52.96 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN

Perbandingan Pendap Kota Bandung dan Tingk Sumber: • PDRB perkapita Kota Bandu • PDRB perkapita Jawa Barat • PDB perkapita Nasional BP

2.1.2.1.4 Indeks Gini

Tujuan pembangunan adalah peni tidak diiringi dengan pemerataan, yang sering digunakan untuk mengu dan Kriteria Bank Dunia. Koefisien Gini Gini Ratio merupak tingkat ketimpangan pendapatan sebuah kurva pengeluaran kumul Uniformseragam yang mewakil Ukuran kesenjangan Indeks Gini menunjukkan tingkat pemerataan sempurna tingkat pemerataan pendapat antar kelompok penduduk berdas terjadi kemerataan sempurna, s Standar penilaian ketimpangan G Susanti dkk. Indikator-Indikator M • GR 0,4 dikategorikan sebag • 0,4 GR 0,5 dikategorika • GR 0,5 dikategorikan sebag Gini rasio Kota Bandung Tahun Kenaikan juga terjadi pada Tahun mengalami kenaikan, tetapi Kota yang rendah Gini Ratio 0,4.

6.89 7.07

8.99 11.77

12.67 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2008 2009 Rp Juta RKPD Kota Bandung Tahun 2016 Grafik II.11 bandingan Pendapatan Per Kapita PDRB Per Kapita Harga Konst a Bandung dan Tingkat Nasional Tahun 2008-2013 ndung BPS Kota Bandung rat BPS Prov. Jawa Barat BPS Pusat : http:www.bps.go.idwebbetafrontendlinkTabelStatisviewid12 ah peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. ataan, maka akan menimbulkan fenomena ketimpangan mengukur ketimpangan pendapatan adalah Gini Ratio, erupakan salah satu ukuran yang paling sering digunakan atan secara menyeluruh. Koefisien Gini didasarkan pada mulatif yang membandingkan distribusi variabel tertentu akili persentase kumulatif penduduk. ini berada pada besaran 0 nol dan 1 satu. Nilai 0 no aan yang sempurna. Semakin besar nilai Indeks Gini, m n pendapatan atau semakin tinggi pula tingkat ketimpang rdasarkan golongan pengeluaran. Jadi. Indeks Gini ber , sementara Indeks Gini bernilai 1 satu berarti ketim n Gini Rasio ditentukan dengan menggunakan kriteria se r Makro Ekonomi. LPEM-FEUI. 1995 : an sebagai ketimpangan rendah orikan sebagai ketimpangan sedang Moderat an sebagai ketimpangan tinggi. un 2010 sebesar 0,19, sedangkan pada Tahun 2011 ahun 2012 menjadi sebesar 0,35. Sekalipun selama tiga tah Kota Bandung termasuk wilayah yang memiliki ketimpan .

7.07 7.38

7.81 8.17

8.53 9.28

9.70 10.18

10.67 12.67

13.41 14.14