170
sesuai, pelarangan konsumsi alkohol dan obat terlarang Stranks, 2005, serta diupayakan agar pekerja berusia tua tidak bekerja secara shift lagi karena
pekerja berusia tua lebih berisiko mengalami masalah gangguan sirkadian dibandingkan pekerja berusia muda Barling et al., 2005.
6.26 Hubungan Antara Aktivitas di Luar Pekerjaan Dengan Stress Kerja
Aktivitas di luar pekerjaan juga dapat berpengaruh dalam menimbulkan kondisi stress bagi seorang pekerja. Pada semua model stress kerja, aktivitas di
luar pekerjaan diakui sebagai salah satu sumber stress bagi pekerja. Aktivitas di luar pekerjaan yang dapat mempengaruhi kondisi stress sangat beragam, seperti
masalah keuangan, pernikahan, kehidupan sosial, anak, dsb. Sumber stress yang berasal dari aktivitas di luar pekerjaan dapat memperburuk kondisi stress
yang dialami pekerja akibat aktivitas pekerjaannya. Oleh karena itu, menghilangkan sumber stress dari aktivitas di luar pekerjaan sebaiknya
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mencegah menurunnya kepuasan kerja seseorang serta menghambat perkembangan reaksi stress dari sumber yang
telah didapat ketika bekerja Hurrell, 1990. Dari hasil penelitian ini, rata-rata skor aktivitas di luar pekerjaan sebesar
2,19 dengan nilai minimum sebesar 0 dengan nilai maksimum sebesar 5. Jika dibandingkan dengan total skor antara 0 -7 maka rata-rata skor pada variabel
ini belum melebihi nilai median sebesar 3,5 sehingga memiliki kecenderungan yang rendah. Stress yang terjadi di tempat kerja juga dapat dipengaruhi oleh
tuntutan di luar pekerjaan. Tuntutan di luar pekerjaan dapat berasal dari keluarga maupun tuntutan seseorang terhadap dirinya sendiri. Sama seperti
stress kerja yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga, maka tuntutan di
171
luar pekerjaan juga dapat mempengaruhi kehidupan di lingkungan pekerjaan Nelson Quick, 2013. Konflik yang berasal dari luar pekerjaan dapat
menimbulkan gejala ketegangan,seperti ketidakpuasan kerja, ketidakpuasan dalam kehidupan, dan kesehatan mental yang rendah Ivancevich Ganster,
2014. Berdasarkan hasil analisis bivariat, variabel aktivitas di luar pekerjaan
berhubungan dengan positif dengan stress kerja. Hal ini berarti bahwa peningkatan aktivitas di luar pekerjaan dapat meningkatkan stress kerja yang
dialami para pekerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Allen et al 2000 yang menunjukkan bahwa stress kerja berhubungan positif dan
sedang dengan konflik keluarga Schabracq, Winnubst, Cooper, 2003. Meskipun demikian, pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang
signifikan pada kedua variabel tersebut. Hal ini dapat terjadi dikarenakan rendahnya aktivitas di luar pekerjaan yang dimiliki para pekerja. Sehingga
aktivitas di luar pekerjaan yang mereka miliki cenderung tidak mempengaruhi stress kerja yang dialami. Stress kerja yang dialami para pekerja dapat terjadi
dikarenakan lebih tingginya faktor pekerjaan, seperti jumlah beban kerja daripada faktor aktivitas di luar pekerjaan sehingga hal ini yang mengakibatkan
faktor aktivitas di luar pekerjaan tidak berhubungan signifikan dengan stress kerja.
6.27 Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Stress Kerja