Fokus IklimBerinvestasi ASPEK DAYA SAING DAERAH

RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 49 Berdasarkan tabel di atas, pada periode tahun 2010-2011 angka kriminalitas di Kota Bandung mengalami penurunan. Akan tetapi, pada periode 2011-2012, angka kriminalitas di Kota Bandung cenderung meningkat. Jumlah dan Macam Pajak Dan Retribusi Daerah Instrumen utama dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal dilakukan melalui pemberian kewenangan kepada pemerintah daerah untuk memungut pajak taxing power dan transfer ke daerah. Dalam hal ini, kebijakan taxing power kepada daerah dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Berdasarkan undang-undang tersebut, pajak daerah yang dapat dipungut oleh daerah adalah 16 jenis, meliputi 5 jenis yang dapat dipungut oleh daerah provinsi dan kabupatenkota adalah sebanyak 11 jenis.Jenis pajak daerah yang direncanakan menjadi bagian pendapatan asli daerah Kota Bandung, meliputi: a pajak hotel;b pajak restoran; c pajak hiburan; d pajak reklame; e pajak penerangan jalan; f pajak parkir; g Pajak Bumi Bangunan PBB; h Bea Perolehan Atas Tanah dan Bangunan BPHTB; dan i pajak air tanah. Tabel II.66 Perincian Pendapatan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 Sebelum Dilakukan Audit BPK-RI NO Uraian Tahun Anggaran 2014 Anggaran Pendapatan Rp Realisasi Pendapatan Rp 1 Pajak Hotel 202.850.000.000,00 204.152.062.826,00 100,64 2 Pajak Restoran 140.000.000.000,00 142.399.711.300,00 101,71 3 Pajak Hiburan 45.000.000.000,00 40.730.151.211,00 90,51 4 Pajak Reklame 24.000.000.000,00 23.643.479.085,00 98,51 5 Pajak Penerangan Jalan 158.000.000.000,00 159.123.681.023,00 100,71 6 Pajak Parkir 12.000.000.000,00 12.155.079.775,00 101,29 7 PBB 360.000.000.000,00 372.575.609.204,00 103,49 8 BPHTB 428.150.000.000,00 418.786.427.368,00 97,81 9 Pajak Air Tanah 30.000.000.000,00 26.032.655.125,00 86,78 Jumlah 1.400.000.000.000,00 1.399.598.856.917,00 99,97 Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, 2014 Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa pajak hotel realisasinya melampaui target, 100,64 dari yang telah ditetapkan pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan adanya penambahan hotel-hotel baru dan meningkatnya okupansi hotel. Walaupun realisasi tidak setinggi tahun 2013, tetapi capaian ini merupakan sebuah prestasi yang harus dipertahankan, terutama dalam meningkatkan fungsi dan citra Kota Bandung sebagai kota perdagangan dan pariwisata.Realisasi pajak restoran juga melampaui target pada tahun 2014. Hal ini sejalan dengan penambahan jumlah restoran dan rumah makan baru, serta penerapan pajak restoran atas jasa bogacatering sebagai pengganti pajak pertambahan nilai yang dimulai pada tahun 2012. Kontribusi Tiap Komponen P Sum Berdasarkan grafik tersebut, terlihat diperoleh dari BPHTB yang menc 26,6, kemudian diikuti oleh paj kewenangan BPHTB dan PBB yang semakin dominannya peran sektor menunjukkan akselerasinya di Kota dari survei yang dilakukan Fastbook kota favorit di ASEAN, urutan ke- Retribusi Daerah Retribusi daerah adalah pungutan yang khusus disediakan danatau badan. Retribusi memiliki dua prins regulatory. Hal ini tercantum dal menjadi bagian PAD Kota Bandung, m a retribusi pelayanan kesehatan b retribusi pelayanan pem pengabuan mayat; c retribusi pelayanan parkir umum; d retribusi pengujian kendaraan e retribusi pemeriksaan al kebakaran; Adapun rincian pendapatan dari berikut. Paj Ta 1 RKPD Kota Bandung Tahun 2016 Grafik II.15 omponen Pendapatan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun Anggar umber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, 2014 erlihat bahwa komponen pajak daerah yang memberikan encapai 29,9. Kontribusi terbesar kedua berasal dari P pajak hotel sebesar 14,6. Hal ini menunjukkan efek yang diserahkan kepada pemerintah daerah. Selain itu ektor jasa dan perdagangan di Kota Bandung. Sektor par di Kota Bandung sangat mendorong penerimaaan pajak daer stbooking.com di akhir 2014, Kota Bandung menempati ur ke-5 di Asia Pasifik, dan urutan ke-21 di dunia. gutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pem tau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan ua prinsip yaitu sebagai sumber pendapatan budgetary da dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Jenis retr dung, meliputi: ehatan; pemakaman dan kir di tepi jalan ndaraan bermotor; alat pemadam f retribusi bidang perhubun g retribusi rumah potong hew h retribusi tempat rekreasi dan i retribusi izin mendirikan bangu j retribusi izin gangguanker k retribusi ijin trayek. dari retribusi daerah pada tahun anggaran 2014 dapat Pajak Hotel 14.6 Pajak Restoran

