PERMASALAHAN URUSAN KETRANSMIGRASIAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 III - 1

BAB 3 RANCANGAN KERANGKA EKONOMI

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

3.1.1. KONDISI EKONOMI DAERAH TAHUN 2014 DAN PRAKIRAAN 2016

Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pembangunan ekonomi ditunjukan oleh tiga nilai pokok, yaitu: 1 berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya basic needs, 2 meningkatnya rasa harga diri self-esteem masyarakat sebagai manusia, dan 3 meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih freedom from servitude yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia.Berdasarkan konsep tersebut maka perlu disadari bahwa pengertian pembangunan ekonomi sangat luas, tidak terbatas pada bagaimana meningkatkan angka PDRB saja, namun lebih pada bagaimana mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun demikian Produk Domestik Regional Bruto PDRB sampai saat ini masih menjadi salah satu alat ukur yang dijadikan acuan untuk menggambarkan kondisi ekonomi makro suatu daerah. Produk domestik Regional Bruto adalah nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi disuatu wilayah yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu yang biasanya dihitung dalam satu tahun. Secara struktur ada 9 sektor ekonomi yang memberi kontribusi pada total PDRB suatu daerah. Sektor tersebut terdiri dari Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Sektor BangunanKonstruksi, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, dan Sektor Jasa-Jasa. Setiap daerah akan mempunyai struktur sektor ekonomi pembentuk PDRB yang berbeda sesuai dengan potensi ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Secara umum berdasarkan data total PDRB Kota Bandung atas dasar harga konstan dalam kurun 2009- 2013 menunjukan tren pertumbuhan yang relatif stabil, cenderung meningkat sedikit berfluktuasi. Tapi berdasarkan data BPS Kota Bandung tahun 2014, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 menunjukan kecenderungan akan mengalami perlambatan. Sebagaimana terlihat dalam laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung tahun 2013 yang dapat tumbuh sebesar 8,87 persen. Sementara jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang dapat tumbuh sebesar 8.98 persen, maka pada tahun 2013 laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung mengalami perlambatan sebesar 0,11 persen. Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 terjadi karena adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada beberapa sektor ekonomi Kota Bandung yang berkontribusi pada total laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung. Secara umumsektor-sektor ekonomi yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi terdiri dari : Sektor Pertanian, Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, Sektor Konstruksi, Sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, dan Sektor Jasa-Jasa. Perlambatan sektor ekonomi yang paling dominan di Kota Bandung yaitu Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Hal tersebut disebabkan oleh melambatnya impor Kota Bandung yang mempengaruhi perlambatan Sub Sektor Perdagangan. Sehingga dampak secara agregat dari perlambatan ini sangat berpengaruh pada angka pertumbuhan ekonomi secara total.