Korelasi antara Umur dengan Tingkat Adopsi Petani Sampel

4322 Dengan kriteria sebagai berikut: t- hitung tα 0,05..... Ho diterima, atau tolak H1. t- hitung tα 0,05..... Ho ditolak, atau terima H1 Siegel, 1997. Ho :Tidak ada hubungan tingkat adopsi petani terhadap sistem dua jalur dengan faktor sosial ekonomi petani. H1 : Ada hubungan tingkat adopsi petani terhadap sistem dua jalur faktor sosial ekonomi petani. Hasil penelitian dan pembahasan Adopsi Petani Dalam sistem dua jalur Tingkat adopsi petani terhadap suatu teknologi selalu di hubungkan oleh faktor sosial ekonomi petani sendiri, meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan adan jumlah tanggungan keluarga. Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana hubungan masing-masing faktor sosial ekonomi petani terhadap tingkat adopsi petani dalam sistem dua jalur pada usahatani pisang barangan, maka digunakan penguji dengan analisis Korelasi Rank Spearman.

1. Korelasi antara Umur dengan Tingkat Adopsi Petani Sampel

Secara teori umur diasumsikan dapat mempengaruhi produktivitas seseorang dalam bekerja. Petani yang berada dalam usia produktif lebih cenderung mencari inovasi yang baru yang dapat meningkatkan produktivitasusahataninya. Namun kenyataan di lapangan tidak selalu terjadi demikian. Tingkat korelasi signifikan pada taraf 0.01, artinya jika koefisien korelasi Rs 0.01, maka korelasi disebut signifikan, tetapi jika sebaliknya, maka korelasi tidak signifikan. Korelasi antara faktor umur dengan tingkat adopsi sistem dua jalur memperlihatkan hasil sebagai berikut : Tabel 2 Hasil Korelasi antara Umur dan Tingkat Adopsi Petani Sampel Variabel Range Rataan Umur tahun 27-65 41.5 Tingkat Adopsi Skor 13-33 23.37 t-tabel 0.463 t-hitung 0.744 Sig. 2-tailed 0.000 Siga 0.01 Sumber : Data Primer diolah Hubungan umur dilihat dengan tingkat adopsi teknologi double row, maka diuji dengan menggunakan Korelasi Rank Spearman. Dari hasil analisis pada tabel 2 memperlihatkan bahwa t-hitung umur = 0.744 dan sig-p =0.000. Jika dibandingkan dengan t-tabel = 0.463 yang diperoleh dari daftar nilai kritis korelasi dan sig- α =0.01 terbukti bahwa t-hitung 0.744 t-tabel 0.463 dan sig-p 0.000 sig- α 0.01. Hasil analisis ini memenuhi kriteria persyaratan penerimaan hipotesis korelasi yakni Ho ditolak dan H1 diterima artinya ada korelasi antara umur dengan tingkat adopsi dua jalur. Dalam hal ini, faktor umum berkorelasi signifikan dengan tingkat adopsi sistem dua jalur. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara umur dengan tingkat adopsi sistem dua jalur pada usahatani pisang barangan diterima. Secara teori ada hubungan korelasi antara faktor umum dengan tingkat adopsi, begitu juga dalam penelitian ini, korelasi antara variabel umur dengan tingkat adopsi sistem dua jalur berkorelasi secara signifikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartasapoetra 1994 4323 Bahwa untuk menerapkan suatu inovasi atau metode budidaya tertentu, diperlukan tingkat pengetahuan, kecakapan dan mental petani yang berkembang sesuai dengan waktu.

2. Korelasi antara Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Adopsi Petani Sampel