10.2 Pajak

Hiburan 2.9 Pajak Reklame

1.7 Pajak

Penerangan Jalan

11.4 Pajak

Parkir 0.9 PBB 26.6 BPHTB 29.9 Pajak Air Tanah 1.9 andung Tahun 2016 II - 50 andung Tahun Anggaran 2014 an kontribusi terbesar ari PBB yang mencapai efektifnya pelimpahan n itu juga menunjukkan pariwisata yang terus ak daerah, apalagi hasil pati urutan ke-1 sebagai pemberian izin tertentu ngan orang pribadi atau dan sebagai pengatur retribusi daerah yang hubungan; ng hewan; easi dan olah raga; an bangunan; nkeramaian; dan dapat dilihat pada tabel RKPD Kota Bandung Tahun 2016 II - 51 Tabel II.67 Perincian Penerimaan Retribusi Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 Sebelum Dilakukan Audit BPK-RI NO URAIAN TAHUN ANGGARAN 2014 Anggaran Pendapatan Rp Realisasi Pendapatan Rp SKPD 1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 19.815.447.500,00 19.316.871.000,00 97,48 Dinkes, RSUD, RSKGM, RSKIA, DistanKP 2 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 3.071.953.500,00 3.952.350.000,00 128,66 Diskamtam 3 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 6.855.000.000,00 5.528.338.000,00 80,65 Dishub 4 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 6.837.000.000,00 5.464.529.000,00 79,93 Dishub 5 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 950.000.000,00 533.957.100,00 56,21 DPPK 6 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 15.114.245.000,00 1.629.159.022,00 10,78 Diskominfo 7 Retribusi Bidang Perhubungan 11.166.027.650,00 8.120.073.800,00 72,72 Dishub 8 Retribusi Rumah Potong Hewan 1.500.000.000,00 1.523.570.000,00 101,57 Dispertapa 9 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga 408.049.950,00 999.563.500,00 244,96 Diskamtam 10 Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan IMB 61.290.026.267,00 49.218.086.494,00 80,30 BPPT 11 Retribusi Ijin GangguanKeramaian 4.000.000.000,00 2.723.896.471,00 68,10 BPPT 12 Retribusi Ijin Trayek 150.000.000,00 181.925.000 121,28 Dishub, BPPT Jumlah 131.157.749.867,00 99.192.319.387,00 75,63 Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, 2014 Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa total perolehan retribusi daerah tidak mencapai target yang diharapkan dan hanya terealisasi sebesar Rp99.192.319.387,00 atau mencapai 75,63 dari target. Adapun beberapa retribusi yang melebihi target yang telah ditetapkan, adalah sebagai berikut. a Retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan yang dikelola oleh Dinas Pemakaman dan Pertamanan dengan perolehan sebesar Rp3.952.350.000,00 dari target sebesar Rp3.071.953.500,00 atau mencapai 128,66. Retribusi ini berhasil melebihi target dikarenakan optimalnya sosialisasi Peraturan Daerah tentang Pelayanan Pemakaman melalui media massaelektronik dan tatap muka dengan warga masyarakat dan perangkat pemerintah kewilayahan, serta adanya kesadaran ahli waris terhadap keberadaan makam keluarganya. b Retribusi rumah potong hewan yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dengan perolehan sebesar Rp1.523.570.000,00 dari target sebesar Rp1.500.000.000,00 atau mencapai 101,57. Retribusi ini melebihi target, dikarenakan: