Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 III - 9 Jika dirinci menurut sub sektor maka sub sektor pengangkutan memberikan kontribusi yang lebih besar daripada sub sektor komunikasi dalam pembentukan NTB sektor pengangkutan dan komunikasi. Pada tahun 2013 NTB sub sektor pengangkutan atas dasar harga berlaku mencapai 10,52 trilyun rupiah, atau meningkat sebesar 34,45 persen dibandingkan tahun 2012. Sedangkan NTB sub sektor komunikasi mencapai 6,82 trilyun rupiah pada tahun 2013. Berdasarkan tren kontribusi di atas, sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2016 diperkirakan akan terus berkembang. Walaupun pertumbuhan ekonomi akan mengalami perlambatan, diprediksikan sektor pengangkutan dan komunikasi akan tetap mengalami pertumbuhan.Karena bagaimanapun pengangkutan dan komunikasi sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok masyarakat yang tidak dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, salah satu akibat positif dari melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia yaitu menurunnya harga bahan bakar minyak BBM, yang berdampak pada menurunnya harga-harga kebutuhan lainnya seperti listrik, bahan pangan, dan tarif komunikasi. Jika hal tersebut terus berlanjut pada tahun 2016 tidak menutup kemungkinan sektor pengangkutan dan komunikasi akan terus meningkat. Namun demikian proyeksi pada tahun 2016 sektor pengangkutan dan komunikasi akan memberi kontribusi pada total PDRB Kota Bandung diprediksikan akan berkisar pada angka 12-13 persen.

d. Sektor Jasa-Jasa

Sektor jasa-jasa yang terdiri dari jasa pemerintahan umum dan jasa swasta pada tahun 2013 atas dasar harga berlaku memberikan kontribusi terhadap total PDRB Kota Bandung sebesar 11,48 trilyun rupiah atau memberi kontribusi sebesar 8,82 persen terhadap total PDRB Kota Bandung. Nilai Tambah Bruto sub sektor jasa pemerintahan umum pada tahun 2013 ini mencapai 8,48 trilyun rupiah. Sedangkan sub sektor jasa swasta senilai 3,00 trilyun rupiah. NTB sektor jasa-jasa pada tahun 2013 mengalami perlambatan ekonomi. Jika pada tahun 2012 NTB jasa-jasa tumbuh sebesar 7,43 persen, dan pada tahun 2013 melambat menjadi sebesar 5,99 persen. Sebagian besar NTB sub sektor jasa pemerintahan umum ditopang oleh kelompok kegiatan administrasi pemerintahan dan pertahanan, dimana pada tahun 2013 mencapai 5,50 trilyun rupiah. Adapun kegiatan jasa pemerintahan lainnya seperti jasa kesehatan dan jasa pendidikan pemerintah mencapai 2,99 trilyun rupiah. Sementara untuk sub sektor jasa swasta, kelompok kegiatan jasa perseorangan dan rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 1,95 trilyun rupiah. Adapun jasa sosial kemasyarakatan swasta memberikan kontribusi sebesar 825,88 milyar rupiah, sedangkan jasa hiburan dan rekreasi berkontribusi sebesar 220,22 milyar rupiah terhadap pembentukan PDRB Kota Bandung tahun 2013. Tabel III.5 Nilai Tambah Bruto Sektor Jasa-jasa Atas Dasar Harga Berlaku Dirinci Menurut Sub Sektor Kota Bandung Tahun 2010-2013 Milyar Rupiah Sub Sektor 2010 2011 2012 2013 [1] [2] [3] [4] [5] Pemerintahan Umum 5.998,02 6.720,09 7.665,45 8.484,21 Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan 3.881,92 4.339,88 4.982,24 5.499,03 Jasa Pemerintahan Lainnya 2.116,10 2.380,21 2.683,21 2.985,17 Swasta 1.906,10 2.219,01 2.613,49 2.996,27 RKPD Kota Bandung Tahun 2016 III - 10 Sosial Kemasyarakatan 534,00 631,51 720,88 825,88 Hiburan dan Rekreasi 123,70 141,69 170,51 220,22 Perseorangan dan Rumahtangga 1.248,40 1.445,81 1.722,11 1.950,17 TOTAL 7.904,12 8.939,10 10.278,94 11.480,48 Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2014 Angka Perbaikan Angka Sementara Berdasarkan tren kontribusi di atas, sektor jasa-jasa diproyeksikan pada tahun 2016 tetap mengalami pertumbuhan walaupun melambat, diprediksikan kontribusinya kurang lebih berkisar sebesar 8-9 persen.

e. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Secara garis besar, sektor ini terbagi menjadi lima kelompok kegiatan utama, yaitu bank, lembaga keuangan lainnya, jasa penunjang keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan. Tiga kegiatan pertama disebut juga dengan sektor finansial, karena secara umum kegiatan utamannya berhubungan dengan kegiatan pengelolaan keuangan, berupa penarikan dana dari masyarakat serta penyalurannya kembali kepada masyarakat dan pelaku ekonomi. Pada tahun 2013 NTB sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mempunyai kontribusi sekitar 6,57 persen terhadap struktur perekonomian Kota Bandung atau senilai 8,56 trilyun rupiah. Sektor finansial menyumbang sebesar 5,44 trilyun rupiah terhadap PDRB Kota Bandung, sedangkan sub sektor sewa bangunan sebesar 2,25 trilyun rupiah dan sub sektor jasa perusahaan sebesar 867,99 milyar rupiah. Tabel III.6 Nilai Tambah Bruto Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Atas Dasar Harga Berlaku Dirinci Menurut Sub Sektor di Kota Bandung Tahun 2010-2013 Milyar Rupiah Sub Sektor 2010 2011 2012 2013 [1] [2] [3] [4] [5] Bank 2.513,29 2.961,27 3.674,79 4.124,88 Lembaga Keuangan Bukan Bank 696,50 863,35 1.082,19 1.291,98 Jasa Penunjang Keuangan 11,48 14,01 17,87 22,11 Sewa Bangunan 1.304,91 1.602,59 1.863,32 2.254,22 Jasa Perusahaan 584,69 653,40 744,62 867,99 TOTAL 5.110,88 6.094,63 7.382,79 8.561,18 Sumber : BPS Kota Bandung Tahun 2014 Angka Perbaikan Angka Sementara Berdasarkan tren kontribusi di atas, pertumbuhan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada tahun 2016 diprediksikan pertumbuhannya akan melambat, tapi kontribusinya terhadap total PDRB Kota Bandung diperkirakan relatif stabil kurang lebih berkisar pada 6 persen.

3.1.3. PERKEMBANGAN INDIKATOR MAKRO EKONOMI KOTA BANDUNG

Kondisi perekonomian Kota Bandung tahun 2016 dapat diproyeksikan berdasarkan hasil realisasiperkembangan indikator makro ekonomi, yaitu: Produk Domestik Regional Bruto PDRB, Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE, Indeks Daya Beli Purchasing Power Index, Tingkat Inflasi, Tingkat Pengangguran, Pertumbuhan Investasi serta Kinerja Anggaran Pemerintah Kota Bandung pada tahun 2011-2013.