4343
1.3. Batasan Masalah
Untuk memberikan batasan yang jelas pada permasalahan yang dapat diselesaikan menurut kemampuan peneliti, maka penelitian di batasi pada:
1. Menerapkan model pembelajaran cooperative script selama kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris.
2. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas IX-4 SMP Negeri 15 Medan Tahuri Pelajaran 20122013.
3. Maten pokok yang diterapkan selama penelitian adalah teks tulis fungsional sederhana.
4. Penelitian dilaksanakan dalam dua sikius yang stiap siklusnya dilaksanakan dalam dua kali pertemuan
KBM.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian pembelajaran bahasa lnggris di kelas IX-4 SMP Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 20122013 sebagai berikut:
1. Apakah keterampilan membaca siswa meningkatdengan diterapkannya model pembelaj aran cooperative sript?
2. Apakah aktivitas belajar bahasa Inggris siswa meningkat saat diterapkannya model pembelaj aran cooperative
sript?
1.5. Cara Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang ditempuh dalam mengatasi rendahnya keterampilan berbahasa Inggris siswa dilakukan dengan menerapkan model pembelaj aran cooperative sript. Model pembelaj aran cooperative sript
meningkatkan kerja sama siswa dalam mengupayakan penguasaan keterampilan berbahasa Inggris dengan kegiatan saling malatih keterampilan berbahasa melalui membaca dan menyimak script secara bergantian
peranannya.
1.6. Tujuan Penelitian
Maka tujuan dalam penelitian di kelaslX-4 SMP Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 20122013 sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui peningkatan keterampilan membaca siswa dengan diterapkannya model pembelaj aran
cooperative srpt. 2.
Ingin mengetahui peningkatan aktivitas belajar bahasa Inggris siswa sant diterapkannya model pembelaj aran cooperative sript.
1.7. Manfaat Penelitian
Hasil dan penelitian tindakan kelas ini dtharapkan dapat memberikan manfaat: 1.
Bagi siswa dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan membaca siswa dalam pembelaj aran bahasa Inggris. 2.
Bagi guru sebagai masukan kualitas pembelaj aran yang meningkatakan keterampilan membaca dalam pembelajaran bahasa Inggnis.
3. Bagi kepala sekolah menjadi sumbangan pemikiran supervisi upaya peningkatan keterampilan guru
menerapkan pembelaj aran berpusat siswa.
4344
II. Kajian Pustaka 2.1. Pembelajaran Bahasa Inggris
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat,
dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara usan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan
mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan
memahami danlatau menghasilkan teks usan danlatau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan
untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan epistemic. Path tingkat
performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari seperti membaca swat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa.. Pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan
pengetahuan ke dalam bahasa sasaran Wells, 1987. Pembelajaran bahasa Inggris di SMPMTs ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional
yakni berkomunikasi secara usan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Untuk SMAMA diharapkan dapat mencapai tingkat informational karena mereka disiapkan untuk melanjutkan pendidikannya
keperguruan tinggi. Tujuan mata pelajaran bahasa inggris di SMPI MTs adalah untuk:
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk usan dan tulis untuk mencapai tingkat
literasifunctional. 2.
Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
Sementara ruang lingkup mata pelaj aran bahasa inggris di SMPIMTs adalah: 1.
kemampuan berwacana: yakni kemampuan memahami danatau menghasilkan teks usan dan atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional
4345 2.
kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks: fungsional pendek
monolog esei: procedure, descriptive, recount, narrative, dan report
Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika 3.
kompetensi pendukung: kompetensi linguistik menunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis, -kompetensi sosiokultural
menggunakan ungkapandan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi. kompetensi strategi mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar
komunikasi tetap berlangsung. kompetensi pembentuk wacana menggunakan piranti pembentuk wacana.
2.2. Keterampilan Membaca Dalam Bahasa Inggris