penguatan dan pengembangan destinasi pariwisata dengan arah kebijakan pengembangan

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 III - 14 d. intensifikasi penerimaan retribusi daerah dengan arah kebijakan pemanfaatan teknologi informasi dalam pencatatan dan pengelolaan retribusi daerah. e. optimalisasi penerimaan daerah yang bersumber dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dengan arah kebijakan pembinaan BUMD. f. memberikan potongankeringanan pajak daerah atau retribusi daerah dan kemudahan promosi di fasilitas publik yang disediakan dengan arah kebijakan memberikan insentif fiscal bagi swasta dan masyarakat yang memberikan layanan penyediaan fasilitas publik. g. membentuk perusahaan patungan untuk beberapa layanan jasa umum dan barang publik dengan arah kebijakan pengembangan usaha daerah yang sehat dan profitable. 3.2 TANTANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH 2016 DAN 2017 Pemulihan pertumbuhan ekonomi global pada kenyataannya masih belum sesuai harapan yang diinginkan. Optimisme yang timbul pada tahun 2014 ekonomi dunia akan tumbuh lebih baik daripada sebelumnya ternyata masih belum bisa diwujudkan sesuai harapan. Tekanan krisis perekonomian dunia yang melanda Amerika Serikat dan negara-negara Eropa masih belum bisa diatasi sepenuhnya. Kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dengan dibantu oleh lembaga-lembaga keuangan dunia seperti World Bank, Asian Development Bank, IMF dan lainnya telah menunjukan adanya kemajuan perbaikan ekonomi dunia, tapi belum sepenuhnya mampu mendorong akselerasi percepatan pertumbuhan ekonomi dunia. Bahkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 dan 2014 cenderung melambat. Melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia tercermin dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,2 persen. Pada Tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,7 persen dan pada tahun 2014 melambat lagi menjadi menjadi 5,3 persen. Bahkan berdasarkan prediksi Bank Dunia dan ADB pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar kurang lebih 5,1-5,3 persen. Menurut Bank Dunia perlambatan ekonomi Indonesia tersebut merupakan akibat darimelambatnya pertumbuhan ekononomi dunia yang mempengaruhi permintaan ekspor komoditas dari Indonesia dan berkurangnya investasi asing di Indonesia. Disamping diakibatkan juga oleh faktor internal berupa penyerapan belanja modal pemerintah yang sangat rendah pada tahun 2014. Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2016-2017 mengacu pada prediksi Bank Dunia dan ADB maka pertubuhan ekonomi tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2014 dan 2015 yaitu berkisar antara 5,1-5,2 persen. Melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia yang berpengaruh pada melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 berdampak juga pada melambatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tumbuh sebesar 6,21 persen. Sementara pada tahun 2013 laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat melambat menjadi 6,06 persen. Hal tersebut berpengaruh juga terhadap laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung, pada tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung sebesar 8,98 persen dan melambat pada tahun 2013 menjadi 8,87 persen. Kondisi tersebut diprediksikan juga akan berpengaruh pada melambatnya pertumbuhan ekonomi Kota Bandung pada tahun 2014, 2015 dan 2016, karena bagaimanapun perekonomian Kota Bandung juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ekonomi nasional dan dunia. Berdasarkan fakta-fakta perkembangan ekonomi yang telah dikemukakan di atas maka dapat diprediksikan bahwa pada tahun 2016-2017 pertumbuhan ekonomi Kota Bandung akan cenderung melambat. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Kota Bandung sudah mulai tampak dari data laju pertumbuhan ekonomi tahun 2013 yang lebih lambat dari tahun 2012. Tren penurunan tersebut diperkirakan akan terus berlanjut sampai dengan tahun 2016. Namun demikian perlambatan pertumbuhan