PERMASALAHAN URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 118

2.3.19 PERMASALAHAN URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAMNEGERI

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 43.777.167.500,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp21.022.776.892,00 atau mencapai 48,02. Program dan kegiatan pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri tahun 2014 dilaksanakan oleh: 1 Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan, dan Pemberdayaan Masyarakat; 2 Satuan Polisi Pamong Praja; dan 3 Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Sekretariat Daerah. Adapun Permasalahan Pada Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri:Masih terbatasnya jumlah personil Satpol PP Kota Bandung Satpol PP.

2.3.20 PERMASALAHAN URUSAN URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM,

ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN, DAN PERSANDIAN Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian pada tahun anggaran 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp230.505.041.274,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp200.145.506.130,00 atau mencapai 86,83. Program dan kegiatan pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian tahun 2014 dilaksanakan oleh: 1 Setda Non Bagian; 2 Sekretariat DPRD, 3 Inspektorat; 4 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 5 Badan Kepegawaian Daerah; 6 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu; 7 Dinas Pelayanan Pajak; 8 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; 9 Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sekretariat Daerah; 10 Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah Sekretariat Daerah; 11 Bagian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah; 12 Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah; 13 Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah; 14 Bagian Tata Usaha Sekretariat Daerah; 15 Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah; 16 Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah; dan 17 30 Kecamatan.Adapun Permasalahan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian : a Dalam menentukan batas wilayah kota selain dari batas-batas kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut, masih ada beberapa patok batas wilayah yang bergeser, rusak, dan hilang sehingga sulit untuk menentukan batas wilayah secara akurat Bagian Pemerintahan Umum. b Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan CSR sebagai salah satu Pembangunan Ekonomi: - belum optimalnya peran forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL dalam mensinkronisasi program kegiatan dengan SKPD Bagian Perekonomian; - belum maksimalnya sosialisasi Peraturan Walikota Nomor 354 Tahun 2014 khususnya terkait prosedur alur mekanisme program TJSL maupun Sumbangan Pihak Ketiga pada tataran SKPD dan Kewilayahan Bagian Perekonomian; - kesulitan dalam memperbaharui proses program TJSL Bagian Perekonomian; c Kinerja keuangan PD. Kebersihan masih belum optimalBagian Perekonomian. d Pemerintah Kota Bandung belum memiliki indikator kinerja sebagai instrument penilaian evaluasi kinerja BUMDBagian Perekonomian. e Masih banyak Aset milik BUMD yang bermasalah belum bersertifikatBagian Perekonomian. f Kemampuanproduk dan SDM Kota Bandung bersaing produk negara lain di Asean serta kenyamanan wisatawan dibandingkan dengan negara Asean lainnya, seperti transportasi, kemacetan, kemudahan akses, dan lain-lainBagian Perekonomian. g Implementasi kelembagaan ketiga sub bagian belum optimal dikarenakan antar sub bag belum menjadi siklus kelembagaan yang terintegrasiBagian PSDA. RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 119 h Sub bag administrasi pengendalian program melaksanakan tupoksi administrasi program dan kegiatan, serta sebagian implementasi Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan BarangJasa PBJ Pemerintah.Sedangkan dua sub bagian lainnya yaitu sub bag bina sarana dan prasarana serta sub bag bina sumber daya alam berdasarkan tupoksi membantu pimpinan dalam merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana serta sumber daya alam. Hal inilah menurut pemahaman kami yang menjadi bertolak belakang karena antar sub bag tidak menjadi alur pekerjaan yang berhubunganBagian PSDA. i Keterbatasan kemampuan anggaran untuk mengikuti diklat-diklat BKD. j Keterbatasan kemampuan anggaran untuk melaksanakan sosialisasi PP Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil bagi seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Kota BandungBKD. k Sistem pembayaran diklat harus dibayar dimuka awal sementara anggaran Uang Persediaan UPGanti Uang GU SKPD kecil BKD. l Keterlambatan penyampaian berkas dan ketidaklengkapan berkas kenaikan pangkat PNSD dari SKPD BKD. m Masih adanya ketidaksesuaian data pada SAPK BKD. n Belum adanya standar baku untuk dasar seleksi penerimaanpenolakan perpindahan PNS BKD. o Proses penandatanganan SK Pensiun gol. IVc ke atas tidak tepat waktu karena merupakan wewenang Presiden BKD. p Keterlambatan dalam pemberkasan usulan pensiun BKD. q Masih banyaknya PNS yang belum memahami proses cuti dan belum adanya record data cuti PNS BKD. r Adanya 2 orang PNS mahasiswa tugas belajar APBD tidak menyelesaikan pendidikannya: Arlek Amanca Suryana, mahasiswa D-IV Manajemen Aset di Polban, Sukirman, mahasiswa D-III Akuntansi Unpad dikarenakan Drop Out DO dengan nilai IPK di bawah standar BKD. s Alokasi anggaran untuk kegiatan penyelenggaraan pengawasan tidak memadai, dengan melihat beban tugas Inspektorat yang semakin bertambah Inspektorat. t Keterbatasan SDM auditor terutama yang memiliki latarbelakang pendidikan akuntansi, farmasi dan teknik sipil Inspektorat. u Sarana gedung kantor belum ada, pada saat ini masih menggunakan gedung kantor milik Pemerintah Pusat Inspektorat. v Belum optimalnya kepatuhan standar pelayanan publik Bagian Orpad. w Jumlah peraturan daerah yang ditetapkan tidak mencapai target dikarenakan berakhirnya masa bhakti keanggotaan Yth. Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bandung periode 2009 – 2014 dengan adanya PEMILU 2014. Sehingga mengakibatkan tidak optimalnya penyerapan anggaran kegiatan Setwan. x Banyaknya proposal kerjasama dengan pihak luar negeri yang diajukan baik oleh pihak luar negeri maupun oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang belum dapat ditindaklanjuti. Hal ini dikarenakan kerjasama dengan pihak luar negeri masih merupakan domain pemerintah pusat, mengingat berdasarkan peraturan perundang-undangan politik luar negeri termasuk kerjasama pemerintah dengan pihak luar negeri bukan termasuk kewenangan yang dilimpahkan kepada pemerintah daerah Bagian Kerjasama. y Dalam fasilitasi perizinan perjalanan dinas luar negeri, belum seluruh SKPD memahami persyaratan, prosedur, dan mekanisme sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2012. Bagian Kerjasama. z Banyaknya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang berbagai kerjasama pemerintah dengan pihak ketiga, namun seringkali diantara peraturan perundang-undangan