Pencegahan Stress Kerja TINJAUAN PUSTAKA

51 d. Meningkatnya angka turnover pekerja e. Meningkatnya absenteisme f. Menurunnya performa kerja Para manajer seharusnya mengenali setiap gejala stress yang dihadapi pekerjanya. Kegagalan dalam mengenali gejala stress di tempat kerja dapat berdampak pada keberlangsungan usaha, termasuk rendahnya motivasi, peningkatan absenteisme, rendahnya produktivitas, kesalahan pengambilan keputusan, rendahnya efisiensi, dan rendahnya hubungan dengan industri lain Stranks, 2005.

2.6 Pencegahan Stress Kerja

Pada dasarnya stress kerja merupakan bahaya pekerjaan yang dapat dicegah dan dikendalikan. Menurut WHO, terdapat tiga langkah dalam mencegah terjadinya stress kerja, antara lain: a. Pencegahan primer Pencegahan stress primer dapat dilakukan dengan melakukan penyesuaian ergonomik, mendesain lingkungan dan pekerjaan sesuai dengan kemampuan pekerja, dan melakukan pengembangan organisasi dan manajemen. Dalam mendesain lingkungan dan pekerjaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mencegah terjadinya stress pada pekerja. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain pekerjaan yang baik. 52 Tabel 2.2 Cara Mendesain Tempat Kerja yang Baik Hal yang harus diperhatikan Penjelasan Struktur organisasi yang jelas Pekerja harus disediakan informasi yang jelas mengenai struktur, tujuan dan praktik organisasi. Penempatan, pelatihan, dan pengembangan pekerja yang tepat Keterampilan, pengetahuan dan kemampuan pekerja harus disesuaikan dengan kebutuhan yang terdapat di tempat kerja. Sebelum melakukan penempatan pekerja sebaiknya dilakukan penilaian terlebih dahulu terhadap kesesuaian antara kemampuan pekerja dengan kebutuhan di tempat kerja. Selain itu, pelatihan yang sesuai juga harus disediakan agar keterampilan pekerja dapat mengikuti perkembangan tuntutan pekerjaan yang dilakukannya. Supervise yang efektif juga harus dilakukan untuk melindungi pekerja dari kemungkinan terjadinya stress. 53 Deskripsi kerja Deskripsi kerja tergantung dari kebijakan, objektif dan strategi perusahaan. Deskripsi kerja yang jelas akan membantu pekerja dalam memahami perannya di tempat kerja sehingga tidak terjadi ambiguitas peran. Deskripsi kerja yang jelas juga akan membantu pekerja dalam memahami tuntutan pekerjaan yang akan dihadapinya. Komunikasi Setiap pekerjaan yang akan dilakukan sebaiknya dikomunikasikan dengan baik antara staff dengan manajer. Komunikasi pekerjaan yang dilakukan harus bersifat komprehensif serta konsistem dengan deskripsi kerja yang telah ditentukan. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial dan kerja tim yang baik dapat mendorong komitmen kerja yang baik. Hal ini tentunya dapat meningkatkan produktivitas kerja dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Sumber: WHO, 2003 54 b. Pencegahan sekunder Untuk melakukan pencegahan stress sekunder dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para pekerja dalam mencegah dan mengatasi stress kerja. c. Pencegahan tersier Langkah pencegahan terakhir yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan sensitivitas dan respon sistem manajemen serta meningkatkan pelayanan kesehatan kerja. Pencegahan tersier ini menekankan pada peningkatan respon dan pelayanan kesehatan kerja yang efisien. Program manajemen stress kerja juga seharusnya dikembangkan dalam langkah pencegahan ini.

2.7 Penanggulangan Stress Kerja