42.62 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 18 Kontribusi sektor terbesar kedua berdasarkan harga konstan, adalah sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi sebesar 22,17 terhadap perekonomian Kota Bandung di tahun 2013. Namun jika dilihat dari trend-nya. kontribusi sektor industri pengolahan cenderung mengalami penurunan tiap tahunnya. Makin mengecilnya kontribusi industri pengolahan pada perekonomian Kota Bandung terutama akibat semakin tingginya tingkat persaingan secara nasional ataupun global yang mempengaruhi penurunan kinerja industri pengolahan lokal Kota Bandung, terutama di sektor padat karya, seperti TPT tekstil dan produk tekstil. Selain itu, adanya tekanan eksternal, seperti adanya kesepakatan Perdagangan Bebas ASEAN China Free Trade Area ACFTA juga turut menekan kinerja industri pengolahan Kota Bandung. Akan diberlakukannya ASEAN Economic Community AEC atau Masyarakat Ekonomi Asean MEA pada 31 Desember tahun 2015 juga perlu diperhatikan dan dipersiapkan lebih lanjut oleh kalangan dunia usaha Kota Bandung untuk dapat menjaga kelangsungan usaha dan daya saing. Sedangkan. kontribusi sektor terbesar ketiga adalah sektor pengangkutan dan komunikasi dimana pada tahun 2013 mencapai 11,62 berdasarkan harga konstan. Tabel II.12 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Bandung Atas Dasar Harga Berlaku Hb dan Harga Konstan HkTahun 2009-2013 No Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 Hb Hk Hb Hk Hb Hb Hb Hk Hb Hk 1 Pertanian 0.24 0.25 0.2 0.2 0.2 0.19 0.2 0.19 0,20 0,18 2 Industri Pengolahan 24.49 26.66 24.38 25.45 23.51 24.27 22.55 23.09 21,56 22,17 3 Listrik. Gas. dan Air Bersih 2.3 2.36 2.31 2.4 2.3 2.45 2.35 2.48 2,45 2,49 4 BangunanKonstruksi 4.59 4.9 4.67 5.02 4.63 5.17 4.86 5.55 4,69 5,37 5 Perdagangan. Hotel. dan Restauran 40.95 38.92 40.61 39.82 41.25 40.74 41.67 41.55 42,40 42,62 6 Pengangkutan dan Komunikasi 11.77 10.77 11.97 11.05 12.38 11.27 12.47 11.55 13,31 11,62 7 Keuangan. Persewaan. dan Jasa Perusahaan 6.26 5.27 6.23 5.27 6.37 5.26 6.64 5.16 6,57 5,34 8 Jasa-Jasa 9.4 10.87 9.64 10.78 9.35 10.64 9.25 10.43 8,82 10,21 Sumber : BPS Kota Bandung.2009-2013 Dilihat dari pertumbuhannya, pada tahun 2012 pertumbuhan PDRB atau bisa disebut laju pertumbuhan ekonomi LPE Kota Bandung mencapai 8,98.. Namun pada tahun 2013 sedikit mengalami penurunan menjadi sebesar 8,87. Walaupun LPE Kota Bandung masih relatif tinggi, namun kondisi ini menunjukkan sedikit pelambatan. Pemulihan pertumbuhan ekonomi global yang masih belum sesuai harapan dan perekonomian Indonesia masih terus mengalami perlambatan berpengaruh terhadap LPE Kota Bandung yang juga mengalami sedikit penurunan di tahun 2013. Lokomotif utama pertumbuhan ekonomi Kota Bandung selama ini terutama ditopang oleh pertumbuhan sektor tersier. Laju Pertumbuhan dan Perbandinganny Keterangan : LPE Kota Bandung dan Jawa Barat 2008-201 LPE Nasional 2008-2014 Sumber BPS Pusa Selama periode 2008-2013, laju per dengan Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung relatif lebih baik j Barat dan nasional.

