Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Stress Kerja

171 luar pekerjaan juga dapat mempengaruhi kehidupan di lingkungan pekerjaan Nelson Quick, 2013. Konflik yang berasal dari luar pekerjaan dapat menimbulkan gejala ketegangan,seperti ketidakpuasan kerja, ketidakpuasan dalam kehidupan, dan kesehatan mental yang rendah Ivancevich Ganster, 2014. Berdasarkan hasil analisis bivariat, variabel aktivitas di luar pekerjaan berhubungan dengan positif dengan stress kerja. Hal ini berarti bahwa peningkatan aktivitas di luar pekerjaan dapat meningkatkan stress kerja yang dialami para pekerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Allen et al 2000 yang menunjukkan bahwa stress kerja berhubungan positif dan sedang dengan konflik keluarga Schabracq, Winnubst, Cooper, 2003. Meskipun demikian, pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan pada kedua variabel tersebut. Hal ini dapat terjadi dikarenakan rendahnya aktivitas di luar pekerjaan yang dimiliki para pekerja. Sehingga aktivitas di luar pekerjaan yang mereka miliki cenderung tidak mempengaruhi stress kerja yang dialami. Stress kerja yang dialami para pekerja dapat terjadi dikarenakan lebih tingginya faktor pekerjaan, seperti jumlah beban kerja daripada faktor aktivitas di luar pekerjaan sehingga hal ini yang mengakibatkan faktor aktivitas di luar pekerjaan tidak berhubungan signifikan dengan stress kerja.

6.27 Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Stress Kerja

Dukungan sosial yang baik dapat berdampak positif bagi kesehatan pekerja. Hal ini dikarenakan lingkungan yang baik dapat mencegah timbulnya faktor yang dapat menyebabkan stress. Dalam lingkungan kerja yang rukun 172 maka pekerja tidak akan mungkin mendapatkan tindakan yang tidak adil. Selain itu, jika dalam lingkungan kerja banyak terdapat sumber stress, dukungan sosial bisa menjadi penahan dampak negatif sumber stress yang terdapat di lingkungan tersebut Koradecka, 2010. Dalam penelitian ini, rata-rata skor dukungan sosial yang didapatkan oleh para responden, yaitu sebesar 3,87 dengan nilai minimum sebesar 2,12 dan nilai maksimum sebesar 5. Jika dibandingkan dengan nilai total skor sebesar 1- 5 maka skor yang didapatkan dalam penelitian ini sudah melebihi nilai median total skor. Sehingga dapat dikatakan bahwa dukungan sosial yang didapatkan oleh para responden di tempat kerja sudah cukup baik. Dukungan sosial sangat baik dalam melindungi pekerja dari kondisi stress akibat pekerjaan. Dukungan sosial dapat mempengaruhi kesehatan seseorang dengan melindunginya dari berbagai dampak negatif akibat stress kerja yang tinggi. Selain itu, deukungan sosial sangat membantu seseorang untuk dapat mengatasi keadaan stress yang dialaminya. Dukungan sosial bekerja dengan dua cara, yaitu seseorang yang terpapar stress kerja tinggi tetapi memiliki dukungan sosial baik maka akan lebih menganggap keadaan stress yang dialaminya sebagai suatu hal yang biasa saja dibandingkan dengan orang lain yang hanya memiliki dukungan sosial yang rendah. Cara yang kedua, yaitu dukungan sosial dapat mengubah respon seseorang terhadap keadaan stress yang dialaminya. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh House 1981 yang mengukur mengenai jumlah dukungan sosial yang diterima dari supervisor, rekan kerja, keluarga, dan teman. House menemukan bahwa pekerja yang mendapat dukungan sosial dari supervisor dan rekan kerja 173 akan merasakan stress yang lebih rendah. Sedangkan dukungan sosial dari keluarga atau teman hanya memiliki dampak yang kecil atau bahkan tidak memiliki dampak sama sekali Rout, 2002. Selain itu, dalam mengatasi stress yang dialami seseorang, dukungan sosial dapat berfungsi sebagai tiga hal, yaitu efek pencegahan, efek penyembuhan, dan efek moderating Rossi, Perrewe, Sauter, 2006. Meskipun rata-rata skor yang didapatkan pada variabel ini sudah cukup baik, tetapi secara statistik menunjukkan bahwa dukungan sosial tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan stress kerja yang dialami oleh para pekerja di PT X. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa beban kerja yang tinggi jika disertai dengan dukungan sosial yang baik maka mampu mencegah dampak stress yang dialami oleh seseorang Kato, 2008. Hal ini dapat terjadi dikarenakan dukungan sosial yang dimiliki oleh para pekerja tidak mampu mengurangi perasaan stress yang diakibatkan tingginya faktor pekerjaan, seperti jumlah beban kerja yang tinggi, konflik interpersonal, dan kurangnya kesempatan kerja. Meskipun dalam teori lainnya dikatakan bahwa rendahnya dukungan sosial lebih berisiko meningkatkan depresi dibandingkan dengan faktor lainnya, seperti konflik peran, ketaksaan peran dan rendahnya partisipasi. Akan tetapi dalam penelitian ini, dukungan sosial yang baik sekalipun tidak mampu menurunkan stress kerja yang dialami para pekerja akibat tingginya faktor pemicu stress yang berasal dari faktor pekerjaan. Selain itu, berdasarkan penelitian terdahulu juga ditemukan pengaruh karakteristik pekerjaan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian sehingga pada penelitian ini tidak 174 terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan stress kerja. Selain itu, pada beberapa studi terdahulu juga tidak ditemukan hubungan antara dukungan sosial dengan stress kerja khususnya ketika dilakukan analisis regresi pada kedua variabel tersebut Rossi et al., 2006. Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa dukungan sosial yang tercipta di lingkungan kerja sudah baik. Oleh karena itu, lingkungan sosial yang baik ini sebaiknya tetap terjaga untuk mencegah timbulnya stress kerja. Dukungan sosial yang baik dapat berupa hubungan yang harmonis antara manajemen dan pekerja, saling memberikan dukungan terhadap sesama pekerja, serta meningkatkan aktivitas sosial dan rekreasi untuk menjaga hubungan yang baik antar pekerja. 175

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN