Kesimpulan. Saran Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Kerja.

4294 diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Pasal 1 huruf b Undang-undang No.3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan memberikan defenisi perusahaan sebagai berikut ; perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Pasal 1 huruf c Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan merumuskan bahwa Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan. Sebagai subjek hukum, perusahaan dapat mengadakan hubungan hukum sendiri dalam rangka melakukan perbuatan hukum tertentu dengan pihak ketiga. Dalam mengadakan hubungan hukum tersebut umumnya perusahaan diwakili oleh pengurusnya yang bertanggungjawab penuh atas kepengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

E. Kesimpulan.

Isi perjanjian kerja mengatur mengenai besarnya upah, macam pekerjaan dan jangka waktunya. Perjanjian kerja pada umumnya hanya memuat syarat-syarat kerja yang sederhana, yaitu mengenai upah, hak dan kewajiban. Didalam perjanjian kerja juga dibuat syarat-syarat apabila terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak, maka pihak yang lainnya dapat menggunakan perjanjian kerja tersebut sebagai kekuatan hukumbukti.

F. Saran

Perjanjian kerja yang telah disetujui oleh pekerjaburuh dengan majikanpengusaha akan melahirkan suatu hubungan kerja, diharapkan kepada para pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut dapat memahami hak dan kewajibannya masing-masing sehingga dapat menghindari wanprestasi. Diharapkan kepada para majikanpengusaha dan pekerjaburuh dapat lebih berperan aktif dalam membentuk suatu klausula perjanjian sebelum ditandatanganinya perjanjian kerja. Hal ini diharapkan dapat mengurangi perselisihan antara kedua belah pihak. Daftar Pustaka. C.S.T. Kansil, Hukum Perusahaan Indonesia Aspek Hukum Dalam Ekonomi Pradya Paramita, Jakarta, 2001. I.G.Rai Widjaja, Hukum Perusahaan, Mega Point, Bekasi, 2005. Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006. Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, 2003. Lalu Husni, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Edisi Revisi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003. 4295 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Elia Putri 12 Abstrak Tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, produktif, serta sehat jasmani dan rohani. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tersebut dan selaras dengan tuntutan zaman, maka peningkatan mutu pendidikan harus senantiasa diperbaiki. Banyak siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan fisika ke dalam situasi kehidupan real, hal iniyang menyebabkan sulitnya fisika bagi siswa adalah karena pembelajaran fisika kurang bermakna, siswa kurang di berikan kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkontruksi sendiri ide – ide fisika sehingga anak cepat lupa dan tidak dapat mengaplikasikannya. Dalam memilih cara pembelajaran, guru harus mampu menimbulkan motivasi serta kemampuan siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Salah satu cara adalah dengan menggunakan model pembelajaran untuk memberikan rangsangan bagi siswa agar terjadi proses belajar. Salah sau model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswadalam belajar adalah dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching. Dengan penerapan model pembelajaran ini di harapkan dapat memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman dan saling memberikan pendapat, sehingga dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antar guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran fisika.

A. Pendahuluan