2.1.2.1.2 Laju Inflasi

Salah satu indikator perkembangan inflasi. Inflasi merupakan salah satu perkembangan harga barang dan kemampuan daya beli masyarak inflasi tiap tahunnya. Pada tahun yang ada mengalami penurunan Kota Bandung mengalami kenaik Bandung sedikit mengalami penur Perkembangan Inf Provinsi Jaw No Cakup 1 Kota Bandung 2 Prov. Jawa Barat 3 Nasional Sumber: BPS Kota Bandung, RKPD Kota Bandung Tahun 2016 Grafik II.7 umbuhan Ekonomi Kota Bandung Tahun 2008–2013 bandingannya dengan Jawa Barat dan Nasional 2014 Sumber: BPS Kota Bandung Jawa Barat. sat. ju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung selalu lebih tingg dan Tingkat Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pert aik jika dibandingkan dengan kondisi ekonomi makro sec angan perekonomian di Kota Bandung dapat dilihat dari h satu indikator penting yang dapat memberikan informas g dan jasa yang dikonsumsi masyarakat dan berpe rakat Kota Bandung selama periode 2010-2014 menga un 2010 tingkat inflasi ada di kisaran 4,53, pada tahun an menjadi hanya sebesar 2,75. Namun pada tahun 201 naikan yang cukup signifikan menjadi 7,97.Pada tahun enurunan menjadi sebesar 7,76. Tabel II.13 erkembangan Inflasi Tahunan Tingkat Kota Bandung, rovinsi Jawa Barat, dan Nasional Periode 2010-2014 kupan Tingkat Inflasi 2010 2011 2012 2013 4,53 2,75 4,02 7,97 at 6,62 3,10 3,86 9,15 6,96 3,79 4,30 8,38 ng, BPS Provinsi Jawa Barat, BPS Pusat, dan Bank Indonesia andung Tahun 2016 II - 19 2013 nggi bila dibandingkan pertumbuhan ekonomi secara regional Jawa dari perkembangan laju masi tentang dinamika erpengaruh terhadap engalami fluktuasi laju tahun 2011 tingkat inflasi hun 2013, tingkat inflasi ahun 2014, inflasi Kota ng, 2014 013 2014 7 7,76 5 7,41 8 8,36 Tingginya tingkat inflasi pada tahun BBM. Selain itu juga, adanya gej inflasi. Dibandingkan dengan hi menyebabkan inflasi mencapai 2 1 satu digit. Inflasi Tahunan Kota Bandu Sumber:BPS Kota B Secara umum, inflasi pada tahun administered prices dan volatile BBM bersubsidi dan dampak gej BBM bersubsidi telah mendorong lanjutan second round effect. S sepanjang 2014 pada Tarif Tenaga didorong oleh biaya distribusi ak November 2014. Tekanan inflasi dari sisi permintaan c dan kapasitas terpakai seiring deng BBM bersubsidi. Di sisi lain, tekanan tengah harga global yang masih ter 1 Bank Indonesia, Tinjauan Kebijakan Mo 4.53 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2010 Prov. Jawa Barat Persen RKPD Kota Bandung Tahun 2016 tahun 2013 terutama dipicu oleh kebijakan pemerintah a gejolak perekonomian global ikut memberikan andil n historikal ketika terdapat shock kenaikan BBM di i 2 dua digit, tekanan inflasi 2013 secara tahunan berha Grafik II.8 a Bandung, Provinsi Jawa Barat, dan Nasional Periode 2 ta Bandung, BPS Jawa Barat, dan BPS Pusat tahun 2014 masih tetap terkendali di tengah tekanan atile food. Kenaikan inflasi terutama disebabkan pengar gejolak harga pangan domestik pada akhir tahun 2014 rong kenaikan harga-harga, baik oleh dampak langsung . Selain BBM, penyesuaian harga barang administered enaga Listrik TTL dan LPG. Tekanan harga volatile food i akibat cost-push dari kenaikan harga BBM bersubsidi ntaan cenderung melemah, seperti ditunjukkan oleh perla g dengan menurunnya daya beli masyarakat akibat m ekanan eksternal terindikasi meningkat di dorong oleh pel ih terkoreksi. Moneter, Januari 2015

