113
menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,428 artinya pada tingkat kepercayaan 5 tidak terdapat hubungan antara tuntutan mental
dengan stress kerja.
5.3.3 Hubungan Antara Aktivitas di Luar Pekerjaan Dengan Stress Kerja
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat hubungan aktivitas di luar pekerjaan dengan stress kerja pada pekerja di PT X seperti pada tabel 5.13
Tabel 5.13 Hubungan Aktivitas di Luar Pekerjaan Dengan Stress Kerja Pada Pekerja di PT X
Tahun 2014 Variabel
r Pvalue
Aktivitas di Luar Pekerjaan 0,127
0,297
Berdasarkan tabel 5.13 didapatkan hasil bahwa hubungan antara aktivitas di luar pekerjaan dengan stress kerja menunjukkan hubungan yang lemah
dan berpola positif artinya semakin banyak aktivitas di luar pekerjaan maka akan semakin meningkatkan stress kerja yang dialami. Hasil uji
statistik menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,297 artinya pada tingkat kepercayaan 5 tidak terdapat hubungan antara aktivitas di luar
pekerjaan dengan stress kerja.
5.3.4 Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Stress Kerja
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat hubungan antara dukungan sosial dengan stress kerja pada pekerja di PT X seperti pada tabel 5.14
114
Tabel 5.14 Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Stress Kerja Pada Pekerja di PT X Tahun 2014
Variabel r
Pvalue
Dukungan Sosial -
0,231 0,056
Berdasarkan tabel 5.14 didapatkan hasil bahwa hubungan antara dukungan sosial dengan stress kerja menunjukkan hubungan yang berpola negatif. Hasil
uji statistik menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,056 artinya pada tingkat kepercayaan 5 tidak terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan
stress kerja.
5.4 Analisis Multivariat
Untuk mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap stress kerja maka dilakukan analisis multivariat menggunakan uji regresi linier
ganda. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dalam analisis multivariat dengan model prediksi:
1. Pemilihan variabel sebagai kandidat analisis multivariat Pada penelitian ini terdapat 25 variabel yang diduga memiliki pengaruh
terhadap stress kerja, yaitu faktor individual jenis kelamin, umur, status pernikahan, jumlah anak, masa kerja, kepribadian tipe A, dan penilaian
diri, faktor pekerjaan kebisingan, pencahayaan, suhu, ventilasi, konflik peran, ketaksaan peran, konflik interpersonal, ketidakpastian pekerjaan,
kurangnya kontrol, kurangnya kesempatan kerja, jumlah beban kerja, variasi beban kerja, tanggung jawab terhadap pekerja lain, kemampuan
yang tidak digunakan, tuntutan mental, dan shift kerja, faktor aktivitas di