4240 hasil penelitian terdahulu. Adanya hubungan aktivitas belajar mahasiswa dengan hasil belajar juga didukung oleh
hasil-hasil penelitian terdahulu misalnya penelitian yang dilakukan oleh Hukubun 1999 yang melaporkan bahwa tidak ada terdapat hubungan yang berarti antara kebiasaan belajar mahasiswa disiplin, konsentrasi, dan
pemantapan hasil belajar dengan hasil belajar yang mereka peroleh. Pertanyaan yang muncul berkenaan dengan aktivitas belajar adalah mengapa mahasiswa berperilaku
kurang baik dalam belajar? Variabel-variabel apakah yang terkait sehingga mahasiswa baik dalam belajar? Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, aktivitas belajar mahasiswa berhubungan dengan motivasi belajar
mahasiswa, aktivitas pembelajaran oleh dosen, dan kondisi lingkungan belajar. Mahasiswa akan, kurang termotivasi untuk melakukan, kegiatan belajar dengan baik, apabila ia
beranggapan bahwa apa yang akan dicapainya lebih dominan ditentukan oleh faktor di luar dirinya misalnya sebagai akibat dari takdir, nasib, kurang keberuntungan, atau pengaruh orang lain dan bukan hasil usahanya
sendiri. Dari segi aspirasi mahasiswa akan kurang termotivasi untuk belajar dengan baik apabila ia tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapai hasil belajar yang tinggi aspirasi rendah dan ia beranggapan
bahwa apa yang dipelajarinya kurang bermanfaat bagi dirinya persepsi negative. Suatu penelitian dilakukan oleh Musbar 2002 mendukung perlunya penelitian mengenai variable-
variabel yang melatar belakangi motivasi belajar mahasiswa. Diantara fokus penelitian tersebut adalah peningkatan pengetahuan tentang cara-cara belajar di perguruan tinggi, cara-cara mengikuti perkuliahan,
menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, membaca efektif, dan mengikuti ujian.
Tinjauan Pustaka Aktivitas Belajar
1. Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar atau juga diistilahkan dengan perilaku belajar Dunkin dan Biddle, 1974: 44, Centra dan Potter dalam Elliot, Kratochwill, Littlefield dan Travers, 1996: 21, Hall, V. C, Merkel S. Howe
A. Lederman N, 1986 tugas atau tugas-tugas belajar Sugden, 1982: 242 proses belajar Makmun, A. S, 2000: 165 usaha yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu variable yang mempengaruhi hasil
belajar mahasiswa. Dalam penelitian ini, aktivitas belajar mengacu kepada aktivitas aktual yang dilakukan oleh mahasiswa, apa yang dilakukan oleh mahasiswa dalam belajar Dunkin dan Biddle, 1974: 44, Centra
dan Potter dalam Elliot, Kratochwill, Littlefield dan Travers, 1996: 21, Hall, V. C, Merkel S. Howe A. Lederman N, 1986 tugas atau tugas-tugas belajar Sugden, 1982: 242 proses belajar Makmun, A. S, 2000:
165 usaha yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Dalam penelitian ini, aktivitas belajar mengacu kepada aktivitas aktual yang dilakukan oleh
mahasiswa, apa yang dilakukan oleh mahasiswa dalam belajar Dunkin dan Biddle, 1974: 44, Prosenshnine, dalam Hall, V. C, Merkel S. Howe A. Lederman N, 1986, Elliot, Kratochwill, Littlefield dan Travers,
2000: 334 baik selama mengikuti proses belajar mengajar PBN dalam kelas maupun di luar PBN Prayitno, 1997.
4241 Berpedoman pada makna aktivitas belajar di atas, terlihat bahwa belajar yang harus dilakukan
mahasiswa tidak hanya mengikuti kuliah tatap muka secara terjadwal dalam kelas saja, tetapi juga harus melakukan aktivitas di luar pertemuan tatap muka di kelas. Perlunya mahasiswa melakukan aktivitas, belajar
di luar pertemuan tatap muka secara terjadwal terkait dengan system penyelenggaraan pendidikan yang diterapkan di Indonesia pada umumnya, dan Universitas Negeri Padang khususnya system yang diterapkan
tersebut dalam Sistem Kredit Semester SKS IKIP Padang, 1999: 18. Sistem Kredit Semester merupakan takaran yang digunakan untuk menyatakan besarnya usaha
mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan kumulatif bagi suatu program studi etrtentu, serta besarnya usaha dosen yang dikaitkan dengan waktu penyelenggaraan perkuliahan IKIP Padang, 1999,
Munandir, 2001: 340. Satu SKS perkuliahan berarti satu satuan penghargaan terhadap pengalaman belajar mahasiswa yang diperoleh melalui satu jam kegiatan terjadwal yang diiringi oleh 2-4 jam per minggu oleh
tugas atau kegiatan lain yang terstruktur dan mandiri selama satu semester IKIP Padang, 1999. Berdasarkan pengertian SKS kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam setiap mata
kuliah adalah kegiatan tatap muka dosen mahasiswa secara terjadwal, kegiatan akademik terstruktur, dan kegiatan mandiri Prayitno dkk, Munandir, 2001: 126. Kegiatan terjadwal pada umumnya diselenggarakan
melalui tatap muka dosen mahasiswa dalam kelas, dengan aktivitas ceramah dari dosen, penyajian oleh mahasiswa, diskusi dan atau kerja kelompok Prayitno dkk, 1997: 10. Kegiatan akademik terstruktur
merupakan suatu kegiatan atau tugas-tugas yang secara langsung diberikan oleh dosen dan harus dikerjakan oleh mahasiswa. Biasanya jumlah tugas, isi dan sifat, bobotnya bervariasi. Ada tugas-tugas mingguan,
bulanan, tengah semester, ataupun semesteran, ada tugas individual dan tugas kelompok Prayitno dkk. Bentuk tugas yang harus dikerjakan tersebut misalnya menyusun makalah, membuat laporan ringkasan atau
review kritis isi bacaan yang relevan dengan tujuan kuliah, mengerjakan tugas atau menjawab soal-soal atau pertanyaan yang diberikan dosen, dan membuat hasil pengamatan Munandir, 2001: 127. Sednagkan
aktivitas, belajar mandiri berarti aktivitas belajar atas inisiatif mahasiswa sendiri, tidak karena ditugaskan oleh dosen. Aktivitas tersebut direncanakan, diatur dan dilaksanakan oleh mahasiswa diluar kegiatan tatap
muka terjadwal dan juga diluar mengerjakan tugas-tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen Prayitno, dkk, 1997: 10-11.
