PERMASALAHAN URUSAN KESEHATAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 111 - RSKGM belum memenuhi pelayanan gawat darurat level 1 karena masih dalam rangka persiapan pelayanan gawat darurat 24 jam sehubungan dengan baru selesai renovasi sarana pelayanan di RS tersebut, namun berdasarkan monitoring dan evaluasi ke RSKGM Kota Bandungsudah ada upaya persiapan untuk pelayanan gawat darurat level 1 sesuai standar pada tahun 2015Dinkes. b Pada cakupan pelayanan nifas terdapat permasalahan: - Cakupan pelayanan nifas dinyatakan lengkap jika ibu nifas kontak dengan tenaga kesehatan melewati kunjungan ke-1, ke-2, dan k3.Masih banyak ibu nifas yang tidak disiplin kontak dengan tenaga kesehatan baik itu di kunjungan ke-2 maupun ke-3 atau pun lolos tidak tersweeping oleh tenaga kesehatan sehingga tidak dapat dihitung menjadi kunjungan nifas lengkap. - Pencatatan pelaporan yang dilakukan oleh petugas tidak optimal, tidak semua fasilitas kesehatan yang berada dibawah binaan puskesmas memahami definisi operasional cakupan pelayanan nifas, hal ini memungkinkan adanya data yang tidak terlaporkan dari beberapa sarana pelayanan kesehatan swasta. - Masih banyaknya penduduk musiman dibeberapa wilayah Kota Bandung, sehingga sulit menelusuri dari kohort yang ada karena berpindah domisili ke kelurahankecamatan lain dalam waktu yang singkat kurang dari 6 bulan sudah pindah kontrakan sedangkan di tempat baru tidak terdata sebagai ibu nifas sehingga menyulitkan didata ulang untuk dilakukan sweeping kunjungan nifas. c Pada cakupan pelayanan kesehatan dasar terhadap lansia terdapat permasalahan: - Koordinasi lintas program dan lintas sektor belum optimal; - Program lansia merupakan program spesifik kesehatan; - Partisipasi masih belum optimal; - Sarana dan prasarana masih kurang; d Pembangunan gedung RSKGM belum selesai, masih membutuhkan anggaran untuk pembangunan tahap akhir ditahun 2015-2016 RSKGM. e RSKGM belum ditetapkan klasifikasi Rumah Sakitnya karena menunggu pemenuhan sarana dan prasarana untuk memenuhi standar penetapan kelas RSKGM RSKGM. f RSKGM belum melaksanakan akreditasi RS RSKGM. g Keterbatasan lahan RSKIA. h Keterbatasan sarana dan prasarana RSKIA. i Masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki jaminan pembiayaan kesehatan RSKIA. j Belum terakreditasinya rumah sakit sesuai standar yang telah ditetapkan RSKIA. k Sisteminformasi rumah sakit belum terintegrasi RSKIA. l Luas lahan RSUD Kota Bandung terbatas hanya 10.028 m² RSUD. m Kapasitas ruang rawat inap masih terbatas hanya menampung 151 TT, rencana penambahan tempat tidur menjadi 200 TT RSUD. n Ruangan manajemen masih menggunakan ruangan yang semula diperuntukan bagi rawat inapRSUD. o Tenaga dokter spesialis masih kurang dan tenaga dokter sub spesialis belum ada sehingga pengembangan jenis pelayanan belum optimal dan peningkatan kelas RSUD Kota Bandung dari kelas Cke kelas B belum terwujud RSUD. RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 112

2.3.3 PERMASALAHAN URUSAN PEKERJAAN UMUM

Urusan Pekerjaan Umum pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp797.801.585.963,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp450.784.088.546,00 atau mencapai 56,50. Programdan kegiatan pada Urusan Pekerjaan Umum tahun 2014 dilaksanakan oleh: 1 Dinas Bina Marga dan Pengairan;2 Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya; dan 3 Kecamatan Mandalajati. Adapun permasalahan pada urusan pekerjaan umum adalah: a Peraturan Walikota tentang Sertifikat Laik Fungsi SLF belum disahkan, dimana pada proses SLF terdapat perbedaan antara eksisting as built drawing dengan IMB secara teknis Distarcip. b Peraturan WalikotaTim Ahli Bangunan Gedung TABGbelum disahkan, serta posisi TABG masih belumjelas dalam proses verifikasi IMB Distarcip. c Belum ada payung hukum Raperwal tentang PertelaanDistarcip. d Belum terintegrasi antara hasil pendataan bangunan dengan proses IMB. Data yang didapat di lapangan, terutama data teknis masih belum optimalDistarcip. e Prosentase pencapaian realisasi panjang jalan yang ditingkatkan 89,02DBMP. f Prosentase pencapaian realisasi panjang jalan Banprov 69,57. DBMP. g Prosentase pencapaian panjang saluran drainase yang ditingkatkan 46,13 DBMP. h Prosentase pencapaian panjang trotoar yang ditingkatkan 23,11 DBMP.

