Pendahuluan Perjanjian Kerja Penutup

4289 PERJANJIAN KERJA ANTARA KARYAWAN DENGAN PERUSAHAAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN M.Faisal Husna 11 Abstrak Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerjaburuh. Perjanjian kerja diatur dalam Bab IX Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Hukum yang mengatur sektor ketenagakerjaan disebut dengan hukum ketenagakerjaan atau hukum perburuhan. Hukum ketenagakerjaan merupakan ketentuan hukum yang mengatur tentang hubungan kerja dengan mana terdapat pekerjaan yang dilakukan oleh pihak buruh tenaga kerja dengan pihak majikan pengusaha sebagai atasannya dengan menerima upah.

A. Pendahuluan

Hubungan kerja sebagai bentuk hubungan hukum lahir atau tercipta setelah adanya perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha. Substansi perjanjian kerja yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan perjanjian perburuhan atau Kesepakatan Kerja Bersama KKB Perjanjian Kerja Bersama PKB yang ada, demikian halnya dengan peraturan perusahaan. Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan tidak hanya dengan kepentingan tenaga kerja sebelum, selama, dan setelah masa kerja, tetapi juga dengan kepentingan pengusaha, pemerintah, dan masyarakat. Bagi pekerja, putusnya hubungan kerja berarti permulaan masa pengangguran dengan segala akibatnya. Untuk menjamin kepastian ketentraman hidup pekerja, sudah seharusnya tidak ada pemutusan hubungan kerja. Melihat perkembangannya, di dalam hubungan tersebut masyarakat yang bekerja tentu saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan yang paling nyata terlihat dalam hubungan antara pimpinan dan karyawan. Dalam menjaga hubungan tersebut diperlukan suatu peraturan yang mengikat di antara kedua belah pihak. Peraturan antara kedua belah pihak tersebut biasanya disebut dengan perjanjian kerja. Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan, disebutkan bahwa isi dari perjanjian kerja tidak boleh bertentangan dengan peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maksudnya, apabila di perusahaan telah ada peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, isi perjanjian kerja, baik kualitas maupun kuantitas tidak boleh lebih rendah dari peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama di perusahaan yang bersangkutan. Kualitas dan kuantitas akan kebutuhan itu bertambah dari waktu ke waktu. Perkembangan yang demikian itu juga tentu mempengaruhi jumlah dan jenis pekerjaan, baik it produk maupun jasa.

B. Perjanjian Kerja

Dalam dunia bisnis perjanjian sangat banyak dipergunakan orang, bahkan hampir semua kegiatan bisnis diawali dengan adanya perjanjian kontrak, meskipun perjanjian atau kontrak dalam tampilan yang sangat sederhana. 11 Dosen Yayasan UMN Al Washliyah Medan 4290 Suatu perjanjian semata-mata adalah suatu persetujuan yang diakui oleh hukum. Persetujuan ini merupakan kepentingan yang pokok dalam dunia usaha dan menjadi dasar dari kebanyakan transaksi dagang, seperti jual beli barang, pembentukan organisasi usaha juga yang paling penting menyangkut tenaga kerja. Pasal 1601 a KUHPerdata memberikan pengertian sebagai berikut : Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian di mana pihak kesatu si buruh, mengikatkan dirinya untuk di bawah perintah pihak yang lain, si majikan untuk suatu waktu tertentu melakukan pekerjaan dengan menerima upah. Sedangkan menurut UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Pasal 1 angka 14 memberikan pengertian yakni : Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian antara pekerjaburuh dan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja hak dan kewajiban kedua belah pihak. Pengertian perjanjian kerja menurut KUH Perdata tersebut, tampak bahwa ciri khas perjanjian kerja adalah dibawah perintah pihak lain. Dibawah perintah ini menunjukkan bahwa hubungan antara pekerja dengan pengusahan adalah hubungan antara bawahan dengan atasan subordinasi . Pengusaha sebagai pihak yang lebih tinggi secara sosial-ekonomi memberikan perintah kepada pihak pekerjaburuh yang secara sosial-ekonomi mempunyai kedudukan yang lebih rendah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Adanya wewenang perintah inilah yang membedakan antara perjanjian kerja dengan perjanjian lainnya. Pengertian perjanjian kerja menurut UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan sifatnya lebih umum. Karena menunjuk pada hubungan antara pekerja dengan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. Syarat kerja berkaitan dengan pengakuan terhadap serikat pekerja, sedangkan hak dan kewajiban para pihak salah satunya adalah upah disamping hak dan kewajiban lain. Imam Soepomo berpendapat bahwa perjanjian kerja adalah suatu perjanjian di mana pihak kesatu buruh, mengikatkan diri untuk bekerja dengan menerima upah dari pihak kedua yakni majikan, dan majikan mengikatkan diri untuk mempekerjakan buruh dengan membayar upah. Pasal 1 angka 15 UU No.13 Tahun 2003 menyebutkan bahwa hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerjaburuh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah. Dengan demikian hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerjaburuh.

1. Unsur-Unsur Dalam Perjanjian Kerja.