4194 3
Gaji Gaji dapat mengakibatkan ketidakpuasan, dan jarang orang mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan
sejumlah uang yang diperolehnya. 4
Pangkat. Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat atau golongan, sehingga pekerjaan tersebut memberikan
kedudukan tertentu pada orang yang melakukannya. Apabila ada kenaikan gaji, maka sedikit banyaknya akan dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu akan mengubah
perilaku dan perasaan pegawai. 5
Faktor instrinsik dari pekerjaan. Atribut yang ada dalam pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu. Sukar dan mudahnya serta
kebanggaan akan tugas dapat meningkatkan atau menurunkan kepuasan kerja. 6
Kondisi kerja. Termasuk di sini kondisi tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat parkir.
7 Aspek sosial dalam pekerjaan.
Aspek sosial dalam pekerjaan merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidaknya pekerja.
8 Fasilitas kesejahteraan
Fasilitas kesejahteraan berupa cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.
Pegawai merasa puas dalam kerja, jika tidak terdapat perbedaan antara apa yang dikehendaki pegawai dengan kenyataannya yang mereka rasakan. Andaikata yang dirasakan dan diperoleh lebih besar dari apa yang
menurut mereka harus ada, maka kepuasan semakin tinggi. Sebaliknya, apabila kenyataan dirasakan lebih rendah dari apa yang menurut mereka harus ada, maka telah terjadi ketidakpuasan pegawai terhadap kerja. Makin besar
perbedaannya ini akan makin besar pula ketidakpuasan pegawai. Kepuasan kerja mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai, artinya jika kepuasan diperoleh dari
pekerjaan, maka kedisiplinan pegawai baik. Sebaliknya, jika kepuasan kurang tercapai dari pekerjaannya, maka kedisiplinan pegawai rendah. Selain itu, umur pegawai mempengaruhi kerja, dimana pegawai yang masih muda
tuntutan kepuasan kerjanya tinggi; sedangkan pegawai tua, tuntutan kepuasan kerjanya relatif rendah.
3. Pembahasan
Dari 96 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara memberikan kesempatan untuk maju kepada para pegawai senior untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi
sebanyak 4 orang 4, setuju 19 orang 20, cukup setuju 20 orang 21, tidak setuju 48 orang 50 dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju 5 orang 5. Dari jumlah dan persentase tersebut dapat
dikatakan bahwa promosi jabatan pada Dinas Pertanian Sumatera Utara dilakukan berdasarkan senioritas, bukan atas prestasi kerja dan hal ini sudah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan dari kantor pusat.
4195 Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa keamanan kerja selama pegawai melaksanakan
tugasnya sudah sesuai yang diharapkan 11 orang 11, setuju 24 orang 25, cukup setuju 24 orang 25, tidak setuju 19 orang 20 dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju 18 orang 19. Dari jumlah
dan persentase tersebut dapat dikatakan bahwa keamanan kerja selama pegawai melaksanakan tugasnya cukup sesuai yang diharapkan, karena Dinas Pertanian Sumatera Utara memiliki satpam untuk mengamankan harta
kekayaan organisasi dan harta kekayaan pribadi pegawai selama melaksanakan tugas-tugasnya. Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pegawai mendapatkan kenaikan gaji secara berkala
dan bagi pegawai yagn berprestasi terbaik diberikan kenaikan gaji istimewa sebanyak 10 orang 10, setuju 24 orang 25, cukup setuju 26 orang 27, tidak setuju 20 orang 21 dan responden yang menyatakan sangat
tidak setuju 16 orang 17. Dari jumlah dan persentase tersebut dapat dikatakan bahwa pegawai merasa puas dengan kenaikan gaji berkala dan kenaikan gaji istimewa sebagai penghargaan kepada pegawai yang berprestasi.
Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa prestasi kerja dan masa kerja mempengaruhi pangkat seseorang sebanyak 12 orang 13, setuju 25 orang 26, cukup setuju 27 orang 28, tidak setuju 17 orang
18 dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju 15 orang 16. Dari jumlah dan persentase tersebut dapat dikatakan bahwa prestasi kerja dan masa kerja mempengaruhi pangkat seseorang pada Dinas Pertanian
Sumatera Utara. Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa faktor instrinsik dari tugas yang dibebankan oleh
atasan sesuai kemampuan dan keahlian bawahan dapat meningkatkan kepuasan kerja sebanyak 11 orang 12, setuju 20 orang 21, cukup setuju 27 orang 28, tidak setuju 22 orang 23 dan responden yang
menyatakan sangat tidak setuju 16 orang 17. Dari jumlah dan persentase tersebut dapat dikatakan bahwa pegawai merasa cukup puas dengan faktor instrinsik dari tugas yang dibebankan oleh atasan cukup sesuai
kemampuan dan keahlian bawahan. Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa kondisi kerja yang menyenangkan mendorong
pegawai untuk bekerja lebih giat sebanyak 11 orang 12, setuju 21 orang 22, cukup setuju 28 orang 29, tidak setuju 21 orang 22 dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju 15 orang 16. Dari jumlah
dan persentase tersebut dapat dikatakan bahwa pegawai merasa cukup puas dengan kondisi kerja. Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa aspek sosial dalam pekerjaan yang terlihat dari adanya
kerjasama dan saling membantu antar pegawai sesuai yang diharapkan sebanyak 8 orang 8, setuju 28 orang 29, cukup setuju 22 orang 23, tidak setuju 20 orang 21 dan responden yang menyatakan sangat tidak
setuju 18 orang 19. Dari jumlah dan persentase tersebut dapat dikatakan bahwa pegawai merasa puas dengan aspek sosial dalam pekerjaan, karena rekan kerja saling bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang dibebankan oleh atasan. Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa fasilitas kesejahteraan yang diberikan Dinas Pertanian
Sumatera Utara sudah sesuai yang diharapkan sebanyak 12 orang 13, setuju 19 orang 20, cukup setuju 30 orang 31, tidak setuju 21 orang 22 dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju 14 orang 15.
Berdasarkan jumlah dan persentase tersebut dapat dikatakan bahwa fasilitas kesejahteraan yang diberikan Dinas Pertanian Sumatera Utara cukup memuaskan.
4196 Dari nilai koefisien regresi linear sederhana diketahui pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja
sebesar 0,826. Artinya, setiap terjadi perubahan stres kerja, maka kepuasan kerja akan berubah sebesar 0,826. Dengan demikian, terdapat pengaruh negatif antara stres kerja dengan kepuasan kerja. Gejala stres yang dialami
pegawai Dinas Pertanian Sumatera Utara terlihat dari kondisi fisik, psikologis dan perilaku. Gejala fisik yang dialami pegawai saat mengalami stres kerja adalah denyut jantung meningkat, sesak nafas, keringat dingin,
gemetar, tekanan darah meningkat, sakit kepala dan gangguan pencernaan. Gejala psikologis terlihat dari adanya pegawai yang merasa tegang, gelisah, tidak ada kosentrasi kerja,
merasa bosan, mudah tersinggung, mudah emosional, tidak produktif, sedih dan khawatir. Pegawai yang stres dapat dilihat dari perilakunya, yaitu beban kerja yang diberikan oleh atasan tidak dapat diselesaikan dengan baik,
sehingga prestasi kerjanya menurun, malas bekerja, dan berbicara tidak tenang. Dari hasil SPSS versi 16,0, diketahui nilai z
hitung
sebesar -8,588 z
tabel
= 0,494, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, sehingga H
1
diterima. Artinya, stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Dinas Pertanian Sumatera Utara. Dengan demikian, hipotesis diterima. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suhanto 2009 yang menyimpulkan bahwa stres kerja mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Bank Internasional Indonesia, Tbk.
4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan