PERMASALAHAN URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 115

2.3.9 PERMASALAHAN URUSAN PERTANAHAN

Urusan Pertanahan pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp259.100.477.003,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp141.589.610.920,00 atau mencapai 54,65. Program dan kegiatan pada Urusan Pertanahan tahun 2014 dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Adapun permasalahan pada urusan pertanahan adalah : a Ketidaklengkapan persyaratan pengajuan sertifikat dokumen tanah dalam rangka sertifikasi tanah milik Pemerintah Kota Bandung DPKAD. b Ketidaklengkapan data kepemilikan tanah Pemerintah Kota DPKAD.

2.3.10 PERMASALAHAN URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp4.788.100.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp 4.002.089.916,00 atau mencapai 83,58. Program dan kegiatan pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2014 dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Adapun permasalahan pada urusan kependudukan dan catatan sipil adalah : a Kurangnya SDM yang mempunyai dasar Teknologi Informasi dan Akuntansi Disdukcapil. b Rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memiliki dokumen kependudukan Disdukcapil. c Tingginya mobilitas penduduk di Kota Bandung Disdukcapil.

2.3.11 PERMASALAHAN URUSAN PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp3.109.490.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp1.982.504.200,00 atau mencapai 63,76. Program dan kegiatan pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2014 dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Adapun permasalahan pada urusan Pemberdayaan dan Perlindungan Anak : a Masih terbatasnya sumber daya manusia BPPKB. b Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai Pengarusutamaan Gender PUG, Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT, serta trafficking anak dan remaja BPPKB.

2.3.12 PERMASALAHAN URUSAN KELUARGA BERENCANA

Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp7.604.997.500,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp6.418.381.325,00 atau mencapai 84,40. Program dan kegiatan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera tahun 2014 dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Adapun Permasalahan Urusan Keluarga Berencana adalah : a Pemahaman, pengetahuan, sikap, dan perilaku pria tentang hak dan kewajiban dalam perencanaan keluarga masih rendah, serta masih berkembangnya anggapan bahwa ber-KB merupakan domain wanita BPPKB. b Masih belum optimalnya peran institusi masyarakat dalam menginformasikan dan mengkomunikasikan tentang peran pria dalam ber-KB BPPKB. RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 116

2.3.13 PERMASALAHAN URUSAN SOSIAL

Urusan Sosial pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp14.817.781.500,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp12.110.083.325,00 atau mencapai 81,73. Program dan kegiatan pada Urusan Sosial tahun 2014 dilaksanakan oleh 1 Dinas Sosial; 2 Satpol PP; dan 3 Bagian Kesra dan Kemas. Adapun Permasalahan Urusan Sosial adalah : a Keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Bandungjika dibandingkan dengan jumlah dan kriteria PMKS Dinas Sosial. b Belum tersedianya panti penampungan untuk optimalisasi pelayanan terhadap PMKS Dinas Sosial. c Masih belum tersebarluaskannya penanganan masalah sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung Dinas Sosial.

2.3.14 PERMASALAHAN URUSAN KETENAGAKERJAAN

Urusan Ketenagakerjaan pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp11.556.773.830,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp9.804.892.364,00 atau mencapai 84,84. Program dan kegiatan pada Urusan Ketenagakerjaan tahun 2014 dilaksanakan oleh 1 Dinas Tenaga Kerja dan 2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Adapun Permasalahan Urusan Ketenagakerjaan adalah : a Ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja dengan bakat,minat dan kemampuan pencari kerja Disnaker. b Masih banyaknya pelanggaran norma kerja dan norma K3 oleh perusahaan yang disebabkankurangnya kepatuhan perusahaan dalam menerapkan peraturan ketenagakerjaan dan keterbatasan kemampuan sebagian perusahaan untuk melaksanakan ketentuan serta adanya ketidakseimbangan antara jumlah perusahaan 7.124 perusahaan dengan tenaga fungsional pengawasan ketenagakerjaan hanya 14 orang Disnaker. c Meningkatnya kasus perselisihan hubungan industrial yang masuk ke Disnaker Disnaker. d Terbatasnya anggaran, sumber daya manusia dan belum tersedianya sarana dan prasarana UPT Balai Latihan Kerja BLK untuk merealisasikan pencapaian target pelatihan penciptaan wirausaha baru Disnaker.

2.3.15 PERMASALAHAN URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 5.229.621.460,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp4.687.246.104,00 atau mencapai 89,63. Program dan kegiatan pada Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tahun 2014 dilaksanakan oleh: 1 Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Perdagangan dan 2 Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah. Adapun permasalahan pada urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah adalah : a Akses Lahan untuk Usaha produktif Bagian Perekonomian. b Infrastruktur Bagian Perekonomian. c Kesenjangan Bagian Perekonomian. d Tekanan Inflasi Bagian Perekonomian. e Inklusi Keuangan Bagian Perekonomian. f Koordinasi dengan daerah-daerah penyangga Bagian Perekonomian. g Masih banyak rentenir yang berkedok koperasiDinas KUKM Indag.