13
lama dalam ingatan anak. ”
18
Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk
mempengaruhi opini masyarakat. Akan tetapi ada beberapa kualitas tertentu dari kartun-kartun yang efektif. Menurut
Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, “
pengetahuan mengenai ini sangat membantu dalam memilih kartun-kartun untuk tujuan pembelajaran, antara lain:
1 Pemakaiannya sesuai dengan tingkat pengalaman, artinya kartun
hendaknya dimengerti oleh para siswa pada saat kartun digunakan 2
Kesederhanaan, artinya kartun yang baik hanya berisi hal yang pentingsaja
3 Lambang yang digunakan jelas.’
19
c. Jenis-jenis Kartun
Kartun memiliki beberapa jenis yaitu: 1
Kartun Tag Merupakan
gambar kartun
yang dimaksudkan
hanya sekadar
sebagaigambar lucu atau olok-olok tanpa bermaksud mengulas suatu permasalahan atau peristiwa aktual.
2 Kartun Editorial
Merupakan kolom gambar sindiran di surat kabar yang mengomentari berita dan isu yang sedang ramai dibahas di masyarakat. Sebagai editorial
visual,kartun tersebut mencerminkan kebijakan dan garis politik media yang memuatnya,sekaligus mencerminkan pula budaya komunikasi
masyarakat pada masanya. 3
Kartun Karikatur Kartun karikatur sebenarnya kartun yang telah dilukis dengan melakukan
perubahan pada wajah atau bentuk seseorang. Contohnya hidung menjadi besar atau mata kecil dan sebagainya.
4 Kartun Animasi
Kartun animasi ialah kartun yang dapat bergerak atau hidup secara visual dan bersuara. Kartun ini terdiri daripada susunan gambar yang dilukis dan
dirakam seterusnya ditayangkan di televisyen atau filem. Kartun jenis ini merupakan bahagian penting dalam industri perfileman pada masa ini.
5
Komik Kartun Merupakan perpaduan antara seni gambar dan seni sastra. Komik
terbentuk dari rangkaian gambar yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita yang pada tiap gambar terdapat balon ucapan sebagai narasi
18
Answar Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, jakarta:ciputat pers, 2002, h.47
19
Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, Media Pengajaran, Bandung:sinar baru algensindo 2001. H.59-61
14
cerita dengan tokohkarakter yang mudah dikenal.
20
d. Penggunaan Gambar Kartun Sebagai Media Pengajaran
Menurut Spriyadi “penggunaan kartun sebagai media pembelajaran memiliki peranan penting karana dalam tahap ini siswa sangat tanggap
terhadap stimulus visual yang lucu, menarik dan praktis. ’
21
Kartun digemari oleh segenap lapisan masyarakat terutama golongan anak-anak. Sesuatu yang baik akan meninggalkan kesan yang baik kepada
kita. Oleh sebab itu, jika bahan kartun digunakan dengan baik, proses pembelajaran dan pengajaran akan menjadi lebih menarik dan berkesan
kepada pelajar. Objek penggunaan kartun sebagai media pengajaran ialah:
1 Membantu memberi rangsangan dan motivasi kepada murid-murid
untuk terus mengambil bagian dan berinteraksi disamping memberi keseronokan
2 Menggalakkan murid berfikir secara kreatif dan kritis. Bahan kaertun
boleh digunakan untuk menggerakkan daya pengamatan dan pemikiran pelajar
3 Kartun merupakan salah satu bentuk komunikasi grafis yang
dipersembahkan secara menarik dan ringkas untuk menyampaikan pesan. Oleh karena itu sifatnya yang unik, kartun mampu
mengukuhkan kesan ingatan manusia. 4
Kartun juga berfungsi untuk mendidik murid-murid kearah peningkatan minat terhadap penggunaan kartun yang bermutu tinggi
dari segi lukisan, pesan, dan sudut persembahan serta bahasa yang digunakannya.
5 Kartun dapat memperjelaskan maksud dan menggambarkan makna isi
kandungan bahan yang diajar dalam bentuk yang lebih mudahh dan menarik.
20
http:belajarkartun.blogspot.com
21
Supriadi. Penggunaan
Kartun Matematika
DalamPembelajaran Matematika.httpsupriadi.blogspot.com201009kartun-dalam-pembelajaran-matematika.html
15
Kartun dalam penadidikan digunakan sesuai tingkat pendidikan serta media pembelajaran yang digunakan. Alasan seorang guru menggunakan
kartun dalam pedia pembelajaran IPS karena arti karun telah banyak dimengerti siswa. Contoh: kartun melalui bantuan luar negeri dalam perang,
akan lebih dimengerti oleh siswa sehingga siswa dapat memberikan tanggapan atau usulan tentang apa yang akan dilakukan. Jadi kartun memberikan dampak
emosional, sehingga siswa dapat memperikan respon terhadap informasi yang diberikan.
