4312 bahwa variabel pembentukan Sikap remaja menyebar mengikuti sebaran normal, yaitu berdistribusi sesuai
dengan prinsip kurve normal Ebbing Gauss. Sebagai kriterianya apabila p0,050, maka sebarannya dinyatakan normal. Sebaliknya apabila p0,050, maka sebarannya dinyatakan tidak normal Nisfiannoor,
2009.
Tabel 6. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sebaran
Perlakuan Variabel
Rerata K-S
SD Sig
Keterangan
Pertama Pembentukan sikap
73,967 1,021
7,181 0,248
Normal Kedua
Pembentukan sikap 74,456
0,935 6,894
0,346 Normal
Keterangan : Rerata = Nilai rata-rata.
KS = Harga
Kolmogorov Smirnov.
SD = Standard Deviasi.
Sig = Signifikansi
b. Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas varians dimaksudkan untuk mengetahui apakah subjek penelitian yang dalam
beberapa aspek psikologis, misalnya berstatus sebagai pegawai bersifat sama homogen. Berdasarkan uji homogenitas varians diketahui bahwa subjek penelitian berasal dari sampel yang homogen.
Tabel 7. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians
Perlakuan Levence
Statistic Df1
Df2 Sig
Pertama 0,755
5 180
0,574 Kedua
2,737 5
178 0,021
Posttest 2,339
5 178
0,044
Keterangan Levene Statistic : Bilangan Uji Homogenitas
dfl : Derajat Kebebasan 1
df2 : Derajat Kebebasan 2
Sig : Signifikansi
2. Hasil Perhitungan Analisis Data
Berdasarkan hasil perhitungan Anova 3-Jalur, untuk perlakuan pertama, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan pembentukan sikap remaja antara kelompok kontrol, kelompok metode ceramah dan kelompok
metode diskusi, dimana koefisien perbedaan antar kelompok FA = 1,851 dengan p = 0,105 yang berarti p0,050. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan ditolak. Tabel 5 dibawah
ini merupakan rangkuman hasil perhitungan Analisis Varians 3 Jalur pada penelitian atau perlakuan pertama.
4313
Tabel 8. Rangkuman Hasil Analisis Varians 3 Jalur Perlakuan Pertama ANOVA
Sikap
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig. Between
Group 466.574
5 93.315 1.851 .105
Within Group
9075.232 180 50.418
Total 9541.806 185
Berikut adalah gambaran data yang diperoleh statistik induk pada saat dilakukan penelitian pada perlakuan pertama.
Tabel 9. Statistik Induk Perlakuan Pertama
Descriptive Statistics Dependent Variable:Sikap
Kelompok Mean
Std. Deviation
N
Kontrol Pretest 73.7500
6.54684 28
Kontrol Postest 73.5357
6.00298 28
Ceramah Pretest 71.4571
9.56815 35
Ceramah Postets 74.0857
6.45059 35
Diskusi Pretest 74.6875
7.03648 32
Diskusi Postest 76.7857
5.71779 28
Total 73.9677
7.18174 186
Selanjutnya setelah dilakukan pengambilan data yang kedua perlakuan kedua diketahui bahwa terdapat perbedaan pembentukan sikap remaja yang signifikan antara kelompok kontrol, kelompok metode Ceramah dan
kelompok metode diskusi, dimana koefisien perbedaan antar tingkat pendidikan FA = 2,441 dengan p = 0,036, yang berarti p0,050. Dengan hasil ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima. Tabel 10 di bawah ini
merupakan rangkuman hasil perhitungan Analisis Varians 3 Jalur pada penelitian atau perlakuan kedua.
Tabel 10. Rangkuman Hasil Analisis Varians 3 Jalur Perlakuan Kedua. ANOVA
Sikap
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig. Between
Group 558.286
5 111.657 2.441 .036
Within Group
8141.366 178 45.738 Total
8699.652 183
Berikut adalah gambaran data yang diperoleh pada saat dilakukan penelitian pada perlakuan kedua.
Tabel. 11. Statistik Induk Perlakuan Kedua Descriptive Statistics
Dependent Variable:Sikap
Kelompok Mean
Std. Deviation
N
Kontrol Pretest 74.35.71
6.62886 28
Kontrol Postest 71.7857
8.36818 28
Ceramah Pretest 73.9722
6.79700 36
Ceramah Postets 73.3529
5.55350 34
Diskusi Pretest 76.4074
4.99430 27
Diskusi Postest 77.0323
7.70491 31
Total 74.4565
6.89486
4314 Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang tertera pada tabel di atas maka diketahui bahwa pada kelompok
kontrol diperoleh nilai rata-rata pembentukan sikap pada saat pretest sebesar 74,357 sedangkan pada saat posttest sebesar 71,785. Pada kelompok metode Ceramah pada saat pretest sebesar 73,352 sedangkan pada saat posttest
sebesar 73,352. Kemudian pada kelompok metode diskusi pada saat pretest sebesar 76,407 sedangkan pada saat posttest sebesar 77,032.
Selanjutnya setelah dilakukan pengambilan data posttest untuk ketiga kelompok kontrol, Ceramah dan diskusi, diketahui bahwa terdapat perbedaan pembentukan sikap yang signifikan antara kelompok kontrol,
kelompok metode Ceramah dan kelompok metode diskusi, dimana koefisien perbedaan F
ABC
= 2,805 dimana p = 0,018, yang berarti p0,050. Dengan hasil ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima. Tabel 12 dibawah
ini merupakan rangkuman hasil perhitungan Analisis Varians 3 Jalur pada saat posttest untuk ketiga kelompok.
Tabel 12. Rangkuman Hasil Analisis Varians 3 Jalur Posttest Ketiga Kelompok ANOVA
Sikap
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Si g.
Between Group
627.067 5 125.413 2.805 .018
Within Group
7959.868 178 44.718
Total 8586.935 183
Berikut adalah gambaran data yang diperoleh pada saat dilakukan penelitian pada saat posttest ketiga kelompok.
Tabel. 13. Statistik Induk Pada Saat Posttest Ketiga Kelompok
Descriptive Statistics Dependent Variable:Sikap
Kelompok Mean
Std. Deviation
N
Kontrol Postest Perlk.1 73.5357
6.00298 28
Kontrol Postest Perlk.2 71.7857
8.36818 28
Ceramah Postest Perlk.1 74.0857
6.45059 35
Ceramah Postest Perlk.2 73.3529
5.55350 34
Diskusi Postest Perlk.1 76.7857
5.71779 28
Diskusi Postest Perlk.2 77.0323
7.70491 31
Total 74.4239
6.85005 184
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang tertera pada tabel di atas, maka diketahui bahwa pada kelompok kontrol pretest = 73,535, posttest = 71,785. Pada kelompok metode Ceramah pretest = 74,085, posttest = 73,352.
Pada kelompok metode diskusi pretest = 76,785, posttest = 77,032.
3. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik