Identifakasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Cara Pemecahan Masalah

4355 pembelajaran. Peneliti menyadari keterbatasan dalam penguasaan model baik secara teoritis apalagi secara praktis penerapannya dalam pembelajaran. Jika muncul masalah seperti diatas maka kesulitan menemukan pemecahannya. Akhirnya menyerah dan tidak melakukan apa-apa. Merujuk pada keadaan ini maka peneliti melakukan kolaborasi dengan guru sejawat, pembimbing, dan nara sumber dan LPMP SUMUT dan UNIMED. Beberapa kali pertemuan diperoleh pemahaman menerapkan metode kerja kelompok yang seharusnya sesuai dengan teori pembelajaran yang melandasinya. Yang diperkanalkan dalam pembelajaran koperatif bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerjalbelajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur mi adalah lima unsur pokok Johnson Johnson, 1993, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Dengan lima unsur mi diharapkan dampak negatifkerja kelompok dapat ditekan. Salah satu varian model pembelajaran koperatif yang paling sederhana adalah model pembelajaran kopertif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan untuk mengelompokkan kemampuan yang berbeda sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dengan siswa seth antara siswa dengan siswa secara aktif sehingga diharapkan siswa yang pandai akan membantu siswa yang kurang pandai karena dalam STAD siswa hams mempunyai tanggung jawab secara individu dan secara kelompok sehingga akan memperbaiki kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajarnya. Tanggun jawab individu muncul akibat penilaian terhadap dirinya adalah peneilaian kelompok dan sebaliknya. Merujuk path keunggulan model pembelajaran koperatif tipe STAD, maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan mengangkat judul “Penerapan Model Pembelajaran KooperaIf Tipe STAD Dalam Memperbaiki Aktivitas Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IX-3 SMP Negeri 15 Medan ―

1.2. Identifakasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan pembelajaran di SMP Negeri 15 Medan diantaranya: 1. Berbagai sikap dan kesan negative bermunculan dalam pelaksaan metode kelompok jika berhasil dianggap ada yang membonceng dan jika gagal saling menyalahkan. 2. Berkali-kali menerapkan metode kerja kelompok hasilnya belum mencapai ketuntasan yang diharapkan. 3. Bahkan aktivitas belajar siswa cenderung mengalami penurunan akibat dampak negatif pembelajaran kelompok. 4. Pembelajaran kelompok tidak diterapkan sesuai dengan penstrukturan unsur pembelajaran koperatif. 5. Keterbatasan kemampuan guru menerapakan metode kerja kelompok dengan benar mungkin menyebabkan tidak efektifnya pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat kemampuan peneliti terbatas, maka cakupan permasalahan dibatasi pada: 1. Penelitian menerapkan model pembelajaran koperatif tipe STAD setiap siklus pengambilan data dalam pembelajaran. 4356 2. Orang coba atau subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-3 SMP Negeri 15 Medan. 3. Materi pokok yang dicobakan dalam penelitian selama pengambilan data adalah materi pokok unsur-unsur cerpen. 4. Penelitian dilaksanakan dalani dua sikius dengan dua pertemuan pembelajaran setiap siklusnya.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah aktivitas belajar siswa membaik selama pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe STAD di kelas IX-3 SMP Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 20 122013? 2. Apakah hasil belajar siswa meningkat setelah pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe STAD di kelas IX-3 SMP Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 20122013?

1.5. Cara Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang diterapkan untuk mengatasi aktivitas belajar bahasa Indonesia adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan terjadi interaksi pembelajaran antar sesama siswa dengan tujuan bahwa pertukaran informasi lebih mudah terjadi pada oarang-orang sebaya sehingga aktivitas belajar siswa meningkat. Peningkatan aktivitas belajar mi diharapkan pula dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa.

1.6. Tujuan Penelitian