2.3.4 PERMASALAHAN URUSAN PERUMAHAN

Urusan Perumahan pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp98.925.550.303,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp57.606.099.478,00 atau mencapai 58,23. Program dan kegiatan pada Urusan Perumahan tahun 2014 dilaksanakan oleh: 1 Dinas Pencegahan Penanggulangan Kebakaran; 2 Dinas Pemakaman dan Pertamanan; dan 3 Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya. Adapun permasalahan pada urusan perumahan adalah: a Belum adanya peraturan yang lebih rinci untuk penyerahan fasosfasum karena Perda belum bisa memberikan aturan yang lebih teknis Distarcip. b Belum ada data lengkap tentang prasarana dan sarana dasar perumahan dan permukiman Distarcip. c Beberapa kegiatan fisik penyediaan sarana dan prasarana permukiman terkendala dengan status lahan seperti masyarakat yang masih keberatan tanahnya dibebaskan Distarcip. d Masyarakat banyak yang belum mengerti manfaat kegiatan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi untuk peningkatan kesehatan lingkunganDistarcip. e Pada kegiatan peningkatan dan pemeliharaan prasarana lingkungan, belum ada klasifikasi yang jelas antara prasarana jalan, drainase lingkungan dan prasarana skala kota. Untuk pekerjaan rehabilitasinormalisasi drainase banyak tumpang tindih dengan kegiatan di DBMP Distarcip. f Tingkat pemahaman dan kepedulian masyarakat akan arti pentingnya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran masih kurang DPPK. g Kesadaran pemilik bangunan untuk melengkapi bangunan dengan sistem proteksi kebakaran masih kurang DPPK. h Masih rendahnya kerjasama antara instansi terkait dalam sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dalam pembuatan IMB DPPK. i Keterbatasan sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya Kurangnya Pos wilayah DPPK. j Masih adanya gangguan informasi komunikasi kejadian kebakaran melalui teleponDPPK. RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 113 k Belum terbentuknya Rencana Induk kebakaran dan Sistem Komunikasi Informasi Kebakaran DPPK. l Kondisi kemacetan lalu lintas DPPK. m Kurang sarana air dengan banyaknya hidrant yang tidak berfungsi, sungai-sungai yang airnya sedikit DPPK. n Keterampilan dan kesejahteraan petugas masih kurang DPPK. o Pola rekrutmen, mutasi, rotasi dan promosi masih belum memperhatikan kompetensi dan keahlian dari petugas pemadam kebakaranDPPK.

2.3.5 PERMASALAHAN URUSAN PENATAAN RUANG

Urusan Penataan Ruang pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp13.697.995.331,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp10.905.368.058,00 atau mencapai 79,61. Program dan kegiatan pada Urusan Penataan Ruang tahun 2014 dilaksanakan oleh: 1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; dan 3 Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya. Adapun permasalahan pada urusan penataan ruang adalah: a Belum ditetapkannya Peraturan Daerah tentang RDTRK yang merupakan instrumen operasional untuk perizinan, dikarenakan masih dalam proses persetujuan substansiRekomendasi Gubernur Distarcip. b Belum dilegalkan Dokumen RTBL yang telah disusun dalam bentuk Peraturan Walikota sehingga belum dapat dipergunakan sebagai acuan perizinan Distarcip. c Belum optimalnya penertiban bangunan yang tidak sesuai dengan IMB Distarcip. d Pengembangan perumahan yang belum memenuhi standar Prasarana, Sarana, Utilitas PSU serta tidak berintegrasi dengan jaringan prasarana lingkungan di sekitarnya Distarcip. e Mekanisme BKPRDSOP Bappeda. f RDTRK sebagai acuan didalam mengeluarkan perijinan belum di tuangkan dalam Peraturan Daerah Bappeda. g Permohonan intensitas bangunan yang melebihi ketentuan Bappeda.

2.3.6 PERMASALAHAN URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Urusan Perencanaan Pembangunan pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp19.267.012.494,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp17.464.434.608,00 atau mencapai 90,64. Program dan kegiatan pada Urusan Perencanaan Pembangunan tahun 2014 dilaksanakan oleh: 1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu; 3 Badan Kepegawaian Daerah; 4Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; 5 Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya; 6 Dinas Pemakaman dan Pertamanan; 7Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Sekretariat Daerah; 8 Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah Sekretariat Daerah; 9 Kecamatan Mandalajati; 10 Kecamatan Sukasari; dan 11 Kecamatan Sumur Bandung. Adapun permasalahan pada urusan perencanaan pembangunan adalah: a Belum optimalnya perencanaan kinerja, pengukuran, dan pelaporan kinerja SKPD Bagian Orpad. b Belum tersedia SOP tentang aplikasi dokumen perencanaan Bappeda.