160
untuk mengatur jumlah beban kerja yang diberikan kepada para pekerja serta menyesuaikannya dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki pekerja.
Selain itu, melalui desain ulang pekerjaan ini juga dapat memberi kesempatan bagi pekerja untuk berdiskusi mengenai penyelesaian pekerjaan yang dapat
mereka lakukan. Dengan melakukan desain ulang pekerjaan ini maka bisa tercipta prosedur dan ekspektasi yang jelas antara atasan dengan bawahannya
Borkowski, 2011. Pengaturan jumlah beban kerja juga harus disertai dengan perencanaan deadline yang bersifat realistis untuk dicapai dan baik bagi
kesejahteraan dan produktivitas pekerja ILO, 2012. Pengaturan jumlah beban kerja ini harus dilakukan saat perencanaan pekerjaan oleh atasan terhadap
bawahan mereka baik manajer terhadap supervisor maupun supervisor terhadap pekerja.
6.21 Hubungan Antara Variasi Beban Kerja Dengan Stress Kerja
Variasi beban kerja yang beragam dapat menimbulkan stress bagi pekerja ketika mereka merasa tidak mampu melaksanakan tugas tersebut.
Ketidakmampuan pekerja dalam menyelesaikan tugas tersebut dapat mempengaruhi penilaian diri seseorang terhadap dirinya. Bentuk variasi beban
kerja yang biasa terjadi yaitu ketika seorang pekerja dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi dengan setumpuk perfoma kerja yang harus dicapai tetapi
pekerja tersebut tidak mampu melakukannya karena kurangnya pengalaman atau pelatihan Rose, 1994.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan nilai rata-rata skor sebesar 3,62 dengan nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum 5. Jika
dibandingkan dengan nilai median rata-rata total skor sebesar 2,5 maka skor
161
yang didapatkan pada variabel ini sudah cenderung tinggi karena melebihi nilai median tersebut. Hal ini dapat terjadi dikarenakan pekerja seringkali
mengalami penambahan beban kerja yang disertai kebutuhan untuk lebih berkonsentrasi dan berpikir lebih mendalam tetapi pekerja tidak mampu
menyelesaikan beban kerja tersebut dengan baik. Variasi beban kerja sebagai salah satu sumber stress juga berhubungan signifikan terhadap penilaian diri
yang rendah akibat ketidakmampuannya mengerjakan pekerjaan yang dimiliki pekerja tersebut Rose, 1994.
Berdasarkan hasil analisis bivariat, variabel variasi beban kerja berhubungan positif dan signifikan terhadap stress kerja. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Caplan et al 1975 pada 23 negara menemukan bahwa tingginya kompleksitas pekerjaan akan semakin
meningkatkan gejala depresi pada pekerja Koradecka, 2010. Dalam penelitian lain yang dilakukan terhadap pekerja manufaktur di Jepang menunjukkan hal
yang sama bahwa variasi beban kerja yang tinggi berhubungan secara signifikan terhadap peningkatan gejala depresi baik pada pekerja laki-laki
maupun perempuan. Hasil penelitian ini kemudian menyarankan agar dilakukan perubahan terhadap iklim tempat kerja untuk meningkatkan nilai
kesehatan para pekerja Ikeda et al., 2009. Berdasarkan hasil analisis multivariat, variabel variasi beban kerja
merupakan salah satu variabel yang masuk ke dalam model multivariat. Hasil analisis multivariat yang dilakukan menunjukkan bahwa peningkatan variasi
beban kerja dapat menurunkan tingkat stress kerja yang dialami para pekerja. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya kebosanan yang dirasakan oleh para
162
pekerja akibat beban kerja yang kurang beragam. Kebosanan merupakan salah satu potensi stress yang dapat menyebabkan ketidakpuasan bekerja. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebosanan yaitu dengan mengubah karakteristik pekerjaan agar lebih menstimulasi, menantang, dan berarti bagi
pekerja Dewe, ODriscoll, Cooper, 2010. Salah satu cara yang dapat dilakukan pihak manajemen untuk
meningkatkan variasi beban kerja, yaitu dengan cara memperkaya pekerjaan. Memperkaya pekerjaan dilakukan dengan mendesain ulang pekerjaan agar
sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki pekerja. Proses mendesain ulang ini akan membantu pekerja mengurangi stress yang
dirasakannya akibat variasi beban kerja yang dianggap kurang serta menghilangkan kebosanan pekerja akibat beban kerja yang terlalu monoton.
Pengaturan jumlah beban kerja ini harus dilakukan saat perencanaan pekerjaan oleh atasan terhadap bawahan mereka baik manajer terhadap supervisor
maupun supervisor terhadap pekerja. Dengan peningkatan variasi beban kerja yang baru nantinya dapat meningkatkan motivasi dan tantangan terhadap tugas
yang dihadapi sehingga pekerja memiliki tingkat variasi beban kerja yang beragam H. Singh, 2009.
6.22 Hubungan Antara Tanggung Jawab Terhadap Pekerja Lain Dengan Stress Kerja