meningkat.
Macromedia Flah Professional 8 merupakan software yang dapat digunakan untuk membuat multimedia interaktif. Macromedia flash memiliki
ukuran yang relatif kecil sehingga mudah diinstal dan dioperasikan pada komputer. Software ini juga mampu membuat animasi,
game, dan menampikan video yang digunakan untuk memperjelas materi.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti diketahui bahwa siswa SD kelas IV membutuhkan media yang dapat digunakan untuk
mengembangkan nilai peduli lingkungan. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah mengembangkan multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan
yang dapat digunakan siswa untuk mempelajari mengenai sampah, jenis-jenis
88
sampah, akibat membuang sampah sembarangan, dan cara pengolahan sampah sederhana. Melalui pembelajaran tersebut, siswa menguasai kompetensi yang
ditargetkan, juga menjadikan siswa mengenal, menyadari atau peduli, menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.
Nilai peduli lingkungan ini diajarkan di sekolah melalui mata pelajaran yang relevan, seperti Penjasorkes pada Kd 5.2 yang membahas mengenai
membiasakan membuang sampah pada tempatnya. Multimedia dikembangkan dengan tiga format yaitu tutorial, drill dan pratise,
permainan serta berlandaskan atas tiga teori belajar yaitu teori belajar behavioristik, kognitif,
dan kontruktivistik. Pada penelitian ini menggunakan tiga tahap besar yaitu studi
pendahuluan, perencanaan, dan pengembangan. Tahap studi pendahuluan menggunakan model penelitian dan pengembangan Borg Gall 1989. Pada
tahap design sesuai dengan model pengembangan multimedia Allessi dan Trollip 2001, sedangkan tahap develop sesuai dengan model pengembangan
desain pembelajaran Dick dan Carey 2005. Aspek evaluasi multimedia
dalam penelitian yaitu aspek pembelajaran, aspek isi, aspek tampilan, dan aspek pemrograman.
89
I. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana menghasilkan produk multimedia pendidikan karakter peduli
lingkungan yang layak digunakan oleh siswa kelas IV SD N Patalan Baru Bantul?
a. Apakah produk multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan tersebut layak menurut ahli materi?
b. Apakah produk multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan tersebut layak menurut ahli media?
c. Apakah produk multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan tersebut sesuai dengan pembelajaran menurut guru?
d. Apakah produk multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan tersebut sesuai dengan pembelajaran menurut siswa?
90
Gambar 3. Bagan Kerangka Berpikir Permasalahan yang ditemui
Karakter Peduli terhadap Lingkungan yang Dimiliki
Siswa Rendah Siswa Membuang
Sampah Sembarangan
Siswa Lebih Menyukai Belajar Menggunakan
Komputer
Peneliti mengkaji Teori Pendidikan
Karakter Teori Pengembangan
Multimedia Karakteristik
Siswa SD
Produk Multimedia Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dinyatakan Layak untuk
Digunakan dalam Pembelajaran Pengembangan Multimedia
Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan
91
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan Research and DevelopmentRD.
Menurut Borg dan Gall Sugiyono, 2014:4, penelitian dan pengembangan digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk
pendidikan dan pembelajaran. Produk yang dikembangkan dapat berupa produk baru atau produk yang telah ada yang kemudian disempurnakan.
Produk yang dikembangkan tidak hanya dalam bentuk perangkat keras hardware, seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di
laboratorium, tetapi juga dapat berupa perangkat lunak software, seperti program komputer Nana Syaodih Sukmadinata, 2015:164.
Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran berupa perangkat lunak
yaitu multimedia yang layak digunakan dalam pembelajaran. Multimedia pembelajaran
yang dikembangkan merupakan multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan untuk siswa kelas IV SD dengan
pokok bahasan membuang sampah pada tempatnya.
B. Prosedur Pengembangan
Pada penelitian dan pengembangan multimedia ini, peneliti menggunakan tiga model pengembangan yaitu model penelitian dan
pengembangan Borg Gall 1989, model pengembangan multimedia Alessi dan Trollip, dan model pengembangan desain pembelajaran Dick