Perkembangan fisik Perkembangan Kognitif Perkembangan Bahasa

73 Berdasarkan penjelasan di atas, maka multimedia interaktif yang peneliti kembangkan harus memuat beberapa karakteristik pembelajaran menurut teori belajar kontruktivistik, yaitu: 1 Proses pembelajaran menekankan pada pembentukan pengetahuan oleh siswa, misalnya melaui video yang disajikan siswa diajak untuk mengetahui permasalahan sampah kemudian siswa diminta menjelaskan isi dari video. 2 Pembelajaran mengutamakan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Sebelum materi disajikan, siswa diminta untuk mengemukakan pengetahuannya terlebih dahulu. 3 Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide gagasan yang dimiliki setiap individu. Misalnya dalam soal latihan, siswa diminta memilih jawaban yang benar kemudian mengemukakan alasan memilih jawaban tersebut.

E. Kajian tentang Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Karakteristik anak Sekolah Dasar berada pada perkembangan yang bersifat holistik terpadu. Sebagai mana yang disampaikan oleh Rita Eka Izzaty, ddk 2008:104 bahwa perkembangan anak tidak terlepas dari perkembangan fisik, kognitif, sosial, emosi, dan moral. Aspek perkembangan tersebut saling berkaitan dan terpadu dengan pengalaman dan lingkungan.

1. Perkembangan fisik

74 Menurut Dwi Siswoyo, dkk 2008:97 perkembangan fisik mencakup berat badan, tinggi badan, dan perkembangan motorik. Pada masa ini terjadi perubahan fisik yag menonjol yang dapat mengakibatkan perubahan sikap, nilai, dan perilaku. Hal ini karena anak secara fisik dan psikologis mempersiapkan diri memasuki masa remaja Novan Ardy Wiyani, 2013:146.

2. Perkembangan Kognitif

Piaget Novan Ardy Wiyani, 2013:149. menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterprestasikan dan beradaptasi dengan lingkungan. Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata, yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya. Anak usia SD pada usia 78 sampai 1112 tahun berada pada tahap operasional konkret. Pada rentang usia tersebut anak memiliki tiga ciri kecenderungan belajar seperti di bawah ini: a. Konkret, yaitu proses belajar dilakukan dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai karena siswa lebih diharapkan pada peristiwa atau kejadian yang nyata. b. Integratif, yaitu proses pembelajaran harus mempertimbangkan cara berpikir anak yang deduktif karena siswa belum mampu memilah- milah konsep yang diberikan. c. Hierarkis, yaitu pada usia SD, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. 75

3. Perkembangan Bahasa

Menurut Rita Eka Izzaty, ddk 2008:104, pada usia 8 tahun anak mempunyai minat terhadap cerita khayalan dan juga menggemari cerita realistis. Pada usia 10-12 tahun, minat membaca anak mencapai puncaknya dan materi bacaan semakin luas. Anak sudah dapat menunjukan pemahaman tingkat tinggi mengenai urutan tata bahasa, mengenali apabila ada kalimat yang tata bahasanya tidak tepat K. Eileen Allen dan Lynn R Marotz, 2010:199. Pada usia SD anak telah mampu memahami cerita yang disajikan dalam bahasa yang panjang. Anak pada usia ini merupakan masa berkembangnya kemampuan mengenal dan menguasai pemberdaharaan kata. Anak mulai menyadari bahwa komunikasi yang bermakna tidak dapat dicapai bila anak tidak mengerti apa yang dikatakan orang lain. Anak berbicara lebih terkendali dan terseleksi kemudian menggunakan kemampuan berbicara sebagai bentuk komunikasi.

4. Perkembangan Moral