Sektor Jasa-Jasa RANCANGAN KERANGKA EKONOMI

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 III - 10 Sosial Kemasyarakatan 534,00 631,51 720,88 825,88 Hiburan dan Rekreasi 123,70 141,69 170,51 220,22 Perseorangan dan Rumahtangga 1.248,40 1.445,81 1.722,11 1.950,17 TOTAL 7.904,12 8.939,10 10.278,94 11.480,48 Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2014 Angka Perbaikan Angka Sementara Berdasarkan tren kontribusi di atas, sektor jasa-jasa diproyeksikan pada tahun 2016 tetap mengalami pertumbuhan walaupun melambat, diprediksikan kontribusinya kurang lebih berkisar sebesar 8-9 persen.

e. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Secara garis besar, sektor ini terbagi menjadi lima kelompok kegiatan utama, yaitu bank, lembaga keuangan lainnya, jasa penunjang keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan. Tiga kegiatan pertama disebut juga dengan sektor finansial, karena secara umum kegiatan utamannya berhubungan dengan kegiatan pengelolaan keuangan, berupa penarikan dana dari masyarakat serta penyalurannya kembali kepada masyarakat dan pelaku ekonomi. Pada tahun 2013 NTB sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mempunyai kontribusi sekitar 6,57 persen terhadap struktur perekonomian Kota Bandung atau senilai 8,56 trilyun rupiah. Sektor finansial menyumbang sebesar 5,44 trilyun rupiah terhadap PDRB Kota Bandung, sedangkan sub sektor sewa bangunan sebesar 2,25 trilyun rupiah dan sub sektor jasa perusahaan sebesar 867,99 milyar rupiah. Tabel III.6 Nilai Tambah Bruto Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Atas Dasar Harga Berlaku Dirinci Menurut Sub Sektor di Kota Bandung Tahun 2010-2013 Milyar Rupiah Sub Sektor 2010 2011 2012 2013 [1] [2] [3] [4] [5] Bank 2.513,29 2.961,27 3.674,79 4.124,88 Lembaga Keuangan Bukan Bank 696,50 863,35 1.082,19 1.291,98 Jasa Penunjang Keuangan 11,48 14,01 17,87 22,11 Sewa Bangunan 1.304,91 1.602,59 1.863,32 2.254,22 Jasa Perusahaan 584,69 653,40 744,62 867,99 TOTAL 5.110,88 6.094,63 7.382,79 8.561,18 Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2014 Angka Perbaikan Angka Sementara Berdasarkan tren kontribusi di atas, pertumbuhan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada tahun 2016 diprediksikan pertumbuhannya akan melambat, tapi kontribusinya terhadap total PDRB Kota Bandung diperkirakan relatif stabil kurang lebih berkisar pada 6 persen.

3.1.3. PERKEMBANGAN INDIKATOR MAKRO EKONOMI KOTA BANDUNG

Kondisi perekonomian Kota Bandung tahun 2016 dapat diproyeksikan berdasarkan hasil realisasiperkembangan indikator makro ekonomi, yaitu: Produk Domestik Regional Bruto PDRB, Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE, Indeks Daya Beli Purchasing Power Index, Tingkat Inflasi, Tingkat Pengangguran, Pertumbuhan Investasi serta Kinerja Anggaran Pemerintah Kota Bandung pada tahun 2011-2013. RKPD Kota Bandung Tahun 2016 III - 11 Sebagai gambaran perkembangan indikator makro ekonomi Kota Bandung berupa realisasi data indikator ekonomi tahun 2011sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel III.7 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Bandung Tahun 2011-2015 No Indikator Makro Satuan Realisasi 2011 2012 2013 2014 2015 1 PDRB harga berlaku Juta Rp. 95,612,863 111,121,551 130,209,649 2 PDRB harga konstan Juta Rp. 34,463,631 37,558,320 40,890,013 4 LPE 8.73

8.98 8.87

5 Tingkat Inflasi

2,75 4,02

7,97 6 Struktur PDRB Sektoral:  Pertanian  Pertambangan dan Penggalian  Industri Pengolahan  Listrik, Gas dan Air Bersih  Bangunan Konstruksi  Perdagangan, Hotel dan Restoran  Pengangkutan dan Komunikasi  Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan  Jasa-jasa 0,19 - 24,27 2,45 5,17 40,74 11,27 5,26 10,64 0,19 - 22,98 2,49 5,38 41,71 11,47 5,29 10,48 0,18 - 22,17 2,49 5,37 42,62 11,62 5,34 10,21 6 Produktivitas Pekerja Rp. NA NA NA 7 Jumlah Angkatan Kerja Orang NA NA NA 8 Jumlah Bekerja Orang NA NA NA 9 Jumlah Pengangguran Orang 10 Tingkat Pengangguran Terbuka

10,34 9,17

10,98 11 Jumlah Penduduk Miskin RTM NA NA NA 12 Pendapatan Perkapita - PDRB perkapita harga berlaku Juta Rp. 39.219.772 45.135.932 52,962,981 - PDRB perkapita harga konstan Juta Rp. 14.136.757 15.255.635 16,632,078 13 Investasi triliun rupiah NA NA NA