4350 14.
Melakukan intervensi untuk mengajarkan keterampilan bekerja sama. Pada saat memantau kelompok- kelompok yang sedang belajar, guru kadang kadang menemukan siswa yang tidak memiliki keterampilan
untuk menjalin kerja sama yang cukup dan adanya kelompok yang memiliki masalah dalam menjalin kerja sama. Dalam kondisi semacam itu, guru perlu memberikan nasihat agar siswa dapat bekerja efektif.
15. Menutup pelajaran. Pada saat pelajaran berakhir, guru perlu meringkas pokok-pokok pelajaran, meminta
kepada siswa untuk mengemukakan ide atau contoh, dan menjawab pertanyaan dan hsil belajar mereka. 16.
Menilai kualitas pekerjaan atau hasil belajar siswa. Guru menilai kualitas pekerjaan atau hasil belajar para siswa berdasarkan penilaian acuan patokan. Para anggota kelompok hendaknya juga diminta untuk
memberilcan umpan balik mengenai kualitas pekerjaan dan hasil belajar mereka. 17.
Menilai kualitas kerja sama antar anggota kelompok. Meskipun waktu belajar di kelas terbatas, diperlukan waktu untuk berdiskusi dengan para siswa untuk membahas kualitas kerja sama antar anggota kelompok pada
hari itu. Pembacaan dengan para siswa dilakukan untuk mengetahui apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang masih perlu ditingkatkan pada hañ berikutnya.
2.4. Model Pembelajaran Cooperative Script
Penerapan pembelaj aran kooperatif yang berkembang sant iii sangat bervariasi tergantung pada subjek yang dthadapi, salah sam variasi pembelaj aran kooperatif yang berkembang yaitu model pembelaj aran
cooperative script. Cooperative script merupakan model pembelaj aran yang dapat meningkatkan daya ingat siswa Slavin 1994:175. Hal tersebut sangat membantu siswa dalam mengembangkan penguasaan keterampilan
seperti keterampilan membaca dalam bahasa Inggris. Pembelajaran cooperative script merupakan salah sam bentuk atau model pembelajaran kooperatif. Model
pembelaj aran cooperative script dalam perkembangannya mengalami banyak adaptasi sehingga melahirkan beberapa pengertian dan bentuk yang sedikit berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Pengertian model pembelaj aran cooperative script menurut Dansereau dalam Slavin 1994 adalah skenanio pembelajaran kooperatif. Artinya setiap siswa mempunyai peran dalam sant diskusi berlangsung.
Pembelajaran Cooperative Script menurut Schank dan Abelson dalam Hadi 2007:18 adalah pembelajaran yang menggambarkan interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa dengan lingkungannya sebagai individu,
dalam keluarga, kelompok masyarakat, dan masyarakat yang lebth luas. Brousseau 2002 dalam Hadi 2007:18 menyatakan bahwa model pembelajaran cooperative script adalah
secara tidak langsung terdapat kontrak belajar antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa mengenai cara berkolaborasi. Berdasarkan pengertian-pengertian yang diungkapkan diatas, antara sam dengan yang lainnya
memiliki maksud yang sama yaitu terj adj suatu kesepakatan antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa untuk berkolaborasi mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam pembelajaran dengan cara-cara yang
kolaboratif seperti halnya dalam kehidupan sosial siswa. Pada pembelajaran cooperative script terjadi kesepakatan antara siswa tentang aturan-aturan dalam
berkolaborasi, yaitu siswa sam dengan yang lainnya bersepakat untuk menjalankan peran masing-masing yaitu siswa yang berperan menjadi pembaca yang diperoleh beserta prosedumya dan siswa yang menjadi pendengar
4351 menyimak dan mendengar penjelasan dan pembaca, mengingatkan pembaca jika ada kesalahan. Semua
aktivitasnya mengembangkan keterampilan berbahasa. Sedangkan kesepakan antara guru dan siswa yaitu peran guru sebagai fasilitator yang mengaralikan siswa
untuk mencapai tujuan belajar. selain itu, guru mengontrol selama pembelaj aran berlangsung dan guru mengarahkan siswa jika merasa kesulitan. Pada interaksi siswa terjadi kesepakatan, diskusi, menyampaikan
pendapat dan ide-ide pokok maten, saling mengingatkan dan kesalahan konsep yang disimpulkan, membuat kesimpulan bersama. Interaksi belajar yang terjadi benar-benar interaksi dominan siswa dengan siswa. Dalam
aktivitas siswa selarna pembelajaran cooperative script benar-benar memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan dan keterampilannya, jadi henar-henar sangat sesuai dengan pendekatan
konstruktivis yang dikembangkan saat ini. A.
