Hubungan Antara Kurangnya Kontrol Dengan Stress Kerja

152 Meskipun tidak berhubungan secara signifikan, tetapi harus diperhatikan bahwa ketidakpastian pekerjaan ini lebih banyak dirasakan oleh para pekerja tetap. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun telah memiliki status pekerjaan yang jelas tetapi mereka cenderung merasa khawatir terhadap pekerjaan mereka saat ini. Untuk itu, sebaiknya pihak manajemen berupaya untuk mengatasi rasa khawatir yang dirasakan para pekerja. Langkah pengendalian yang dapat dilakukan berupa meningkatkan upaya kerja yang stabil baik dari pihak manajemen dan pekerja melalui diskusi, kontrak kerja yang jelas mengenai status pekerja, masa kontrak dan upah yang diberikan, menetapkan kebijakan yang jelas mengenai kepastian pekerjaan serta menghargai hak pekerja ILO, 2012. Dengan demikian, setelah dilakukan langkah pengendalian diharapkan kekhawatiran mengenai ketidakpastian pekerjaan yang dirasakan para pekerja dapat berkurang sehingga mencegah timbulnya stress kerja akibat ketidakpastian pekerjaan.

6.18 Hubungan Antara Kurangnya Kontrol Dengan Stress Kerja

Stress terjadi ketika adanya permintaan dari lingkungan yang tidak sesuai dengan kemampuan individu dalam mengatasinya. Ketika permintaan dari lingkungan tersebut tidak mampu dipenuhi maka individu tersebut akan merasa sulit melakukan kontrol terhadap dirinya sendiri. Kurangnya kontrol terhadap diri sendiri dapat menimbulkan terjadinya stress. Hal ini dikarenakan individu tersebut tidak mampu mengatur dirinya sendiri Cardwell Flanagan, 2005. Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai rata-rata skor sebesar 2,93 dengan nilai minimum sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 4,88. Jika dibandingkan total skor sebesar 1-5 maka rata-rata skor tersebut sudah 153 melewati nilai median sebesar 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ini memiliki kecenderungan yang cukup tinggi dalam memberikan kebebasan kepada para pekerja untuk melakukan kontrol terhadap pekerjaan yang mereka miliki. Kurangnya kesempatan pekerja untuk mengontrol pekerjaan yang mereka miliki merupakan salah satu faktor yang berkontribusi penting terhadap munculnya stress dan gangguan kesehatan yang dialami pekerja Karwowski, 2006. Menurut Newton dan Jimmieson 2008, dengan memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk mengontrol pekerjaan yang mereka lakukan maka hal ini akan membantu mengurangi stress yang berkaitan dengan pekerjaannya. Kesempatan yang diberikan kepada para pekerja dapat meningkatkan kemudahan bagi para pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan begitu, pekerja dapat menggunakan kemampuannya dalam mengatasi setiap hambatan yang dihadapinya sehingga dapat mengurangi perasaan frustasi dan stress di tempat kerja Lewin, Kaufman, Gollan, 2011. Selain itu, menurut Logan dan Ganster 2007, kesempatan pekerja untuk mengontrol pekerjaan juga dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan performa dari para pekerjanya Perrewe Ganster, 2010. Meskipun skor pada variabel ini memiliki kecenderungan yang tinggi, tetapi berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa kesempatan pekerja untuk mengontrol pekerjaan berhubungan negatif dengan stress kerja. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya kesempatan para pekerja untuk mengontrol pekerjaan mereka tidak dapat mempengaruhi stress kerja yang mereka alami. Hal ini bisa saja terjadi dikarenakan lebih tingginya jumlah 154 beban kerja yang membebani para pekerja sehingga kesempatan para pekerja untuk mengontrol pekerjaan yang mereka miliki saat ini masih belum mampu membantu mereka dalam mengurangi perasaan stress yang mereka alami. Pekerja yang memiliki beban kerja tinggi yang tidak disertai kemampuan untuk mengontrol pekerjaan dengan baik akan memiliki risiko untuk mengalami kematian penyakit jantung atau penyakit yang berhubunngan dengan peredaran darah Byrne Rosenman, 1990. Meskipun variabel ini sudah memiliki kecenderungan yang baik, tetapi sebaiknya pihak manajemen tetap memastikan bahwa setiap pekerja memiliki kontrol yang baik terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Langkah pengendalian yang dapat dilakukan berupa melibatkan pekerja dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kondisi pekerjaan, cara melakukan pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan mereka bekerja, dan libatkan para pekerja untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi sehingga partisipasi pekerja meningkat ILO, 2012. Keterlibatan pekerja ini dapat dilakukan ketika pelaksanaan rapat perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi kerja. Dengan menjamin bahwa kontrol terhadap pekerjaan dapat dilakukan dengan baik maka hal ini dapat mencegah terjadinya stress kerja akibat kurangnya kontrol pekerja terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.

6.19 Hubungan Antara Kurangnya Kesempatan Kerja Dengan Stress Kerja