PERKEMBANGAN INDIKATOR MAKRO EKONOMI KOTA BANDUNG

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 III - 11 Sebagai gambaran perkembangan indikator makro ekonomi Kota Bandung berupa realisasi data indikator ekonomi tahun 2011sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel III.7 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Bandung Tahun 2011-2015 No Indikator Makro Satuan Realisasi 2011 2012 2013 2014 2015 1 PDRB harga berlaku Juta Rp. 95,612,863 111,121,551 130,209,649 2 PDRB harga konstan Juta Rp. 34,463,631 37,558,320 40,890,013 4 LPE 8.73

8.98 8.87

5 Tingkat Inflasi

2,75 4,02

7,97 6 Struktur PDRB Sektoral:  Pertanian  Pertambangan dan Penggalian  Industri Pengolahan  Listrik, Gas dan Air Bersih  Bangunan Konstruksi  Perdagangan, Hotel dan Restoran  Pengangkutan dan Komunikasi  Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan  Jasa-jasa 0,19 - 24,27 2,45 5,17 40,74 11,27 5,26 10,64 0,19 - 22,98 2,49 5,38 41,71 11,47 5,29 10,48 0,18 - 22,17 2,49 5,37 42,62 11,62 5,34 10,21 6 Produktivitas Pekerja Rp. NA NA NA 7 Jumlah Angkatan Kerja Orang NA NA NA 8 Jumlah Bekerja Orang NA NA NA 9 Jumlah Pengangguran Orang 10 Tingkat Pengangguran Terbuka

10,34 9,17

10,98 11 Jumlah Penduduk Miskin RTM NA NA NA 12 Pendapatan Perkapita - PDRB perkapita harga berlaku Juta Rp. 39.219.772 45.135.932 52,962,981 - PDRB perkapita harga konstan Juta Rp. 14.136.757 15.255.635 16,632,078 13 Investasi triliun rupiah NA NA NA RKPD Kota Bandung Tahun 2016 III - 12 Secara umum arah kebijakan pembangunan ekonomi Kota Bandung telah ditetapkan di dalam RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 mengacu pada Misi ke empat yaitu : “Membangun Perekonomian yang Kokoh, Maju dan Berkeadilan. Mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal daerah,untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi Kota Bandung yang berkelanjutan, maka dapat dirumuskan beberapa arah kebijakan pembangunan ekonomi kota sebagai berikut: 1. Urusan Ketenagakerjaan, melalui: a. menciptakan wirausaha baru dengan arah kebijakan pelatihan bagi calon wirausaha baru. b. pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi kerja produktivitas tenaga kerja dengan arah kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga kerja. c. mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja dengan arah kebijakan, peningkatan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja.

d. mengupayakan penciptaan lapangan pekerjaan baru dengan arah kebijakan peningkatan

penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja. 2. Urusan Penanaman Modal, melalui: a. meningkatkan koordinasi dan sinergitas antar stakeholder penanaman modaldengan arah kebijakan, 1 fasilitasi dan mediasi antara pelaku usaha Kota Bandung dengan investor; 2 Pembentukan penguatan Task Force atau representasi Promotion Business Centre PBC dlm menangani pangsa peluang investasi di Kota Bandung.

b. optimalisasi kinerja pelayanan perijinan investasi dengan arah kebijakan penyederhanaan

prosedur perijinan serta optimalisasi pemanfaatan TIK dalam pelayanan perijinan. 3. Urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, melalui:

a. mengembangkan produk-produk unggulan Kota dengan arah kebijakan 1 menciptakan iklim

usaha yang kondusif bagi perkembangan UMKM; 2 meningkatkan kontribusi swasta dalam pengembangan sektor usaha kecil dan menengah. b. menciptakan wirausaha baru dengan arah kebijakan memfasilitasi wirausaha pemula. c. memberikan dukungan pembiayaan usaha dan formalisasi usaha bagi pelaku ekonomi dengan arah kebijakan fasilitasi pelaku ekonomi untuk mendapatkan HKI, sertifikasi halal, dan standarisasi internasional dalam produksi.

d. meningkatnya kontribusi dan berkembangnya koperasi dan UMKM dengan arah kebijakan 1

peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi dan UMKM, serta perlindungan dan dukungan usaha bagi koperasi dan UMKM.

e. mengupayakan penciptaan lapangan pekerjaan baru dengan arah kebijakan 1 penciptaan

lapangan pekerjaan baru dengan mengembangkan koperasi; 2 penciptaan lapangan pekerjaan baru dengan pada sektor industri kecil dan menengah. f. mendorong investasi yang bersifat padat karya dengan arah kebijakan peningkatan akses teknologi SDM, pasar, kualitas produk dan permodalan bagi koperasi dan UMKM.

g. fasilitasi dan intermediasi pengembangan KUMKM dengan arah kebijakan meningkatkan peran

KUMKM dalam perekonomian. h. penguatan KUMKM melalui peningkatan kompetensi dan kualitas SDM, jaringan usaha, perluasan aspek permodalan dan daya saing produk KUMKM dengan arah kebijakan fasilitasi dan intermediasi pengembangan KUMKM. 4. Urusan Perindustrian, melalui:

a. mengembangkan produk-produk unggulan Kota dengan arah kebijakan pembinaan dan fasilitasi

sentra industri potensial melalui pengenalan produk dan promosi offline dan online.