Manfaat Model Pembelaj aran Cooperative Script Hasil penelitian Dansereau dan rekan-rekannya 1985 menyebutkan bahwa banyak siswa terbantu
bersama dengan teman sekelasnya dalam membahas materi dengan menggunakan model pembelaj aran cooperative script Slavin:1994. Spurlin dalam slavin 1994 menyatakan bahwa siswa juga mendapatkan
kesempatan mempelajari bagian lain dan maten yang tidak dipelajarinya. Robert E. Slavin 1994:175 menyatakan bahwa model pembelajaran cooperative script juga dapat meningkatkan daya ingat siswa.
Berdasarkan manfaat model pembelaj aran cooperative script yang diungkapkan para ahli tersebut, dapat dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan manfaat pembelajaran cooperative script, yaitu: 1 dapat meningkatkan
keefektifan pelaksanaan pembelaj aran, dalam hal ini bahwa maten yang terlalu luas cakupannya dapat dibagikan kepada siswa untuk mempelajarinya melalui kegiatan diskusi, membuat rangkuman, menganalisis maten baik
yang berupa konsep maupun aplikasinya, 2 dapat memperluas cakupan perolehan mateñ pelajaran, karena siswa akan mendapatkan transfer informasi pengetahuan dañ pasangannya untuk mateñ yang tidak di pelajarinya di
kelas, 3 dapat melatih keterampilan berfikir siswa, melalui kegiatan yang dirancang pada cooperative script, siswa akan dituntut untuk dapat menyelesaikan semua kegiatan dengan upaya efektif agar dapat menyelesaikan
semua kegiatan dengan waktu yang telah disediakan. dengan demikian siswa akan merancang kegiatannya secara sistematis. Semua perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan tersebut berdasar pada kreativitas siswa
dalam memperoleh keterampilan membaca dalam bahasa Inggris melalui beragam cara berkomunikasi. B.
Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Cooperative Script Dansereau 1985 dalam Hadi 2007:22 menjelaskan bahwa langkah
Iangkah dalam pembelaj aran cooperative script sebagai berikut: 1.
Guru membagi siswa untuk berpasangan 2.
Guru membagikan wacanamateri kepada masing-masing siswa untuk dibaca dan membuat ni.ngkasan 3.
Guru d siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembaca dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Sesuai kesepakatan siswa yang menjadi pembaca membacakan selengkap mungkin, dengan memasukkan
ide-ide pokoknya. Sementara pendengar : a Menyimak mengoreksi menunjukkan ide-ide pokok yang
4352 kurang lengkap; b Membantu mengingatlmenghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan dengan yang ja
pahami dari cerita tersebut. 5.
Bertukar peran, semula sebagai pembaca ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
6. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
C. Kelebthan model pembelajaran cooperative script:
1 Melatih pendengaran, ketelitian I kecennatan.
2 Setiap siswa mendapat peran dalam diskusi, setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk melatih
keterampilan berbahasanya. 3
Melatth siswa mengevaluasi hasil diskusi untuk diselesaikan bersama D.
Kekurangan model pembelajaran cooperative script: 1
Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu 2
Membutuhkan waktu yang relatif lama
2.5. Kolaborasi Dalam Penelitian Tindakan Kelas