2.75 4.02

7.97 2011 2012 2013 2014 Prov. Jawa Barat Nasional Kota Bandung andung Tahun 2016 II - 20 intah akibat kenaikan dil akan tinggi tingkat di tahun 2008 yang berhasil ditekan di level iode 2010-2014 nan yang tinggi dari pengaruh kenaikan harga 014 1 . Kenaikan harga ung maupun dampak ed lainnya juga terjadi e food pada akhir 2014 idi pada pertengahan eh perlambatan retail sales bat meningkatnya harga h pelemahan rupiah di 7.76 2014 Kota Bandung Inf Sumber: BPS Provinsi J Statistik, No. 010132Th. X Kenaikan inflasi di sejumlah daer angkutan dalam kota, serta kenai juga menjadi sumber peningkatan i Selama 2014, regional Jawa Bar Jasa Keuangan sebesar 12,82 Kelompok Makanan Jadi sebesar sebesar 5,31 persen, Kelompok Olahraga sebesar 4,32 persen, Kelompok Transpor, Komunikasi,da kota, bensin, solar, angkutan antar Jika dibandingkan dengan tingkat lebih rendah selama periode 2010 cenderung tidak mengalami fluktuas Kota Sukabumi, inflasi Kota Bandung memiliki tingkat inflasi yang relatif k

2.1.2.1.3 PDRB Per Kapita

Indikator lain untuk mengukur ti pendapatan perkapita diperoleh dengan m lima tahun terakhir pendapatan nilai pendapatan perkapita dapat di 2 BPS Provinsi Jawa Barat, Perkembangan 2015

6.83 7.08

7.4

5.0 5.5

6.0 6.5

7.0 7.5

8.0 8.5

9.0 Bogor Cirebon Depo Persen RKPD Kota Bandung Tahun 2016 Grafik II.9 Inflasi Tahun 2014 Kota di Jawa Barat nsi Jawa Barat, Perkembangan Indeks Harga KonsumenInf 0132Th. XVII, 2 Januari 2015 daerah Jawa Barat disebabkan oleh kenaikan harga naikan harga cabai merah dan cabai rawit. Selain itu, ken atan inflasi yang cukup tinggi dari sisi volatile food. Barat mengalami inflasi tertinggi di Kelompok Transpor ,82 persen, diikuti Kelompok Bahan Makanan sebes sar 5,54 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas ok Kesehatan sebesar 5,05 persen, Kelompok Pendidik n, dan Kelompok Sandang sebesar 1,87 persen 2 .Andil asi,dan Jasa Keuangan terutama diakibatkan dari kenaik antar kota, angkutan udara. gkat inflasi di level Nasional, secara umum besaran inflas 010-2014. Hal ini mengindikasikan bahwa kenaikan harga uktuasi yang relatif besar.Jika dibandingkan dengan Kota andung tahun 2014 relatif lebih kecil. Beberapa kota di latif kecil, diantaranya Kota Bogor 6,83 dan Kota Cirebon ur tingkat kesejahteraan masyarakat adalah pendapatan h dengan membagi PDRB dengan jumlah penduduk. Sel tan per kapita terus mengalami kenaikan rata-rata 13,8 pat dilihat pada tabel berikut. gan Indeks Harga KonsumenInflasi, Berita Resmi Statistik, No. 0101

7.49 7.68

7.76 8.09

8.38 7

epok Bekasi Bandung Tasikmalaya Sukabumi JA andung Tahun 2016 II - 21 enInflasi, Berita Resmi harga bensin dan tarif kenaikan harga beras anspor, Komunikasi dan ebesar 11,11 persen, as, dan Bahan Bakar idikan, Rekreasi, dan ndil inflasi yang besar aikan angkutan dalam nflasi di Kota Bandung arga di Kota Bandung Kota Tasikmalaya dan ota di Jawa Barat yang irebon 7,08. patan perkapita. Nilai . Selama kurun waktu 5 13,8. Selengkapnya, 0132Th. XVII, 2 Januari

7.41 8.36

JABAR NASIONAL