RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 117
h Masih banyak koperasi dalam menjalankan aktivitasnya tidak sejalan dengan jatidiri, prinsip dan azas sebuah organisasi koperasi Dinas KUKM Indag.
i Masih kurangnya akses permodalan Dinas KUKM Indag. j Masih banyak koperasi yang belum melaksanakan Rapat Anggota Tahunan RAT Dinas KUKM
Indag. k Koperasi Mahasiswa di Kota Bandung belum dapat berdaya saing Dinas KUKM Indag.
l Lemahnya kapasitas Sumber Daya manusia Koperasi dan UKM di bidang manajerial, pemasaran, teknologi; dan administrasi usaha Dinas KUKM Indag.
2.3.16 PERMASALAHAN URUSAN PENANAMAN MODAL
Urusan Penanaman Modal pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp5.007.102.959,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp3.697.704.900,00 atau mencapai 73,85.
Program dan kegiatan pada Urusan Penanaman Modal tahun 2014 dilaksanakan oleh: 1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu; dan 3 Dinas Koperasi,
UKM, dan Indag. Adapun permasalahan pada urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah adalah :
a Belum terbentuknya kelembagaan PMD di Kota Bandung Bappeda. b Belum dimanfaatkan SPIPISE oleh BPPT Kota Bandung Bappeda.
c Tidak semua PMAPMDN yang ada di Kota Bandung menyampaikan laporan LKPM secara berkala
Bappeda.
2.3.17 PERMASALAHAN URUSAN KEBUDAYAAN
Urusan Kebudayaan pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp9.920.739.160,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp8.400.779.895,00 atau mencapai 84,68.
Program dan kegiatan pada Urusan Kebudayaan tahun 2014 dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Adapun permasalahan pada urusan kebudayaan adalah :
a Masih terbatasnya sarana dan prasarana milikaset Pemerintah Kota Bandung yang bisa dipergunakan oleh para seniman dan budayawan dalam mengekspresikan seni budaya di Kota
Bandung Disbudpar. b Lambannya akselerasi penetapan Bangunan Cagar Budaya dalam peraturan hukum daerah
Disbudpar.
2.3.18 PERMASALAHAN URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
Urusan Kepemudaan dan Olahraga pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp116.575.874.829,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp40.595.776.880,00 atau mencapai 34,82.
Program dan kegiatan pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga tahun 2014 dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga. Adapun permasalahan pada urusan kepemudaan dan olahraga adalah :
a Masih terbatasnya saranagelanggang untuk Pemuda Berkreasi Dispora. b Belum optimalnya penyediaan data prasarana olahraga dilapangan yang dapat terinformasikan
secara utuh kepada Dispora Kota Bandung Dispora.
RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 118
2.3.19 PERMASALAHAN URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAMNEGERI
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 43.777.167.500,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp21.022.776.892,00 atau
mencapai 48,02. Program dan kegiatan pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri tahun 2014 dilaksanakan oleh: 1 Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan, dan Pemberdayaan Masyarakat; 2
Satuan Polisi Pamong Praja; dan 3 Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Sekretariat Daerah. Adapun Permasalahan Pada Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri:Masih
terbatasnya jumlah personil Satpol PP Kota Bandung Satpol PP.
2.3.20 PERMASALAHAN URUSAN URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM,
ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN, DAN PERSANDIAN
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp230.505.041.274,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp200.145.506.130,00 atau mencapai 86,83. Program dan kegiatan pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian tahun 2014 dilaksanakan oleh: 1 Setda Non Bagian; 2 Sekretariat DPRD, 3 Inspektorat; 4 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 5 Badan
Kepegawaian Daerah; 6 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu; 7 Dinas Pelayanan Pajak; 8 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; 9 Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sekretariat Daerah;
10 Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah Sekretariat Daerah; 11 Bagian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah; 12 Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat
Daerah; 13 Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah; 14 Bagian Tata Usaha Sekretariat Daerah; 15 Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah; 16 Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah; dan 17
30 Kecamatan.Adapun Permasalahan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian :
a Dalam menentukan batas wilayah kota selain dari batas-batas kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut, masih ada beberapa patok batas wilayah yang bergeser, rusak, dan hilang
sehingga sulit untuk menentukan batas wilayah secara akurat Bagian Pemerintahan Umum. b Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan CSR sebagai salah satu Pembangunan
Ekonomi: - belum optimalnya peran forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL dalam
mensinkronisasi program kegiatan dengan SKPD Bagian Perekonomian; - belum maksimalnya sosialisasi Peraturan Walikota Nomor 354 Tahun 2014 khususnya terkait
prosedur alur mekanisme program TJSL maupun Sumbangan Pihak Ketiga pada tataran SKPD dan Kewilayahan Bagian Perekonomian;
- kesulitan dalam memperbaharui proses program TJSL Bagian Perekonomian; c Kinerja keuangan PD. Kebersihan masih belum optimalBagian Perekonomian.
d Pemerintah Kota Bandung belum memiliki indikator kinerja sebagai instrument penilaian evaluasi kinerja BUMDBagian Perekonomian.
e Masih banyak Aset milik BUMD yang bermasalah belum bersertifikatBagian Perekonomian. f Kemampuanproduk dan SDM Kota Bandung bersaing produk negara lain di Asean serta
kenyamanan wisatawan dibandingkan dengan negara Asean lainnya, seperti transportasi, kemacetan, kemudahan akses, dan lain-lainBagian Perekonomian.
g Implementasi kelembagaan ketiga sub bagian belum optimal dikarenakan antar sub bag belum menjadi siklus kelembagaan yang terintegrasiBagian PSDA.