Berkaitan dengan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam belajarkuliah Prayitno, 1997: 5 mengemukakan aktivitas menjalani perkuliahan secara keseluruhan gambar aktivitas menjalani
perkuliahan secara keseluruhan tersebut digambarkan pada diagram.
4242 Dari diagram di atas terlihat bahwa aktivitas yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa secara
keseluruhan tidak hanya mengikuti kuliah tatap muka di kelas secara terjadwal tetapi juga harus melakukan aktivitas persiapan yang matang dan melakukan kegiatan setelah perkuliahan. Aktivitas
menjalani perkuliahan tersebut perlu didukung oleh persepsi dan sikap yang positif berkenaan dengan perkuliahan yang akan mereka jalani. Sejumlah persepsi dan sikap positif yang diperlukan untuk menjalani
perkuliahan tersebut, antara lain sikap terhadap program studi, kehadiran dalam kuliah, dosen yang mengajar, tugas-tugas yang akan dikerjakan dan penilaian perkuliahan Prayitno, dkk, 1997: 6.
Dari hasil penelitian terdahulu juga diketahui bahwa aktivitas belajar berkorelasi dengan pengaruh terhadap motivasi belajar. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa Tarbiyah IAIN Sumatera
Utara membuktikan bahwa terdapat korelasi yang sangat berarti P = 0,000 antara keterampilan belajar mahasiswa yang didalamnya tercakup berbagai aktivitas belajar dengan motivasi belajar Nasution, 2001:
43. Aktivitas artinya ―kegiatan atau keaktifan‖, jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-
kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik, merupakan suatu aktivitas menurut Sriyono 2003, aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas belajar selama
proses belajar mengajar merupakan salah satu indicator dengan keinginan siswa untuk belajar.
Mempelajari materi y.l.
Memusatkan perhatian
Menyelesaikan tugas
Mempersiapkan fisik
Memilih tempat duduk
Mencatat materi kuliah
Pemerkayaan sendiri
Melengkapi catatan
Kegiatan pasca kuliah
Mengikuti kuliah
Persiapan untuk kuliah
Persepsi dan sikap
Membaca bahan kuliah
Membuat pertanyaan
Mempersiapkan alat kuliah
Bertanya dan menjawab
Mengemukakan pendapat
Melakukan latihan
Mengerjalan tugas
4243 Istilah pembelajaran mengacu kepada segala upaya bagaimana membuat seseorang belajar,
bagaimana menghasilkan terjadinya peristiwa belajar di dalam diri orang tersebut. Berkaitan dengan pengertian ini, pembelajaran diartikan sebagai daya upaya atau aktivitas yang dilakukan oleh dosen dalam
rangka membelajarkan mahasiswa. Secara umum, aktivitas pembelajaran tersebut terdiri dari 3 tahap yaitu tahap sebelum pembelajaran, tahap pelaksanaan pembelajaran dan tahap sesudah pembelajaran. Namun,
sesuai dengan pembatasan masalah penelitian difokuskan pada aktivitas belajar, motivasi belajar dan kebiasaan belajar. Dalam konteks kelas atau kegiatan tatap muka secara terjadwal, oleh sebab itu yang
dimaksud pembelajaran dalam penelitian ini adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Bagus tidaknya pelaksanaan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran, penelitian ini didasarkan atas
motivasi dan aktivitas belajar. Sedangkan indicator yang digunakan adalah aktivitas belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka aktivitas belajar atau yang juga diistilahkan dengan perilaku
belajar adalah tugas atau tugas-tugas belajar, proses belajar, dan usaha belajar mengacu kepada aktivitas belajar yang dilakukan oleh mahasiswa atau apa yang dilakukan mahasiswa dalam belajar. Kegiatan tersebut
dapat berupa kegiatan tatap muka secara terjadwal, aktivitas akademik terstruktur dan kegiatan mandiri. Dalam penelitian ini yang dimaksud aktivitas belajar yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka belajar.
Bagus tidaknya aktivitas belajar mahasiswa tersebut menunjukkan tinggi rendahnya aktivitas belajar yang mereka lakukan. Tinggi rendahnya aktivitas belajar mahasiswa tersebut adalah sebagaimana yang terungkap
melalui instrument penelitian.
2. Penggolongan Aktivitas Dalam Belajar