Tinjauan Umum Tentang Ketenagakerjaan. Tinjauan Umum Tentang Perusahaan.

4293  Buruhpekerja wajib melakukan pekerjaan; melakukan pekerjaan adalah tugas utama dari seorang pekerja yang harus dilakukan sendiri, meskipun demikian dengan seijin pengusaha dapat diwakilkan. Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan jika pekerja meninggal dunia, maka hubungan kerja berakhir dengan sendirinya PHK demi hukum.  Buruhpekerja wajib mentaati aturan dan petunjuk majikanpengusaha; dalam melakukan pekerjaan buruhpekerja wajib mentaati petunjuk yang diberikan oleh pengusaha. Aturan yang wajib ditaati oleh pekerja sebaiknya dituangkan dalam peraturan perusahaan sehingga menjadi jelas ruang lingkup dari petunjuk tersebut.  Buruhpekerja wajib membayar ganti rugi dan denda; jika buruhpekerja melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan baik karena kesengajaan atau kelalaian, maka sesuai dengan prinsip hukum pekerja wajib membayar ganti rugi dan denda. Kewajiban majikan diatur dalam KUH Perdata Pasal 1602, 1602a dan 1602b sebagai berikut :  Majikan wajib membayar upah buruh pada waktu yang ditentukan.  Upah yang ditetapkan menurut jangka waktu, harus dibayar sejak saat buruh mulai bekerja sampai saat berakhirnya hubungan kerja.  Tidak ada upa yang harus dibayar untuk waktu buruh tidak melakukan pekerjaan yang diperjanjikan.

C. Tinjauan Umum Tentang Ketenagakerjaan.

Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah setiap laki-laki dan perempuan yang sedang dalam danatau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Selain itu yang dimaksud dengan pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan mendapat upah. Hubungan kerja terjadi apabila sesorang karyawan, pekerja, atau pegawai menyediakan keahlian dan tenaganya untuk orang lain majikan atau pimpinan sebagai imbalan pembayaran sejumlah uang. Hubungan kerja tersebut harus dilakukan secara teratur dan terus menerus. Hubungan kerja ada yang merupakan hubungan kerja sektor formal dan hubungan kerja sektor informal. Hubungan sektor formal adalah hubungan kerja yang terjalin antara pengusaha dengan pekerja berdasarkan perjanjian kerja, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang mengandung adanya unsur kepercayaan, upah dan perintah. Sedangkan yang dimaksud dengan hubungan kerja sektor informal adalah hubungan kerja yang terjalin antara pekerja dan orang perorangan atau beberapa orang yang melakukan usaha bersama yang tidak berbadan hukum atas dasar saling percaya dan sepakat dengan menerima upah atau imbalan dan atau bagi hasil.

D. Tinjauan Umum Tentang Perusahaan.

Menurut Undang-undang No.8 Tahun 1997 menyatakan perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba, baik yang 4294 diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Pasal 1 huruf b Undang-undang No.3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan memberikan defenisi perusahaan sebagai berikut ; perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Pasal 1 huruf c Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan merumuskan bahwa Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan. Sebagai subjek hukum, perusahaan dapat mengadakan hubungan hukum sendiri dalam rangka melakukan perbuatan hukum tertentu dengan pihak ketiga. Dalam mengadakan hubungan hukum tersebut umumnya perusahaan diwakili oleh pengurusnya yang bertanggungjawab penuh atas kepengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

E. Kesimpulan.