Menurut Lewis seperti yang dikutif oleh I Ketut Mahardika, “gambar-
gambar kartun yang digemari oleh anak-anak dapat diasumsikan mampu mengurangi kesulitan dalam pembelajaran, kerena gambar kartun dapat
difungsikan antara lain untuk: 1
Membantu memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak 2
Membantu dalam memahami isi atau makna materi-materi varbal 3
Merangsang minat siswa dalam memahami makna gambar serta keterkaitannya dengan konsep-konsep yang lain
4 Merangsang kreatifitas.”
22
Dengan demikian peneliti menyimpulkan “bahwa pengunaan kartun yaitu
untuk memotivasi siswa sesuai dengan sifat kartun yang efektif dan menarik perhatian siswa. penggunaan kartun dalam media pembelajaran membutukan
minat belajr dan usaha untuk mengerti tentang apa yang dipelajari siswa. ” Hal
tersebut menunjukan bahwa kartun bisa menjadi sarana dalam pembelajaran guna memotivasi siswa agar dapat berfikir efektif dan efisien. Kartun-kartun
yang sesuai dalam meteri yang diambil akan menumbuhkan minat, bakat, dan menggali kemampuan siswa untuk memahami dan menguasai materi yang
diajarkan oleh guru. Kartun-kartun
yang digunakan
dalam pembelajaran
IPS akan
dipresentasikan oleh guru. Siswa akan memperhatikan materi yang diberikan oleh guru sejalan denga alur cerita kartun. Dari Artikel Kartun dan Seni
Ilustrasi proses awal dari penggunaan kartun dalam pembelajran IPS “adalah
22
I Ketut
Mahardika. Jurnal
Pendidikan dan
Kebuayaan, dalam
. httpwww. Depdiknas.go.idjurnal64j64_01.pdf.11 oktober 2013
16
menarik siswa untuk memperhatikan pelajaran yang disajikan oleh guru. ”
Proses selanjutnya adalah memasukan materi dalam fikiran siswa melalui kartun. Setelah proses tersebut tercapai maka kartun berfungsi sebagai media
pengingat tentang apa yang telah diajarkan oleh guru. Jika proses-proses tersebut telah terlaksana dengan baik, maka siswa akan mengingat materi
pelajaran ketika teringat kartun yang telah dilihatnya pada proses pembelajaran IPS.
23
Hal-hal diatas bertujuan untuk memotivasi kembali semangat siswa yang merasa agak jenuh karena lelah mengikuti materi pelajaran. Setelah semangat
siswa bangkit kembali, maka guru dapat melanjutkan meteri pelajaran tersebut. seorang guru melaporkan hasil efektif dari penggunaan kartun-kartun
dalam menggambarkan konsep penerapan dalam mata pelajaran IPS. Sebagian dipakai untuk mengemukakan beberapa pertanyaan tentang ada tidaknya
bentuk karakter yang dapat digambarkan dalam bentuk kartun. Sebagian lagi menggambarkan kesalahan-kesalahan dalam menafsirkan isi yang terkandung
dalam kartun. Ini berarti kartun dapat digunakan sebagai ilustrasi dalam kegiatan pengajaran. Namun demikian, guru perlu selektif dalam memilih
kartun untuk menjaga reaksi siswa yang berlebih diantara siswa agar tidak kehilangan perhatian terhadap bagian terinci yang tidak ada hubungannya
dengan pelajaran penggunaan kartun dalam soal-soal IPS.
2. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Agus Suprijono belajar memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia
, “yaitu manusia terlahir sebagai makhluk lemah yang tidak mampu berbuat apa-apa serta tidak mengetahui apa-apa. Akan
tetapi melalui proses belajar dalam fase perkembangannya, manusia bisa menguasai berbagai skill kemahiranketerampilan maupun pengetahuan.
”
24
23
“Kartun dan Seni Ilustri”.Artikel diakses pada 15 oktober 2013 dari file;C:UserPublicDokumentsKartun-dan Seni-Ilustri.html
24
Agus Suprijono. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Jakarta: PT. UIN Jakarta Press, 2005, cetakan.1. h.88